Kakak Beradik Do

1.3K 124 14
                                    

Kyungsoo berulang kali berjalan ke arah pintu. Lalu kembali duduk di ruang tamu, berjalan ke arah pintu, duduk di ruang tamu. Sampai kakinya pegal. Sampai rasa khawatir berada di antara puncak dan dasar.

Kenapa Kai belum pulang?

Apakah urusannya di luar sana sangat penting sehingga ia harus pulang terlambat? Atau bahkan ia tidak bisa pulang malam ini?

Kyungsoo menghela nafas.

Akhirnya ia memilih untuk duduk. Tidak beranjak lagi menuju pintu. Perasaannya mendadak jadi tidak menentu.

Dan entah kenapa ia bisa merasakan jika ada sosok lain di sampingnya.

"Kyung..."

Kyungsoo menoleh. Terkejut karena mendengar sebuah suara yang tidak asing di telinganya.

Dahinya berkerut. Ia sedang mencoba untuk mengingat-ingat sesuatu.

"Hyung?!"
.
.
.
"Jadi kau tidak bisa melepaskan Kyungsoo?"

"Tidak. Aku mencintainya."

"Tapi kau menjadikannya tumbal balas dendam!"

"Aku minta maaf."

"Jadi langkah apa yang akan kau ambil setelah ini? Karena bagaimanapun Kyungsoo harus kembali ke dunia yang seharusnya."

"Aku akan..."

"...."

"Aku akan menyelesaikan masalahku dengan Do Luhan, lalu setelah itu aku akan menjadi manusia."
.
.
.
Secangkir teh Kyungsoo buatkan untuk sosok yang malam ini mengunjunginya. Perasaan bahagia membuncah di hati Kyungsoo walaupun ia juga merasa bingung akan hal itu.

Tidak hanya Kai. Kyungsoo menyadari bahwa ia tidak hanya mempunyai Kai. Ia juga punya keluarga.

Tapi di mana keluarganya?

"Kau tidak takut?" tanya Luhan sambil menyentuh cangkir teh yang disajikan oleh Kyungsoo.

"Takut untuk apa hyung?! Aku bahagia karena kau datang!" Kyungsoo tersenyum lebar. Membuat Luhan yang melihatnya ikut tersenyum.

"Kau ingat kan kalau hyung sudah bukan manusia lagi?" tanya Luhan.

"Mmm...iya, aku ingat. Semuanya terasa membingungkan untukku, hyung. Sebenarnya apa yang terjadi padaku?"

Luhan ingin menangis detik itu juga. Adiknya yang malang. Seharusnya dirinyalah yang mengalami semua ini. Bukan Kyungsoo.

"Kau pasti akan segera mengerti. Yang jelas, kau harus percaya pada hyung bahwa semuanya akan baik-baik saja." Luhan mengusap kepala Kyungsoo dan berusaha untuk tidak menangis. Ia merasa ingin hidup kembali. Ia ingin melindungi adik tersayangnya. Ia ingin menyelesaikan masalahnya dengan iblis bernama Kai yang menurutnya sangat brengsek itu.

Walaupun Luhan akui ia juga merasa bodoh dan bersalah pada Kai.

Seandainya waktu itu ia mau mengembalikan amulet perjodohan milik Kai, semua ini pasti tidak akan terjadi.

"Kyung, apa kau benar-benar mencintai Kai?"

"Iya hyung."

"Tapi jika kau harus meninggalkan Kai demi kehidupanmu yang sebenarnya?"

"Tidak hyung...Kai pasti akan menemaniku kemanapun aku pergi..."

"..."

"Aku takut kehilangan Kim Jongin...dan aku takut jika ia meninggalkanku. Tapi aku yakin, hal itu tidak akan terjadi."

"Tapi Kai bukan manusia, Kyung..."

"Dia pasti punya jalan keluarnya hyung! Ya! Dia pasti punya!"

Scary MomentWhere stories live. Discover now