2.Whattt!?

7 2 0
                                    

"Aku tidak suka diberi label sebagai orang kesepian hanya karena aku hidup sendirian "

"Arrgghh...!!"erangan itu terlontar dari mulut Tita.

"Eaak! Gue menang lagi,coy!"seru Azka heboh.

"Heh,banci rabies! Awas lo ntar!"pekik Deno tak kalah heboh.

Mereka bertiga tengah bermain kartu di balkon Tita. Tak perduli hawa dingin malam menerjang mereka. Yang penting happy dulu,itu prinsip mereka.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Dan nampaknya Tita sudah mengantuk. Tak sengaja ia tertidur di pembatas balkon.

"Ah,udah jam sembilan. Gue pulang dulu ya bro!"pamit Deno pada Azka.

"Iye,nyet."jawab Azka.

"Nyet nyet juga kesayangan lo"desus Deno.

Dengan kecepatan maksimal,Azka menjitak kepala Deno dengan sendal jepit yang ia gunakan.

"Eh dasar si anjing. Asal ngejitak kepala kembarannya Johnny Orlando"kesal Deno.

"Udah pulang lo sono. Nanti dicariin emak lo"

"Iye. Lah? Si Tita udah molor aja"ujar Deno.

"Ya terus?"

"Mau pamitan gue"

"Halah.. Sok alim lo pake pamitan segala"tangkis Azka.

Deno merengut lalu turun kebawah untuk pulang.

"Ye..si Tita pake acara molor disini lagi"ujar Azka.

Hening. Itulah suasana malam ini. Hanya ditemani angin malam yang membelai lembut anak rambut Tita yang sedang terlelap.

Senyuman tampak terukir di bibir Azka. Ia duduk dihadapan Tita dan menikmati wajah imut nan cantik milik gadis itu.
Dibalik sifatnya yang bar-bar,Tita juga menyimpan beribu sifat lembut khas gadis perempuan. Tapi sayang,sifat itu jarang muncul. Jujur,ia sangat beruntung memiliki seorang sahabat seperti Tita. Ya walaupun ribetnya minta ampun,tapi gadis itu tak pernah sekalipun mengeluh. Ia selalu ceria. Dan ia selalu membuat hari-hari Azka yang mulanya membosankan,menjadi berwarna.

Azka segera menggendong tubuh Tita ala bridal style. Dan menidurkannya diatas kasur Tita. Azka mengecup kening Tita lembut. Lalu meletakkan boneka monty milik Tita yang telah berhasil ia perbaiki.

"Good night,Ta"bisik Azka.

Lalu Azka segera keluar lewat balkon Tita dan melompat menuju balkon miliknya. Oh ya,mereka itu tetangga yang dempet banget. Jadi bisa saja untuk Azka melompat antar balkon dengan mudah.

"Huh.. Ta..Tita. Tangan gue pegel gendong lo tadi. Berat"ujar Azka pada dirinya sendiri.

Lalu sekejap senyum tersungging di bibirnya.
"Untung sayang"

∆∆∆

"Pagi,tante!"sapa Tita yang baru datang sambil membawa handuk kecil ditangannya.

"Pagi,Ta. Sarapan yuk"ajak Arini.

"Nggak deh,tan. Tadi udah di rumah"jawab Tita.

"Udah rapi aja. Weekend gini mau kemana?"tanya Arini.

"Mau jogging sama Azka"jawab Tita.

"Oh. Ya udah,bangunin gih. Masih molor kayaknya"ujar Arini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 24, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Beloved Into YouWhere stories live. Discover now