PART 04

1.6K 43 1
                                    

Happy reading...

***

Sesuai janjinya Jonathan benar-benar menemani Hanna seharian penuh, hari mulai gelap jam menunjukkan pukul 22:00 WIB.

Tapi mereka berdua masih saja mengobrol, bibi dan supir pribadi Hanna pun sudah datang sejak tadi.

Jonathan memutuskan untuk ikut menginap dan pagi nya ia baru akan pergi.

Hanna memutuskan untuk pamit
tidur, ia melangkahkan kakinya menuju lantai atas. Kamar Jonathan dan Hanna hanya bersebelahan saja.

Lagi-lagi Hanna saat memasuki kamar ia tidak tidur melainkan melihat-lihat seisi kamar itu. Kenangan indah bersama kedua orang tuanya membekas di pikiran nya. Disana banyak bingkai foto yang bertengger indah diatas meja.

'Tuhan mempunyai rencana yang indah.'

Hanna selalu berpikir seperti itu, bahwa Tuhan mungkin mempunyai rencana untuk kehidupannya di masa depan. Hanna berharap semuanya akan baik-baik saja nantinya.

Mungkin keputusan Jonathan benar, ia membutuhkan sedikit liburan.

Pagi nya...

Hanna terbangun dan menuju ke kamar mandi sekedar untuk mencuci muka nya.

Setelahnya Hanna turun ke lantai bawah untuk sarapan.

Hanna menarik salah satu kursi di meja makan untuk ia duduki.

"Pagi, bibi." Sapa Hanna dengan wajah ceria nya.

"Pagi juga, Nona." Sapa bibi nya balik dengan mempersiapkan makanan di meja.

Sedangkan Hanna hanya celingukan mencari keberadaan pamannya. Karena tidak melihat paman nya dimana pun, akhirnya ia bertanya kepada bibi nya.

"Paman Jo kemana?" tanya Hanna

"Tuan Jonathan sudah pergi sedari tadi, Nona." ujar Bibi.

Hanna hanya menganggukkan kepalanya, sambil memakan roti bakar yang dilapisi dengan coklat buatan bibi nya.

"Terima kasih untuk sarapannya Bibi." ucap Hanna diselingi senyum.

"Sama-sama Nona."

Saat Hanna ingin melangkahkan kakinya pergi ia lupa akan sesuatu dan kembali memundurkan langkahnya.

"Bibi." panggil Hanna yang masih melihat bibi nya berada di meja makan.

"Iya Nona," sahut bibi nya.

"Hanna ingin makan siang nanti nasi goreng buatan bibi." jelas Hanna.

"Baik Nona." ucap Bibi tersenyum ke arah Hanna.

Setelah mengatakan itu Hanna kembali ke kamar nya dan segera menyelesaikan ritual pagi nya.

Beberapa menit kemudian Hanna
sudah selesai dengan ritualnya dan ia tampak cantik dengan dress putih yang ia kenakan.

Hanna kembali turun ke lantai bawah, ia ingin sekali menghirup udara segar diluar sana.

Hanna membuka pintu utama Villa itu dan tidak lupa memakai alas kaki, ia kembali berjalan menuju kearah taman yang letaknya di depan Villa.

Sejuk dan damai, itu yang pertama kali Hanna rasakan saat ini. Ia berjalan terus menuju sebuah ayunan dan duduk di salah satu ayunan tersebut.

Tapi Hanna tidak menyadari bahwa ada yang mengawasi setiap gerak-geriknya.

‘Bagaimana keadaan disana?’ ucap seorang pria dengan suara bariton nya.

‘Aman terkendali boss.’ balas sang bawahan pria tersebut.

‘Kalau begitu, awasi dia terus!’ ucap pria itu tegas dan langsung mematikan sambungan telepon nya.

"Tidak ada rasa berterima kasih nya sekali. Ingin rasanya ku jadikan pajangan." ucap pria itu kesal kepada boss nya.

Pria itu kembali memfokuskan dirinya kepada Hanna, tapi sayangnya Hanna sudah tidak ada ditempat nya.

"Cepat sekali pergi nya, sudahlah sebaiknya aku pergi juga." ujar pria tersebut lalu berjalan menjauhi taman.

Hanna keluar dari persembunyiannya, sebenarnya Hanna tidak benar-benar pergi dari sana, ia hanya ikut bersembunyi dari pria itu.

Hanna merasa ada yang tidak beres dengan pria itu, ia melihat saat pria itu bersembunyi di salah satu pepohonan dan sedang menelepon, jadi Hanna memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bersembunyi.

Samar-samar Hanna mendengar pria itu sedang berbicara di telepon dengan atasannya. Segera saja ia kembali ke Villa dan memilih untuk menghabiskan waktunya seharian di Villa.

____________________________________
_______________________

29 Agustus 2021

Sekian dulu untuk part ini.

Jangan lupa tinggalkan jejak, krisar dan komennya ya.

Terima kasih ^_^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang