Late

3.8K 375 5
                                    

✖ Y/N ✖

Sial,  hari ini benar-benar sial.

Aku lari tergesa-gesa.
Itu karena aku bangun kesiangan, padahal aku harus sekolah hari ini.

Aku melirik arlojiku. Jam hampir menunjukkan pukul tujuh tepat.

Matilah aku!!!

Aku tidak akan bisa masuk sekolah dalam waktu sesingkat ini, namun aku tetap berlari. Aku tak peduli jika nanti aku akan dihukum, itu sudaj menjadi resiko atas kesalahanku.

Tap tap..

Aku berhenti.

" Tolong bukakan pintunya, pak! " pintaku kepada pak satpam yang sedang berjaga.

" ah...  Maaf nona, ini sudah jam tujuh lebih lima menit. Nona tidak boleh masuk,  kecuali nona mau dihukum. " ucapnya sambil melirik arloji miliknya.

" oh..  Ayolah pak, aku hanya sekali datang telat ke sekolah. Masa' bapak gak mau kasih keringanan, sih. " ucapku sambil menangkupkan kedua tanganku di depannya.

Sedangkan ia masih berpikir.

" aku janji,  besok gak akan telat lagi! "
Ucapku berjanji padanya, namun ia hanya diam.

Aku tetap memutar akalku.

Bagaimana pun caranya aku harus bisa masuk ke sekolah tanpa harus dapat hukuman.

" aku traktir bapak, gimana?  "

" jangan coba-coba mempengaruhi satpam! Namanya peraturan ya peraturan.. " tiba-tiba suara seorang wanita yang datang dari balik pak satpam.

" guru kim?  " aku menggaruk tengkukku yang tidak gatal.

Jujur saja,  aku malu saat kepergok mau mempengaruhi pak satpam dengan cara meneraktirnya.

" selamat pagi guru kim "

Aku menoleh suara yang datang dari belakangku.

Dan ternyata dia Mingyu...

" KIM MINGYUUU!!!!  " teriak guru kim geram.

Tak lama kemudian ia bersikap kembali normal dan mendinginkan otaknya sejenak.

" lagi-lagi telat! Mau alasan apalagi kamu? Ketiduran?  Macet? Motor mogok? Asal kamu tahu,  saya sudah hapal dengan alasan-alasan kamu. Jadi sekarang saya gak akan dengarkan alasan kamu!  "

" Dan sekarang pergilah ke lapangan basket, lalu bersihkan semuanya sampai bersih. Jika tidak, jangan harap kamu ikut pelajaran! " ucap guru kim kesal.

" dan kau nona! Kau ikut Mingyu sana! Anggap saja itu adalah hukumanmu! "

Aku menatap guru kim tak percaya. Ternyata benar apa yang dikatakan teman sekelasku kalau dia itu mengerikan.

" Nona manis,  apa kau mau menunggu di sini?  Daripada di sini,  mending kamu ikut aku aja! " ucap Mingyu lalu menarik tanganku.

Aku bahkan belum mengiyakan,  ia sudah mengajakku asal.

----

Aku menutup mulutku yang membuka lebar,  bagaimana tidak?  Aku melihat lapangan basket sangat kotor dan berantakan.

" kotor banget, sih! Kayak gak pernah dibersihin setahun " ucapku.

" memang iya. " ucap Mingyu lalu tertawa sambil membawa peralatan untuk bersih-bersih.

" kamu juga gak bersihin itu? " tanyaku pada Mingyu.

Mingyu tertawa,  " sudahlah manis,  lebih baik kamu bantu aku bersihin ini.  " ucapnya lalu tersenyum.

Imagine With Mingyu ✔Where stories live. Discover now