✖ Y/N POV ✖
Hari ini, Mingyu mengajakku olahraga pagi. Sekarang, aku dan Mingyu lari pagi mengelilingi kompleks perumahan.
" yang, udah sarapan? " tanya Mingyu.
" ya belumlah, tadi pas mau berangkat, mama belum masak. "
" yaudah, kalo gitu sarapan dulu, kuy! " kata Mingyu.
" ga ah, nanti aja. Belum laper "
" jangan gitu ih, nanti perut kamu sakit, gimana? "
" yaudah iya " kataku
Setelah itu, aku dan Mingyu membeli sarapan pagi di warung bubur ayam di sekitar kita pas jogging.
Pas lagi enak-enaknya makan, Mingyu malag ngeliaton mulu. Aku agak risih kalo diliatin mulu, masalahnya dari tadi dia ngeliatin mulu. Buburnya aja masih hampir penuh belum kemakan.
" apa'an liat-liat mulu? Risih tau " kataku lalu berhenti makan.
" ih, masa liat calon istri ga boleh "
" makan dulu tuh bubur kamu, masih penuh. Nanti kalo ga selesai-selesai ga jadi olahraga malahan " ucapku mengalihkan pembicaraan.
" iya iya "
Tak lama kemudian, Mingyu kembali lagi membuatku berhenti makan.
" makan itu pelan-pelan, liat nih, sampe cemong gini kalo makan " katanya sambil mengelap makanan yg ada di sekitar bibirku dengan tissue.
Sialan, kenapa malah jadi deg-degan gini. Aishh..
Aku langsung melanjutkan makanku seakan tidak terjadi apa-apa tadi.
" ih ngeblush, ciee " kata Mingyu lalu mencubit pipiku.
" apa'an ih, "
" kamu lucu kalo ngeblush gini. Tumbenan banget hehehe "
Aku pura-pura tidak mendengar apa yang Mingyu katakan tadi. Setelah makan, kami kembali jogging lagi.
" eh yang, nanti malem katanya bakal ada pasar malam loh. Kesana yuk! "
" sayang banget kalo gak kesana, soalnya pasarnya cuman ada setahun sekali "" iya, sampe jam berapa? "
" jam sembilan malem aja, nanti baru kita pulang "
" eh jangan jam sembilan "
" kenapa? Mama ga bolehin? "
" ngapain panggil-panggil Mama ih, Mama aku bukan mama kamu! "
" ih, wajar kali ah. Masa' manggil camer Mama gaboleh? "
" camer gundulmu! "
" kepala aku ga gundul kali, yang"
" serah ah " kayaku meninggalkan Mingyu.
" ih tungguin, belum selesai ngomong juga ah " kata Mingyu berlari mengejarku.
" ngomong apa lagi "
" kenapa kalo pulangnya jam sembilan? "
" aku itu ada rencana mau nonton drama, makanya pulangnya jam delapan aja, jangan jam sembilan "
" kamu itu, bukannya mentingin aku yang jelas -jelas pacar kamu, kamu malah mentingin drama " katanya lalu mengerucutkan bibirnya.
Aduh, kyut banget." gausah gitu deh, ga usah sok imut " kataku lalu menepuk bibirnya pelan.
" sakit tau, aku emang imut dari dulu"
" halah, serah ah "
" eh yang. "
" apa lagi? "
" balapan lari yuk? Nanti kalo aku yang menang kita pulangnya jam sembilan kalo kamu yang menang kita pulangnya jam delapan. Gimana?"
" ga ah, nanti yang menang juga kamu. Udah bisa ditebak kali "
" tuh kan, pesimis. Padahal belum apa-apa "
" kamu kan cowo, kalo lari cepetan kamu daripada aku yang cewe "
" siapa bilang cewe ga bisa ngalahin cowo? "
" udah coba dulu, yuk! "" yaudah deh, iya "
" sampe rumahnya bang Suho ya? "
" iya terserah "
Pas lari, aku malah tersandung dan jatuh. Mingyu yang menyadari aku jatuh langsung menolongku.
" gapapa? "
" kok bisa jatuh? "
" ada yang sakit ga? "Mingyu langsung memberiku banyak pertanyaan dan menuntutku untuk menjawabnya.
" engga, aku gapapa, ini tadi kesandung batu. "
" batu sialan, napa juga ada disini. " katanya lalu membuang jauh batu besar yang membuatku terjatuh.
" eh, lututmu berdarah "Mingyu langsung khawatir gitu. " gitu bilangnya ga sakit, kamu bohong. "
" bisa jalan ga? "" bisa kok "
" gausah sok bisa. Sini aku gendong " Mingyu berjongkok dia mengisyaratkan agar aku naik ke punggungnya.
" eh, aku berat loh "
" udah gapapa "
Mingyu berhentu di taman dekat tempat aku terjatuh tadi dan aku duduk di kursi yang ada di sekitar taman.
" duduk sini dulu, jangan kemana-mana "
" eh mau kemana? "
" udah duduk dulu "
Mingyu melesat pergi. Tak lama kemudian, ia datang membawa keresek putih transparan bisa dilihat kalau dia membeli 3 botol air putih, obat merah dan plester untuk luka.
" sini, aku bersihin lukanya. " Mingyu membersihkan lukaku dengan air putih dan tissue lalu memberinya obat merah, kemudian menempelkan plester pada lukaku.
" ga sakit? "
" ga. Makasih hehe "
" pulangnya aku gendong " katanya
" eh nanti kalo diliatin orang gimana?"
" biarin, masa mau gendong bidadari ga boleh "
" dih "
"eh, berarti nanti kalo pulang dari pasar malem jam sembilan? "" ga deh, jam delapan aja. Tapi aku mau nonton drama juga "
" yaudah deh "
Setelah itu Mingyu menggendongku sampai ke rumah.
Fin
Hai semuuaa..
Maapkeun aing yang gapernah update :'(
Sebenernya pas ultahnya Mingyu mau ngepublish cerita yang temanya itu tentang ultahnya dia.Cuman, aku ada usek :')
Akhirnya ga jadi :'(Akhir2 ini aku jarang nge update soalnya mau UNBK
😢😢😢
dan besok Senin ada USBNMohon pengertiannya
😂😂😂Makasih udah mau nunggu
update-an imagine ini,
🙏🙏🙏🙏🙏
YOU ARE READING
Imagine With Mingyu ✔
RandomMingyu, Bagaimana jika aku jadi pacarnya? Mustahil, sih. Tapi, kalau berimajinasi jadi pacarnya boleh 'kan? - you Started on june 2016 ©darchogyu