After

4.5K 411 20
                                    

HELLOOOOOO \^o^/
Beberapa chap kedepan, adalah kisah mereka sebagai keluarga ^^

Banyak yang minta sequel, jadi aku bikinin ^^ semoga readers suka^^

Warn : mpreg! *gasuka, jangan dibaca!!!!*

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Beberapa tahun kemudian.

Malam sudah semakin larut, para manusia sudah tidur dan memasuki alam mimpinya. Tapi tidak dengan namja manis nan imut ini. Padahal dia sudah menikah dan mempunyai anak, tapi wajahnya tetap seperti anak kecil.

"Oeeeeee.. Oeee.." tangis bayi di rumah sang namja manis tadi

"Uh.. Cup cup cup anak mommy tidak boleh menangis ya" namja manis itu bernama haechan. Jung haechan, marganya resmi berganti ketika mark menikahinya.

"Oeeeee..." bayi mungil itu semakin keras tangisnya.

"Sayang.. Cup cup.. Mommy disini" haechan kembali menimang anaknya itu.

"Sayang.. Apa michan belum tidur?" tanya mark

"Michan masih menangis hyung.." jawab haechan

Jung michan, bayi mungil berjenis kelamin perempuan yang terlahir 3 bulan yang lalu. Hidup mark dan haechan semakin bahagia setelah kehadiran bayi mereka.

Mark bangun dari kasurnya dan menghampiri sang anak dan istrinya.

"Anak daddy kok menangis?? Kenapa?" mark menggenggam tangan kecil michan, menggerakannya agar michan berhenti menangis.

Dan itu benar, tangisan bayi mungil itu terhenti.

"Nah.. Sudah berhenti.. Jja, tidurlah yang nyenyak sayang" mark mengecup kening putrinya dengan lembut. Setelah selesai mengecup, tatapan mark beralih ke haechan.

"Mommy juga harus tidur"

Cup

Kalau mark mengucup michan di kening, nah kalau sama haechan, bibirnya yang dikecup.

"Yak hyung!" seru haechan dengan rona merah dipipinya.

"Hahahaha.."

Mereka terlihat sangat bahagia ya?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dirumah renjun, chenle berkutat di dapur. Ingat, jam masih menunjukan jam 3 pagi. Tapi  chenle sudah membuat makanan di dapur.

"Hm.. Yang ini... Lalu yang ini.. Lalu.." chenle memasukan semua bahan ke dalam masakannya. Entah kenapa ia membuatnya pagi dini hari.

"Chenle" panggil renjun

"Hem?" tanpa berbalik, chenle menanggapi panggilan renjun.

"Kenapa belum tidur?" tanya renjun, ia masih berdiri di pintu dapur

"Aku lapar" jawab chenle

Renjun mendekati chenle dan memeluknya dari belakang.

"Ngidam?" tanya renjun

Tak

"Aduh" ringis renjun ketika sendok sayur mendarat dikepalanya.

"Hamil saja enggak, gimana mau ngidam" cibir chenle

Renjun mengeratkan pelukannya dipinggang chenle.

"Tapi aku berfirasat kalau kau akan hamil"

"Masa sih?" chenle mematikan kompornya dan berbalik menatap renjun.

Renjun mengangguk dan mengusapi rambut chenle yang berantakan.

"Kau kan pernah morning si--"

"Umphh" chenle menahan mualnya dengan menutipi mulutnya dengan kedua tangan.

BEST FRIEND (NCT) Where stories live. Discover now