Lanjutan Sang Purnama yang terasingkan

25 0 0
                                    

Sore menjelang malam purnamapun tiba di rumah nyai parida,

Purnama melihat nyai parida dan berkata, "ini nyai saya bawakan kayu bakar dan buah – buahan"

nyai parida menghampiri purnama dan berkata, "lama sekali kamu. kamu sengaja ya biar saya mati kelaparan"

purnama menjawab, "tidak nyai,, tadi di hutan sulit sekali untuk mendapatkan buah – buahan. Saya baru bisa mendapatkannya di kedalaman hutan"

purnama meletakkan kayu bakar di dekat perapian.

Nyai parida mengambil buah – buahan yang ada di tangan purnama dengan kasar.

nyai parida berkata, "dasar anak tidak berguna, terus saja menjawab"

kemudian nyai parida pergi kedalam dan langsung menyantap semua buah – buahan yang dibawa oleh purnama tanpa memberikan sedikitpun kepada purnama. Purnamapun pergi kebelakang sambil menundukkan kepala.

Malam hari...

purnama merasakan perutnya yang sakit dan badannya kedinginan purnama bicara sendiri, "aduuuhh,,, ya tuhannn,,, perutku sakit sekali (sambil memegang perutnya). dan tubuh ku sangat dingin. dari tadi pagi nyai parida belum memberi aku makan, sehingga aku belum makan apapun dari tadi pagi. sakit sekali perut aku ini. nyai parida sudah tertidur atau belum ya ? coba aku cek dulu ah kekamar nyai parida."

purnamapun secara diam diam pergi kekamar nyai parida untuk mengecek apakah nyai parida sudah tidur atau belum.

setelah melihat purnama berkata, "alhamdulillah, ternyata nyai parida sudah tertidur lelap. kalo begitu saya akan pergi kedapur siapa tahu ada sisa makanan yang bisa aku makan"

purnamapun pergi kedapur

purnama mencari sisa makanan didapur, "ya tuhan, ternyata tidak ada makanan yang tersisa. aduhh... mana perut aku sakit sekali. aku sangat lapar dan tubuhku sangat dingin. aku harus makan apa ya tuhan,,,"

purnama melihat ternyata ada sisa makanan dipiring nyai parida, "hhhmmm... hanya ini yang ada. ya sudah lah aku makan saja sisa makanan ini dari pada perut aku sakit nanti malah tambah repot"

akhirnya purnama memakan sisa makanan nyai parida itu. setelah selesai makan,

purnama, "alhamdulilah walaupun hanya sisa makanan nyai parida yang aku makan tapi paling tidak perut aku ini sudah terisi, ya walaupun sebenarnya aku masih lapar, tapi tidak apa - apalah, aku akan tidur saja mungkin itu akan menghilangkan rasa laparku"

purnamapun tidur di dekat perapian untuk menghangatkan badannya.

Begitulah nyai parida, ketika purnama datang dari hutan membawa buah – buahan, dengan teganya nyai parida memakan buah – buahan itu sendirian tanpa memberikan sedikitpun kepada purnama. Nyai parida begitu kejam dan angkuh.

Tapi, jikapurnama datang dari hutan tanpa membawa buah – buahan, purnama akan dimarahidan disiksa oleh nyai parida. Seperti yang terjadi pada minggu kemarin.

Purnama menyusuri hutan mencari kayu bakar dan buah - buahan untuk nyai parida.

"ya tuhan, sudah dari pagi sampai siang ini aku sudah berusaha mencari kayu bakar dan mencari buah - buahan tapi kenapa tidak ada satu buahpun di hutan ini. aku sudah mendapatkan kayu bakarnya, tapi jika aku pulang tanpa membawa buah bisa - bisa nyai parida memarahi dan menyiksa aku. aku coba  cari lagi deh siapa tau aku bisa menemukan buah di dalam hutan. (purnama berdoa dalam hatinya), ya tuhan bantu aku agar aku bisa mendapatkan buah untuk nyai parida, sehingga aku tidak disiksa oleh nyai parida. aaammiinnn"

purnama masuk terus kedalam hutan, terus menyusuri hutan tanpa disadari waktu sudah menjelang sore.

purnama, "aduhh,,, waktu sudah menjelang sore nih, tapi belum ada satu buahpun yang aku dapatkan dari dalam hutan ini. aduuhh bagaimana ini, nyai parida pasti akan marah dan akan menyiksa aku. tapi mau gimana lagi waktu sudah mau sore aku harus segera pulang. "

purnama akhirnya memutuskan untuk pulang tanpa membawa buah. purnamapun tiba dirumah nyai parida.

setelah meletakkan kayu bakar didekat perapian, punama diam – diam masuk kedalam rumah nyai parida karna purnama tau jika dia tidak membawa buah – buahan untuk nyai parida, nyai parida akan menghukum dan menyiksanya.

Namun ternyata, keberadaan purnama diketahui oleh nyai parida.

Nyai parida, "bagus ya, kamu seperti pencuri yang diam – diam mau masuk ketempat saya. Mana buah – buahan dari dalam hutan ?"

purnamapun menjawab, "tidak ada nyai, hari ini saya tidak mendapatkan buah – buahan di dalam hutan"

Nyai parida kemudian menjambak rambut purnama dengan mata melotot dan berkata, "APA ?? Kamu bilang tidak bisa mendapatkan buah – buahan dari dalam hutan. dasar kamu ini tidak berguna"

nyai parida mendorong purnama dengan tongkat sihirnya, sampai – sampai purnama terlempar keluar kemudian tergelinding kebawah tebing dan tersangkut dibawah pohon besar.

Dibawah pohon itu purnama menangis dengan tersedu – sedu...

"huhuhuhuhu.... ya tuhan tolong aku. huhuhuhu...."

Kemudian nyai parida datang menghampirinya.

purnama, "ampun nyai... ampun nyai...tolong ampuni saya"

nyai parida, "enak saja kamu minta ampun. saya tidak akan mengampuni kamu. hahahahaha... siapa suruh kamu tidak membawakan saya buah - buahan. dasar kamu ini memang tidak berguna."

purnama, "ampun nyai... saya tidak akan mengulangi lagi. saya janji akan selalu membawa buah - buahan untuk nyai"

nyai parida, "aaahhhkkk,, dasar kamu ini. sudah jangan banyak bicara kamu."

nyai parida menyiksa purnama dengan tongkat sihirnya itu, "hahahha...hahahaha...hahahaha.... rasakan ini...rasakan ini purnama. hahahaha"

Setelah puas menyiksa purnama, nyai parida pergi meninggalkan purnama sendirian dibawah pohon besar itu.

Purnama menangis dengan tersedu – tersedu, purnama menangis ... menangiss...dan terus menangis....dibawah pohon besar itu.

melihat kejadian tersebut penduduk desa hanya menontonnya saja, tidak ada satu orang pun yang menolong purnama.

setelah nyai parida pergi, penduduk desapun ikut pergi sambil bergumam.

Tidak ada yang bisa purnama lakukan, dia hanyalah gadis kecil yang lemah dan tak berdaya.

Purnama hanya bisa menangis... Menangis... Dan menangis sampai sampai mukanya bengkak dan matanya memerah.

SANG PURNAMAWhere stories live. Discover now