Part I

10.3K 102 1
                                    


Sebelum kalian baca cerita saya , saya cuman mau mengingatkan bahwa cerita ini mungkin menurut kalian tidak menarik atau membosankan tapi mohon pengertiannya karena ini karangan pertama saya ,,

Maaf jika banyak typo bertebaran disela-sela kalimat, susunan kata tidak teratur karna saya hanyalah manusia biasa

Happy reading guys....

 Kehidupan memang selamanya tak menyenangkan kadang dihiasi kesedihan yang amat memilukan, mungkin kata-kata itulah yang sedang menimpa Aluna saat ini karena insiden kecelakaan maut yang menewaskan kedua orang tua Aluna. Aluna adalah seorang gadis cantik yang beranjak menuju kedewasaan meski demikian, karena terlalu dimanja dan sangat dekat dengan kedua orang tua ia belum bisa menerima kenyataan pahit yang kini menghadang.

 "kak aku nggak siap papa sama mama pergi secepat ini, hiks hiks"aluna histeris dipusara orang tuanya

" kita harus tegar dan sabar baby, mungkin tuhan punya rencana lain dibalik semua ini, dan ingat kamu nggak sendirian ada kakak disini yang akan merawat dan menjaga kamu" sambil mengelus pucuk kepala Aluna sembari menciuminya.

Ya tuhan ini nggak adil aku nggak sanggup menerima semua ini,pa' ma' kenapa kalian tega pergi secepat ini. Aku harus bagaimana apa aku sanggup hidup tanpa kalian, kak Reihan memang ada namun ia sangat gila kerja. Aku tahu, bahkan sangat tahu jika kak Reihan memang sangat menyayangiku tapi, apa ia bisa membagi waktu kerjanya dengan diriku. Aahh..... biarlah hidup ini kujalani seperti air yang mengalir hingga kubisa temukan ujung aliran air itu.Batin Aluna 

Tiga hari selepas pemakaman, Aluna masih dilanda kesedihan dan tidak melakukan aktivitas apapun

"Aluna...Aluna...Unaaa" teriak keisya dan kinos yang seketika membuyarkan lamunan Aluna

"Astaga sayang maafkan kami, karena kemarin kami nggak hadir dipemakaman om dan tante"kata keisya yang berurai air mata sambil sesegukan

"nggak apa-apa kok kei kaliankan lagi sibuk Ospeknya gue ngerti lah, lagian sekarang gue udah fine kok liat aja gue udah senyum pepsodent untuk kalian"

"una mulut memang bisa berbohong tapi mata nggak, keluarin aja anggak usah ditahan-tahan apalagi malu kami siap dengerin apapun yang mau lo ucapin bahkan lo bisa mukul gue na" 

kinos memang orang yang sangat pengertian , kadang sangat dewasa bak orang tua yang menasehati anaknya. Mendengar perkataan kinos seketika Aluna meluapkan kesedihan dan emosi yang tertampung dalam hatinya.

" makasih yah untuk hari ini berkat kalian gue bisa lampiasin kesedihan gue, seandainya kalian nggak ada mungkin gue udah..."

"hus, stop Una"telunjuk kinos menahan mulut Aluna untuk tidak berbicara

"Jangan dilanjutin okey, lo nggak sendiri ada gue, keisya dan abang lo yang dingin itu kak Reihan yang sayang sama lo. Dan ingat lusa besok kita udah masuk kuliah jangan sampai gue nggak liat batang idung lo dikampus"

Berkat kedatangan Keisya dan kinos akhirnya Aluna bisa tertawa meski masih ada kesedihan dalam hatinya."nggak usah didengerin bebep Una. kinos mah orangnya kayak bapak-bapak takut kehilangan anaknya" kekeh Keisya mengejek Kinos yang hanya memutar bola matanya malas

"Baby malam ini kita kerumah kakak, kakak ingin kamu tinggal bareng kakak. Nggak ada penolakan ataupun bantahan''

"tapi kan kak. kalau aku tinggal bareng kakak rumah ini bagaimana?, lagian kakak kan punya banyak teman yang leluasa keluar masuk rumah, terus aku bagaimana kan nggak enak"

"No Baby pokoknya nggak ada penolakan ataupun bantahan"

Setelah mengucapkan itu Reihan pergi begitu saja tanpa memperdulikan bantahan Aluna di belakangnya. Reihan merupakan sosok laki-laki cuek, dingin namun dibalik itu ia sangat memperdulikan dan menyayangi Aluna, ia juga paling benci dengan penolakan ataupun bantahan dari Aluna. Baby, itu nama yang Reihan berikan kepada Aluna sedari dulu karena menganggap Aluna adalah gadis kecil yang sangat berharga baginya.

Maafin kakak baby, bukannya kakak ingin kamu melupakan kenangan mama dan papa tapi kakak tidak tega melihat kamu sedih. Bagi kakak setetes air matamu itu bagai badai yang menimpa hati kakak. Masalah teman-teman nanti akan kubereskan. Benak Reihan.

Makasih yang udah baca..

Loving youWhere stories live. Discover now