22 - Meet him

522 27 2
                                    

Author POV

Amerika serikat
Musim semi sedang berjalan, daun-daun terbang menari-nari, dan bunga-bunga cantik bermekaran.

Bandar Udara Denver, Amerika Serikat. Terlihat seorang wanita cantik keluar dari Bandara sambil menenteng kopernya. Kacamata hitam, baju merah tua, celana coklat dan sepatu senada melekat di tubuhnya. Beberapa saat kemudian dia memberentikan taxi dan menuju AmericInn hotel.

. . .

Di waktu yang sama, di sebuah kantor yang cukup terkenal. Sedang diadakan meeting untuk membahas proyek yang minggu depan akan dijalankan.

Kevin Ardha Kusuma, siapa yang tidak mengenal dia? Direktur muda yang mapan dan disegani banyak orang. Kevin di sana sedang memimpin rapat.

"Our meeting will continue tomorrow, thank you" ucap Kevin menutup rapat.

Setelah keluar ruangan, sahabatnya Aldo menghampirinya. Aldo adalah orang Indonesia yang lahir di Bandung, kebetulan dia menjadi Manajer Kevin di perusahaannya.

"Bro, makan siang sama gue ya" Mereka memang sering menggunakan bahasa Indonesia, dalam berkomunikasi.

"Tumben-tumbenan lo ngajak gue makan, biasanya lo godain karyawan yang cantik-cantik" ejek Kevin

"Yeee eluuuu, gue sekarang uda gak gitu. Gue mencoba setia sama cewe gue yang di Indonesia Bro"

" Yaudalah bagus, yuk katanya mau makan."

Setelah itu mereka keluar kantor dan berhenti di salah satu restaurant.

"Bro.." kata Aldo membuka pembicaraan.

"What?"

"You have no plans to married?"

Bukannya menjawab, Kevin malah tertawa.

"I'm seriously" ucap Aldo sambil cemberut.

"With whom? I don't have a girlfriend" kata Kevin sambil memainkan makanannya.

"Sorry Bro, gue gak ada niatan mencampuri urusan lo. Tapi lo kan uda mapan, lo juga gak jelek, selain itu banyak juga cewe yang ngejar-ngejar lo. Terus lo nunggu apa lagi?" Kata Aldo dengan hati-hati.

"Gue masih gak bisa ngelupain seseorang, gue takut kalo gue ngejalani hubungan sama cewe lain, gue masih ke inget-inget dia." Kata Kevin murung.

Aldo hanya menepuk pundak Kevin sambil terdiam.

Selesai makan, Aldo mengajak Kevin keliling-keliling taman.

"Aneh banget si lo? Tadi ngajak makan, sekarang ngajak jalan-jalan ke taman. Jangan-jangan..." kata Kevin sambil tersenyum miris.

"APA?! Awas lo mikir macem-macem"

"Lo suka ke gue kan? Ngaku" Kevin tertawa.

"IDIH NAJIS, gue masih doyan cewe Bro, sorry"

Setelah itu mereka kembali berjalan, sampai kepada sebuah taman yang indah namun sunyi. Hanya terdapat seorang wanita yang duduk membelakangi mereka.

"Hai" sapa Aldo kepada wanita itu.

"Lo kenal?" Kata Kevin bingung.

Wanita itu menoleh, dan ternyata dia adalah Lucia.

Daun-daun, kicauan burung, dan waktu seakan berenti. Begitupun Kevin dan Lucia yang menahan nafas beberapa detik. Mereka saling bertatapan tanpa berkedip. Sampai tidak menyadari Aldo telah pergi meninggalkan mereka berdua.

Jantung mereka berdegup kencang, tidak ada yang sanggup membuka pembicaraan.

"Lucia" dengan susah payah Kevin mengumpulkan suara yang mendadak hilang.

Air mata Lucia jatuh, dia menghampiri Kevin dan memeluknya.

Pelukan yang sangat hangat, pelukan dua orang yang bertahun-tahun menahan rindu, pelukan sepasang kekasih yang saling mencintai.

Seakan perasaan itu muncul kembali, perasaan yang belum hilang namun hanya terpendam. Perasaan yang sudah tidak terlihat namun semakin dalam.

Kevin membelai rambut Lucia, membelainya dengan lembut, dan menjatuhkan kepalanya dalam-dalam ke pundak perempuan ini.

Wangi ini, tubuh ini, wanita ini, ia sangat-sangat merindukannya.

Mereka berdua terpejam beberapa saat, dengan air mata, dan dengan kesunyian. Tidak ada yang mampu berkata, seolah-olah jantung dan hangatnya pelukan cukup untuk berbicara.

"Hm?" Lucia melepaskan pelukan.

Dia tertawa sambil menghapus air mata kebahagiaannya. Kevin pun menghapus air mata, sambil tersenyum dan mengusap-usap kepala Lucia.

Akhirnya sepasang cinta kembali di pertemukan, cinta yang selama ini menderita, cinta yang selama ini terluka, namun tetap setia pada perasaannya.

First BoyfriendWhere stories live. Discover now