I Need You

324 80 15
                                    

Dokyeom mengetuk-ngetukkan jarinya di meja. Sejenak berpikir bagaimana caranya agar ia dapat memiliki Suzy. Joshua dan Myungsoo adalah penghalang untuknya. Dokyeom menggigit bibir bawahnya. Pikirannya mendadak buntu. Ruangan berukuran 4X4 M dengan berbagai macam lukisan pemandangan itu terasa sejuk.

"Dokyeom-ah kau sudah makan siang?" Joshua tiba-tiba berdiri di pintu ruangan Dokyeom.

"Oh." Dokyeom kaget dengan kedatangan Joshua. "Ajik. Wae?"

"Ayo makan."

"Bukankah biasanya kau makan di rumah?" Dokyeom berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Joshua.

"Aku sedang malas makan di rumah. Kajja."

Joshua dan Dokyeom berjalan menuju kanti. Beberapa kali mereka menyapa karyawan yang mereka temui. Dua laki-laki tampan dan memiliki tubuh proporsional. Seorang direktur dan wakil direktur. Hampir semua karyawan perempuan disana menginginkan untuk memiliki Joshua atau Dokyeom. Tetapi tidak ada yang tahu tentang sifat Dokyeom dibalik layar. Jika Dokyeom menginginkan sesuatu ia akan menghalalkan segala cara untuk dapat memilikinya. Dirinya terobsesi dengan wanita cantik dan sedikit kasar. Dan sifat itu ada pada diri Suzy.

Joshua duduk di depan Dokyeom. Joshua hanya mengaduk-aduk makanan di depannya tanpa ada niat untuk memakannya. Dokyeom menaruh satu potong daging sapi di sendok Joshua.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Dokyeom mengunyah makanan yang memasuki mulutnya.

Joshua mengela napas berat. Dokyeom dapat mendengarkan suara hembusan napas Joshua. "Ceritalah padaku. Bukankah kita telah lama mengenal?" lanjut Dokyeom.

"Eomma memberikan saham sebanyak 20% kepada Suzy. Kau benar, aku hanyalah anak tiri disini." Joshua menundukkan kepalanya.

Baguslah. Dengan begini kau akan membenci Suzy dan aku dapat dengan mudah memiliki Suzy. Kau tidak akan lagi menjaga Suzy. Dokyeom tersenyum sinis.

"Bukankah sudah aku bilang jika gadis itu membahayakan posisimu disini?" Dokyeom mencoba menghasut Joshua agar membenci Suzy.

"Apa yang harus aku lakukan chingu-ya?"

"Kau bisa menjauh dari Suzy. Dengan begitu Suzy akan semakin sadar jika kau tidak nyaman dia berada disisimu."

"Tapi dia adikku dan aku..."

"Adikmu?" Dokyeom menyela pembicaraan Joshua. "Dia hanyalah gadis yang membahayakan posisimu disini. Nyonya Hong dapat dengan mudah untuk mengusirmu."

"Kepalaku terasa pusing."

"Fokuslah bekerja. Dan tunjukkan jika kau tidak ada disini maka perusahaan ini tidak mampu berdiri dengan kokoh." Dokyeom tersenyum kearah Joshua. Hanya ia yang dapat mengartikan senyuman itu.

"Bantulah aku."

"Aku akan selalu membantumu sebagai sahabat."

Bagus. Bersiaplah kau akan menjadi bonekaku Joshua Hong.

🍁

Suzy dan Myungsoo sedang berada di perpustakaan. Suzy mengedarkan pandangannya kesekeliling. Kencan romantis yang Myungsoo katakan adalah kencan di perpustakaan. Suzy meletakkan kepalanya di meja. Ia tidak tertarik dengan tumpukan buku.

"Kau bilang berkencan? Berkencan di tempat seperti ini? Seharusnya aku menggunakan waktu istirahat sebelum kembali bekerja di malam hari dengan menonton drama."

"Hey gadis cantik. Membaca buku lebih bermanfaat dari pada menonton drama." Myungsoo mencubit pipi Suzy.

Suzy mengangkat kepalanya. Tatapan tajamnya membuat Myungsoo gugup. "Apa ini yang kau maksud berkencan? Berada di perpustakaan seperti ini?"

My ChocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang