[9] Everytime

5.7K 305 2
                                    

Jungkook POV

Aku dan Hyolin berada di ruang musik. Aku tau Hyolin berbohong padaku tadi, dari matanya aku tau jika dia berbohong. Aku tidak mau menuntutnya untuk jujur mungkin dia punya alasan lain untuk itu. Kenapa kerinduanku padanya tidak bisa berhenti? Setiap bersamanya pasti aku ingin terus bersamanya. Setiap tidak bertemu dengannya pasti merasa seperti kehilangan harta karun. Aku lihat dia tertidur, kepalanya disandarkan kedinding. Pasti dia mengantuk. Aku mengarahkan kepalanya ke bahuku. Karena bosan aku menyanyi sendirian. Tidak mungkin aku membangunkannya.

'I need you girl
Wae honja saranghago-'

"Kook"

Aku berhenti bernyanyi karena suaranya yang memanggil namaku.

"Hyolin? Apa aku membangunkanmu?"

"Tidak"

Kenapa saat dia bangun tidur wajahnya sangat polos bukan seperti biasa seperti singa. Aku terpikat dengan matanya, aku ingin kembali kemasa kecilku. Bisa selalu dengannya, apapun bisa aku lakukan mencium pipinyapun bisa tapi tidak dibibirnya. Aku ingin kesanaaaaa.

"Baby doll"

"Hmm?"

"Kau cantik jika saat bangun tidur"

"Aku tau"

Dia sadar atau tidak sih. Wajahnya tampak lelah, apa yg harus aku lakukan agar dia bersemangat.

Aha..

Aku mencium pipinya dan itu berhasil membuatnya kaget.

"JUNG-"

"Shttt jangan berteriak. Kau taukan aku dulu sering mencium pipimu kau juga sering"

"Ya jangan samakan dulu dan sekarang. Sekarangkan kita sydah dewasa" ucapnya malu.

"Dulu dan sekarang itu sama, kita masih temankan kecilkan? Yasudah tidak apa apa"

"Terserah kau saja"

"Hyolin"

"Iya?"

"Aku masih penasaran soal ayahmu"

Hyolin terdiam, wajahnya tampak sedih. Harusnya aku tidak bertanya itu, akukan tau dia juga tidak tau apa apa.

"Ma-maafkan aku Hyolin-ah. Aku tidak bermaksud apa apa"

"Tidak apa" ucap Hyolin sambil tersenyum. Aku yakin itu senyum kesedihan.

KRING...

Bel masuk berbunyi aku dan Hyolin berjalan kekelas kami. Selama pelajaran Hyolin kelihatan murung. Ganggu ah. Aku mencolek tangan Hyolin, tidak direspon. Percuma tidak akan direspon, ini gara gara aku yg bodoh menanyakan hal itu.

Hyolin POV

Tidak tau kenapa aku merasa penasaran dengan ayahku. Mungkin aku harus menanyakannya lagi. Aku harus tau apa yang terjadi. Aku cukup takut menanyakannya. Aku merasa jantungku berdebar kencang.

"Bu" panggilku dengan nada pelan.

"Iya?"

"Apa aku boleh bertanya?"

"Bertanya apa?"

"Hmm, ngggg, s-sebenarnya a-apa yang terjadi pada a-ayah?"

Ibu tampak terkejut dan menghela nafas panjang.

"Ibu pikir ini waktu yang tepat. Sebelumnya ibu minta maaf ya padamu"

"Kenapa? Ceritakan bu"

"Baiklah. Dulu ibu waktu seumuran denganmu ibu berpacaran dengan ayahmu. Setelah lulus sekolah ibu semakin tidak lepas dari ayahmu. Ayahmu berjanji akan menikahi ibu, makanya ibu mau menerima ajakan ayahmu untuk bercinta. Tetapi saat ibu mengetauhi bahwa ibu hamil, ibu meminta ayahmu untuk segera menikahi ibu tapi ayahmu selalu mengelak. Sampai diusia kehamilan ibu lima bulan, ayahmu meninggalkan ibu karena dia memilih wanita lain dari ibu dan juga sedang hamil seperti ibu. Dan ibu mengurus kehamilan ibu seorang diri sampai kau lahir. I-"

I'M NOT BITCH [NC 21+] [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang