"Baiklah. Tolong perluas pencariannya. Mungkin Jungkook masih mempunyai saudara yang sedarah di Korea." ujar Namjoon yang terdengar seperti sebuah perintah.

Segeralah aku bergegas untuk memeriksa DNA itu lagi.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

[ Hoseok's POV ]
"Baiklah Tuan Jung. Kau harus menenangkan diri dulu dan jangan bertindak apapun. Kami segera menuju ke kediaman anda." ujarku kepada orang dipanggilan telepon.

"Ada apa?" tanya Namjoon yang entah datangnya dari mana.

"Baru saja aku akan menemuimu. Tuan Jung mendapat panggilan dari penculik Haneul. Kita harus kesana." jawabku.

Kami pun bergegas menuju ke kediaman keluarga Jung.

Tidak lupa aku membawa alat-alat pengintai dan penyadap untuk memeriksa panggilan dari sang penculik.

Sesampainya di kediaman keluarga Jung.

Aku langsung memeriksa peralatan komunikasi yang ada di rumah tersebut dan menyambungkan telepon genggam milik tuan Jung ke alat pengintaiku untuk berjaga jika penculik Haneul kembali menelepon.

Namjoon dan Jin memeriksa daerah sekitar perumahan.

Jieun menenangkan nyonya Jung yang tak henti-hentinya menangis.

Sementara Hyunjae memeriksa rumah keluarga Jung.

Dan aku masih bersama tuan Jung menunggu dan berharap kalau penculik Haneul akan menghubungi mereka lagi.

"Kami kembali." ujar Jin hyung.

"Bagaimana?" tanya Namjoon.

Aku hanya membalas dengan gelengan.

"Kami tidak mempunyai uang sebanyak itu. Apa yang harus aku lakukan?" ujar Tuan Jung sambil memijat pelipisnya.

"Anda tidak perlu khawatir, Tuan.Kami akan mencoba menebusnya dengan cara kami. Anda hanya perlu bersabar dan mengikuti arahan dari kami." ujarku.

"Benar. Sebaiknya Anda menangkan nyonya Jung." ujar Namjoon.

Aku tahu betul bagaimana perasaan keluarga ini.

Bagaimana tidak, Haneul adalah anak satu-satunya di keluarga kecil ini.

Para penculik Haneul meminta tebusan kepada Tuan Jung sebesar lima juta won dan tentu saja keluarga Jung yang hidupnya sederhana tidak mempunyai uang sebanyak itu untuk saat ini.

Setelah menunggu kurang lebih satu jam, telepon genggam tuan Jung mengeluarkan suara deringnya lagi.

Aku memberi aba-aba kepada tuan Jung untuk mengangkat panggilan tersebut.

"Anda harus berusaha agar panggilannya lama sampai software ini menemukan lokasinya." jelasku.

Kemudian aku meminta tuan Jung mengangkat panggilan tersebut.

"Halo? Y-ya ini denganku." jawab Tuan Jung.

"Baiklah. Aku mengerti. Tapi a-aku harus mendengar suara putriku terlebih dahulu." Tuan Jung terdengar sangat parau.

"Jebal. Biarkan aku mendengar suara putriku." pinta tuan Jung kepada penculik putrinya

"Haneul-ah! Appa disini sayang. Iya sayang appa akan segera menebusnya. Haneul kau harus kuat, nde? Haneul-ah! Aku belum selesai-" pria yang sudah berumur itu hampir berteriak.

Lokasi asal panggilan tersebut sudah terlacak.

"Samil-daero-8-gil. Bergegaslah." bisikku kepada Namjoon.

Bulletproof [BTS] Where stories live. Discover now