4 - Gentleman!

2K 77 3
                                    

Setelah meninggalkan Kevin, gue langsung menuju kantin yang terletak disamping sekolah. Waktunya memanjakan perut gue nih.

"Mbak waffle 1 ya, toppingnya eskrim Vannila sama choco chips. Di tempat biasa ya Mbak" kata gue kepada Mbak kantin yang sedang sibuk menyiapkan piring-piring diatas meja.

"Oke dek" kata Mbak kantin yang masih bisa dibilang cukup muda. Mungkin kalo dia melanjutkan pendidikannya, masih kuliah kira-kira semester 2.

Gue pun duduk di kursi pojok, tempat favorit.

Disini enak aja gak terlalu rame dan agak menjauh dari kursi-kursi lain.

Gue melihat sekeliling, mulai banyak murid lainnya yang memasuki kantin.

Gue mengambil headseat dari saku, yang udah menancap ke handphone, dan memasang alat itu ke kuping gue.

Gue terpejam menikmati lagu demi lagu yang berjalan, sambil bersandar pada punggung kursi.

Tiba-tiba, ada seseorang yang melepas headseat gue. Dan langsung berteriak kencang.

"Gila ya lo, stres lo, sumpah lo stres. Gara-gara lo keluar dari kelas, tu guru ngancem gak mau masuk ngajar ke kelas kita lagi. Parah lo, pasti sekelas sekarang lagi sebel sama lo. Lo ngapain si pake acara kabur segala? udah tau guru itu gak bisa di lunakin." Omel Bella begitu panjang.

"Ini Dek, wafflenya"

"iya Mbak makasih" Jawab gue tanpa mempedulikan omongan Bella yang entah sejak kapan udah berdiri didepan gue.

Bella terhenti sejenak saat Mbak kantin mengantar pesanan gue.

Lalu gue memasang kembali headseat ke telinga. "Lucia dengerin gue dong ih" Bella merengek sambil duduk dan lagi-lagi melepas headseat gue.

Tiba-tiba

"Hai, boleh gabung gak?" Ucap seorang cowok yang berdiri dibelakang Bella .

Dan itu...

"Gak!" Jawab gue ketus, setelah gue tau tu cowok Kevin.

"Emh boleh kok boleh" Kata Bella mendadak berubah dari nenek sihir menjadi snow white.

"Dasar lo, tadi marah-marah ke gue. Sekarang giliran ada cowok, lo malah baik gini. Dasar iblis menjelma malaikat lo!" Kata gue sebel

"Ya, itukan salah lo sendiri. Siapa suru lo bolos, dan nyebabin satu kelas kena omelan tu guru. Ngerepotin aja lo" ujar Bella masi dengan nada (sok kalemnya).

"Dasar ya lo!" Maki gue.

"Udah-udah, sorry gue buat kalian jadi berantem. Gue disini belum ada yang kenal, lagian tempat duduknya pada penuh (sambil ngeliat sekeliling). Yauda gue milih untuk gabung sama kalian. Kalo kalian gasuka gue pergi aja deh. Sorry" Kata Kevin hendak berdiri dari kursi.

"Ide bagus tuh" kata gue bergumam.

Hampir semua cewek yang ada di kantin menoleh, dengan mata yang seakan-akan berkata "duhh tu si cowok ganteng kenapa gak duduk aja disini sih? Gue rela deh duduk di tanah" tebak gue.

"Bentar, apa si lo ih!" Kata Bella sambil menyenggol tangan gue dan memegang siku Kevin yang sudah hampir meninggalkan tempat.

"Mendingan lo duduk lagi deh, ni cewek tengil emang gini anaknya. Gak usah didengerin" kata Bella diikutin Kevin yang balik duduk di kursi.

First BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang