DUA PULUH LIMA

5.9K 412 21
                                    

     Sehun pov

Hah....... kuusap wajahku kasar saat Dahyun temanku telah benar-benar hilang di balik pintu apartemen.

Kalimat' hamil'  yang diucapkannya beberapa saat yang lalu terus terngiang-ngiang di fikiranku.

Hanya dengan satu kalimat itu membuat efek yang begitu dasyat terasa di dalam diriku.

Kulangkahkan kedua kakiku kearah kamarku untuk melihat keadaan So hyun.

Dan bisa kulihat dari jarak yang cukup dekat wajah itu terlihat kelelahan memuatku tidak tega dan lebih memilih mengurungkan niatku jika harus membangunkannya atau pun memindahkannya agar tidur disofa tempat yang biasa ditidurinya.

Aku berjalan menuju meja kerjaku yang juga berada di dalam kamar memilih untuk melanjutkan pekerjaanku sambil menunggu So hyun dari sini.

Kubolak-balik lembaran-lembaran kertas yang menggunung di atas meja mencari kertas laporan keuangan yang berada entah kemana hingga sebuah amplop putih terjatuh ke lantai dari antara kertas yang kupegang.

Aku menyerngit melihat ada lambang rumah sakit diamplop itu dan kutahu itu bukan milikku.

Tanganku terulur untuk melihat apa isi di dalam surat itu karena penasaran walau kutahu tindakanku ini bisa disebut tidak sopan melihat sesuatu yang bukan milikku.

Aku membuka amplop itu secara perlahan takut membuat amplop putih itu rusak.

Kutarik dari dalamnya selembar kertas dilipat rapi lalu membuka kertas itu dan membaca isinya.
Keningku mengerut tidak percaya dengan tulisan yang tertera didalamnya membuatku mengulang dan kembali mengulang membacanya dan hasilnya pun tetap sama.

Di kertas ini tertulis dengan jelas tentang kehamilan So hyun.
Rahangku mengeras kertas yang kupegang itu kuremas didalam genggamanku membuatnya tidak berbentuk lagi.

Kalau begitu So hyun memang sengaja menyembunyikan semua ini. Kupikir aku orang pertama yang mengetahui tentang kehamilannya bahkan sebelum dirinya sendiri pun.

Aku tahu kalau anak yang dikandungnya itu adalah anakku karna tanpa kucari tahu pun aku tahu kalau akulah orang pertama yang menyentuh tubuhnya.

Bahkan sebelum aku dijidohkan dengannya aku pernah iseng bertanya kepada Naeun karena So hyun adalah salah seorang temannya yang selalu ada bersamanya selain Sung jae. Aku iseng bertanya tentang kehidupan So hyun sehari-hari. Dan pada saat itulah Naeun menjelaskan semuanya menjelaskan kalau So hyun belum pernah menjalin hubungan dengan seorang namja pun.

Hatiku berdesir saat mengingat perlakuanku padanya ada rasa bersalah yang muncul didalam benakku ketika aku teringat setiap hal yang kulakukan padanya.

Drttt....drrrtt....

Aku mengalihkan pandanganku kearah meja kecil yang berada tepat disamping kasur disebelah So hyun. Aku berjalan mendekati meja itu.

Ada sebuah pesan dari Naeun. Ku buka pesan itu dan isinya:

'Oppa Bogoshipheoyo'

Hah....

Lagi-lagi aku menghembuskan nafas lelah kupikir ada sesuatu yang penting. Aku meletakkan ponselku kembali ketempatnya dengan kasar tanpa ada niatan untuk membalas pesan darinya.

Pikiranku sedang  berkecamuk sekarang kupandang lagi So hyun yang masih memejamkan matanya entah masih pingsan atau sudah tidur akupun tidak tahu.

Aku terus memandangi wajah itu hingga sebuah pemikiran terlintas di otakku.

'Apa dia ingin menyembunyikan hal ini dariku?'

Tanpa sadar tanganku terkepal marah.

'Kalau memang hal itu benar maka jangan harap So hyun kau bisa melakukan hal itu'

Aku berbalik keluar kamar berniat untuk membuat kopi untuk mengusir kantuk yang menyerangku.

    So hyun pov

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali agar bola mataku terbiasa dengan keadaan cahaya sekelilingku.

Begitu aku sudah tidak merasa silau lagi dengan penerangan di ruangan ini aku mengedarkan pandanganku kesekelilingku.

Deg.

Hingga mataku menangkap foto Sehun.

'Jadi aku sekarang berada di kamar Sehun?'

"Kuperingatkan sekali lagi kepadamu So hyun jangan memasuki kamarku tanpa seijinku". Ucapan Sehun dengan nada membentak tepat di depan wajahku waktu itu kembali terlintas dibayanganku membuatku bergidik ngeri.

Kusibakkan selimutku dengan kasar beranjak dari atas kasur berukuran big size ini dengan pandangan mata yang mengawasi kamar mandi yang berada dikamar ini. Taku-takut kalau Sehun keluar dari sana.

Aku mengendap-endap berjalan mundur menuju pintu keluar dengan pandangan mataku yang tidak lepas bahkan sedetikpun dari pintu kamar mandi takut kalau aku lengah tidak melihat Sehun keluar dari sana.

Bukk...

Seluruh tubuhku langsung menegang begitu menyadari punggungku menubruk sesuatu yang kutahu itu adalah badan Sehun.

'Berarti perkiraanku salah kalau dia berada di kamar mandi. Ahh.. So hyun pabbo'. Ucapku merutukki diriku sendiri di dalam hati sambil menatap nanar kearah pintu kamar mandi.

"Ada apa denganmu berjalan mundur seperti itu?"

Kakiku melemas begitu mendengar suara yang dikeluarkan dari mulut Sehun dengan nada yang tajam.

Aku berbalik dengan cepat membuat kami berdiri dengan jarak yang dekat refleks aku mundur selangkah kebelakang.

"Mian".  Ucapku menunduk  lalu berjalan cepat meninggalkannya.

"Berhenti". Aku langsung memberhentikan langkah kakiku ketika mendengar satu kalimat yang bernada perintah itu keluar dari bibirnya.

Sehun berdiri tepat dihadapanku sambil menyilangkan tangannya di depan dada menatapku dengan sorot tajam dengan manik mata miliknya membuatku takut dan lebih memilih menatap ke bawah kearah jari-jari kakiku yang tidak menggunakan sendal rumah milikku yang biasa kupakai.

"Ceritakan".

Aku mendongkak keatas membuat tatapan kami berdua saling bertemu.

"Tentang apa?" Tanyaku bingung.

"Kehamilanmu".
Jantungku berhenti berdetak untuk beberapa saat  tubuhku pun kemabali menegang.

"I...it....itu.. dari....ma...mana...Su..Sun..Sunbae..tahu..". Tanyaku sambil melangkah mundur perlahan.

"Dari mana aku tahu itu tidak penting. Aku hanya menuruhmu menceritakan semuanya bukan bertanya". Jawabnya ketus.

Aku semakin memperjauh jarak dari Sehun merasa takut berdekatan dengannya.

*TBC*
Hayy... semua readerss. Aku bawa satu chapter. Kenapa? Karena aku kangen kaliannn......
Kalian kangen aku ngak#ngk.

Jadwal updatenya kuganti ya
.aku updatenya dua chap sekaligus hanya di hari minggu.

Please vote and comment.

OH MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang