Ratu Sinetron!

11.7K 1.2K 93
                                    

Arkampret jahat!

Tega dia tega.

Hueeee...

Tok tok

"Nay, buka pintunya"

Aku mengusap air mata di pipiku dengan kasar lalu membuang tisue ke sembarang tempat. Menendang selimut, dan menatap garang ke arah pintu.

Mataku melotot-melotot seakan pintu itu tembus pandang dan Arka bisa melihat pelototanku.

Huh.. Ngapain sih dia nyusulin aku kesini?

Mau minta maaf setelah ketahuan selingkuh di depan mataku?

Dia kira aku bakal percaya sama semua pembelaannya apa?

Sorry-sorry aja nih ya. Aku bukan cewek bodoh.

"Nay... Buka pintunya. Atau aku buka paksa!"

Tuh orang udah salah malah ngancem lagi?!

Noh.. Kalau bisa buka tuh pintu!

Brak..brak..

Lhaa makin kenceng aja itu gedoran pintunya?!

Pake urat mas?!

Tit..tit... Ceklek..

Lha..lha kok pintunya ke buka!

Padahal kan pake sandi pengaman itu pintu. Gimana ceritanya Arka bisa buka?!!

Aku yang panik langsung kembali tidur, menutupi seluruh tubuh dengan selimut dan memunggungi pintu.

Pura-pura mati.

Eh.. Nggak! Maksudnya pura-pura tidur.

"Nay"

Bodo

"Nay"

Rak urus

"Nay"

Nggak mempan ka! Nggak mempan!!

Mau kamu manggil namaku dengan suara lembut mendayu-dayu juga aku nggak bakal luluh!

"Nay, kamu tidur?"

Nggak Ka! Aku nggak tidur! Tapi lagi meredam sakit hati!

"Nay, ini kamar kenapa tisue dimana-mana! Jorok!"

Lhaaa ini orang kenapa bahas tisue bukannya minta maaf?!

Dasar nggak punya hati. Hiks..

"Nay, kamu nangis?"

Menurut lo?? Jauh-jauh nyusul kesini karena kangen ama calon suami, baru dateng malah disambut ama adegan calon suami yang peluk-pelukan ama cewek lain.
Sementara aku aja nggak pernah dipeluk ama dia!

Aku harus gimana selain nangis guling-guling?

Ketawa ngakak?

Kelaut aja sono!

"Nay"

Dan tubuhku langsung waspada saat aku merasakan ranjang di sisi sebelah bergerak.

Arka naik ke ranjang. Mau apa dia?

Awas aja kalau dia berani macem-macem. Aku lempar dia dari balkon!

Ck.. Mana kuat kamu Nay! Yang ada kamu yang ke lempar.

"Kanaya, ayo kita bicara"

Hiks.. Kenapa suara Arka lembut banget gitu sih. Bikin hatiku meleleh.

Tapi nggak!! Nggak!! Aku masih marah. Kecewa!!

Arka menarik napas cukup keras. Seakan-akan dia lagi meredam emosi. Ekspresinya menunjukkan kalau ngadepin aku butuh tenaga ekstra.

Flower BucketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang