"Shino, bagaimana para korban pembantaian?." Tanya sang Komandan KakashI.
"Mereka tewas dengan luka tusukan di perut dan dada. Semua korban tewas dengn cara yang sama dan luka yang sama." Jelas Shino selaku tim forensik.
Kakashi menghampiri salah satu mayat yang ada di depan nya. Membuka penutup kain dan melihat keadaan korban.
Kulit pucat, darah masih keluar dari dada dan perut nya yang tertusuk benda tajam. Kakashi memperhatikan mayat yang terbaring di depan nya.
"Apa seluruh korban sudah di otopsi?."
"Kita akan mengotopsi nya setelah mendapat izin dari pihak keluarga." Jawab Shino.
"Lakukan secealpatnya." Perintah Kakashi. Lalu menutup mayat itu kembali.
Ddddrrrttt
Kakashi mengangkat telpon nya yang bergetar.
'Kakashi-san, Tim ANBU DIVISI 1 selesai melaksanakan tugas. Status target aman dan salah satu sumber telah di tangkap dan di amankan. Satu korban terluka dari tim ANBU. Itu laporan saat ini.' Sang penelpon menjelaskan secara rinci apa yang telah terjadi.
"Baiklah. Pulihkan korban dan berithu seluruh anggota berkumpul di markas."
'Baik!'
Sambungan terputus begitu saja. Kakashi melangkahkan kaki nya menuju mobilnya lalu melaju meninggalkan rumah sakit.
©©©©
Sekumpulan pria berumur berkumpul di suatu club elit yang hanya bisa di gunakan orang-orang yang mempunyai kantong tebal. Tertawa dan meminum alkohol yang sekarang mereka lakukan. Hanya ada satu orang dari mereka yang terlihat masih muda.
"Kabuto kerja bagus, apa kau yakin tidak meninggalkan jejak sama sekali?." Tanya seorang dari mereka kepada pria muda yang duduk di hadapan nya.
"Aku yakin Orochimaru-sama." Jawab Kabuto sambil membenarkan letak kacamatanya.
Disudut lain dari ruangan duduk pria berumur yang terlihat masih menawan dengan memangku seorang gadis berpakaian minim di pangkuan nya.
"Dengan begini pamor Hashirama di mata masyarakat Tokyo menjadi jelek. Kejadian kriminal dua kali berturut-turut terjadi di rumah sakit milik nya." Salah seorang dari mereka tertawa lepas. Lalu menegguk alkohol nya kembali.
"Madara-samaa..." Panggil sang gadis dengan manja dan menggoda sambil mengelus-eluskan tangan nya di dada Madara.
Madara lalu menoleh, menatap sebentar sang gadis lalu mencium bibir ranum sang gadis dengan ganas dan tanpa memberi kesempatan untuk menghirup oksigen sedikitpun.
"Kau ini Madara, lakukanlah di tempat tertutup." Gerutu pria lain.
Madara menghentikan kegiatan mencium sang gadis lalu menatap pria tadi.
"Apa kau iri? Pesanlah satu untukmu aku yang traktir." Lalu melanjutkan kegiatan nya yang tadi sempat tertunda.
"Sialan! Kau pikir aku tak mampu membayar sendiri."
"Danzo, apa Tsunade masih kau sandera?." Tanya Orochimaru mengalihkan ocehan Dqnzo kepada Madara.
"Aku membiarkan dia untuk saat ini ku lepaskan!." Jelas Danzo menegguk alkoholnya lagi "Aku lebih suka menyiksa dia dari jauh. Dengan menyakiti orang-orang sekitarnya." Seringai iblis keluar dari bibir nya.
"Dengan cara membantai beberapa karyawan rumah sakit ayah nya?." Tanya Kabuto.
"Tidak. Itu hanya peralihan. Aku mengincar gadis yang bersama Sasuke. Karena dia yang punya dokumen asli yang aku inginkan." Danzo melirik Madara yang masih asik dengan gadis di pangkuan nya yang sudah berpindah tangan Madara mengrayangi sesuatu di balik pakaian sang gadis.
"Aaakkh.." gerang tertahan sang gadis. "Hen..ti..kaan ahh" Madara menghentikan kegiatan nya sebentar lalu menatap Danzo kembali.
"Sakura, Haruno Sakura gadis yang bersama Sasuke itu. Aku sudah mendapatkan informasi tentangnya. Jika kau tahu." Ucap Madara.
"Tunggu-u Madara-sama tadi menyebut nama Sakura?." Ucap gadis dalam pangkuan Madara.
Madara menatap gdis itu.
"Apa kau mengenalnya?."
"Tidak. Tepat nya aku tahu dia, tapi tidak dekat."
"Shion, katakan apa yang kau tahu tentangnya." Paksa Madara. Shion menatap Madara dengan isyarat matanya. "Akan ku belikan rancangan Hermes termahal yang kau mau"
Shion tersenyum senang lalu mengecup aingkat bibir Madar sebelum beranjak dan mengambil smartphone nya di meja.
"Aku tahu dia dari Karin temanku saat berkumpul di pesta sepupu Karin. Yang aku tahu Sakura itu kekasih Sasuke." Jelas Shion menunjukkan beberapa foto ke arah para pria tersebut.
"Apa kau bisa mencari tahu lebih banyak tentangnya?." Danzo berucap.
Shion berfikir sebentar sambil memainkan smartphone nya. Lalu tersenyum licik kearah Danzo.
"Itu hal mudah. Tapi.."
"Apapun akan ku berikan jika kau bisa membawa informasi atau gadis itu ke hadapanku." Ucap Danzo memotong ucapan Shion.
"DEAL!"
Tbc.
REVISI SELESAI ✅
YOU ARE READING
Script Or Destiny
Fanfiction[1] Akankah cinta itu ada diantara mereka yang tidak mengenal satu sama lain. Dipertemukan saat keadaan yang mereka tidak bisa tebak. Atau hanya sebuah rencana yang dibuat anak manusia ini. -Haruno Sakura -Uchiha Sasuke Note : judul per chapter itu...
Chapter 6 : Routine
Start from the beginning
