Bersama (Lagi)

29 0 0
                                    

20.15 WIB

Setelah hari kelulusan kemarin, Abel tidak menghubungi ku. Biasanya dia selalu chat ketika malam hari. Seperti mengajakku main sepeda, mengajakku untuk sekedar ke supermarket, mengajak ke Art Caffe, kemanapun dia mau pergi dia selalu menghubungi ku dan pasti selalu mengajakku. Ah sudahlah, lebih baik aku membaca novel yang aku beli dua minggu lalu.

Membaca novel dan sesekali mengecek ponselku, apa ada yang menghubungiku atau tidak. Dan hasilnya tetap sama, tidak ada pemberitahuan apapun dari ponselku. Grup kelas yang biasanya selalu ramai, kini tidak lagi ramai. Lebih baik aku lanjutkan lagi untuk membaca novel ku dan meletakkan kembali ponselku. Membolak-balik lembaran kertas yang telah aku baca. Tak lama setelah aku meletakkan ponselku. Tiba-tiba saja layar ponsel ku menyala, ada pemberitahuan dari grup Line.

Gabriell_
Woyy katanya mau liburan. Ngomong doang nihh😵

NaybeZfrnk
Tau nih pemandu wisatanya gak nongol

Gabriell_
Woyyy cogan ! Nongol lah,

Dipta_ganz
Berisik lu!!

Oiya guys, gue udah dapet tempat buat liburan kita. Tempatnya ada di pulau pribadi Om gue, lokasinya di Riau. Pada setuju kan? Soalnya gue udah pesen hehe

NaybeZfrnk
selamat malam bu,
saya eki prameswari (18148167) mata kuliah pendidikan kewarganegaraan. saya ingin bertanya bu perihal nilai semester saya yang masih T. Apa ada tugas saya yang masih belum saya selesaikan bu? terimakasih sebelumnya

Gabriell_
Tapi kita gamau liburan sama lo nay😡

Dipta_ganz
Dua hari lagi kita berangkat!

♦♦♦

Aku sudah siap dengan baju kaos polos berwarna hitam dan di sertai outer merah muda serta celana jeans panjang sehingga menutupi seluruh bagian kaki ku, di lengkapi dengan sepatu cats berwarna putih. Tidak lupa koper berwarna biru tempat menaruh perlengkapan liburan ku.

Akhirnya waktu yang telah di tunggu tiba juga. Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh Jakarta-Riau. Hari ini aku dan Abel sudah berada di salah satu Bandara di Riau. Aku dan Abel sedang menunggu Dipta di tengah keramaian bandara pada saat itu.

"Nay, Bel!" Terdengar suara seseorang dari jauh, sontok aku dan Abel pun langsung menoleh ke arah sumber suara. Benar saja, seseorang berkulit putih dan berpakaian serba hitam itu sedang melambaikan tangan ke arah kami. Kami pun membalas lambaian tangan pria itu yang ternyata Dipta, seseorang yang sudah kami tunggu sekitar 20 menit lalu.

14.00 WIB

Akhirnya kami melanjutkan perjalanan kami ke Pulau yang sudah di pesan Dipta itu. Kami di jemput dan di antar oleh sopir pribadi milik Om-nya Dipta. Setelah 30 menit kami menikmati perjalanan, akhirnya kami tiba juga di Pulau. Aku tidak menyangka Dipta akan membawa kami ke tempat seindah ini. Pantai yang indah seluas 23.000 Ha. Berpasir putih dan menghadap ke Laut Cina Selatan menjadi objek pandangan ku. Ini benar-benar lukisan Tuhan yang benar-benar indah.

"Nay udah jangan di liat terus, beres-beres dulu sana gih. Rapihin barang-barang lo," ujar Dipta.

"Eh Dip kok lo ganteng ya? Perasaan tiap kita vcall lo itu buluk banget hahah." Aku sambil tertawa kecil.

"Wah kurang ajar lo Nay dari dulu gak berubah. Sekarang gini deh, emang lo mau punya temen jelek?"

"Ahahah mau aja sih weekk!" Aku menjulurkan lidah ku dan langsung meninggalkan Dipta.

♦♦♦

"Guys gue mau diving nih. Ada yang mau ikutan gak?" Ucap Abel.

"Gue nggak ah Bel," ucap ku

"Dip?" Abel.

"Nggak deh Bel, lo aja. Gue mau nemenin Naybe," ucap Dipta.

Abel hanya tersenyum dan mengangguk dan kemudian meninggalkanku dan Dipta. "Sekarang kita ngapain Dip?" Kataku

"Ngitung pasir Nay," aku langsung melihat ke arah Dipta dengan tatapan intens. "Ya nggak lahh! Ayo kita naik jetski aja dari pada bengong," aku tersenyum mendengar ucapan Dipta.

Aku dan Dipta berkeliling pantai menggunakan jetski. Pemandangan semakin terasa begitu indah, jujur aku tidak pernah naik jetski di Pulau cantik seperti ini. Di Jakarta tidak ada Pantai seindah ini, pantai di Jakarta sudah tercemar oleh limbah yang dibuang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Sesekali aku berfoto dengan Dipta untuk mengabadikan moment ini. Akan aku tunjukkan kepada Mama ku bahwa disini sangat indah.

Selama di jetski tadi aku tidak melepas pelukanku pada Dipta. Terasa begitu nyaman ketika bersamanya, tapi tetap saja perasaan ku dengannya tidak lebih dari seorang sahabat. Berbeda ketika aku bersama dengan Abel, detak jantung ku terasa memompa lebih cepat.

Hati ini terasa ingin menuntut lebih untuk dapat memilikinya. Kenapa cinta serumit ini? Kenapa aku hanya mampu memendam perasan ini? Aku berjanji, suatu saat nanti aku akan memberi tahu perasaanku ini padanya. Tidak peduli ia menerimanya atau tidak, aku akan selalu mencintainya. Dia selalu mempunyai tempat tersendiri di hatiku.

------------------------------------------------------------

Haii! Balik lagi nihh.... jangan lupa vote and comment nyaaaa!!!!!!💋😍😍

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 21, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pernah SinggahWhere stories live. Discover now