09

2K 327 52
                                    

Dua bulan setelah malam perpisahan paling tidak Chanyeol inginkan selama hidupnya, ia masih belum bisa benar-benar meninggalkan segala hal tentang Annelise, sang mantan kekasih. Ujian akhir semester tiba sebentar lagi. Beberapa tugas yang diberikan dosen milik Chanyeol masih menumpuk untuk dikerjakan. Pikirannya masih menerawang bagaimana bisa selama ini ia tanpa Annelise di kehidupannya.

Namun Chanyeol rasa ia hanya belum terbiasa. Cukup menyakitkan, tapi masih teratasi. Lelaki itu tidak mau berlarut dalam penyesalan dan kesedihan akan hubungan yang seharusnya memang harus dilepaskan. Rasanya agak aneh tapi nyaman karena tidak harus melulu menyepelekan perasaannya ketimbang egonya. Chanyeol baru kali ini merasa bersyukur telah menyudahi hubungannya dengan Annelise.

Paginya ia gunakan untuk mengambil beberapa buku yang tertata di rak buku berwarna cokelat kayu demi mengejar ketertinggalannya soal tugas-tugas kuliah. Biasanya Sabtu untuk berolahraga sejenak, tapi kali ini ia akan mengolahragakan otaknya terlebih dahulu. Matanya yang masih sayu siap terkungkung dalam kalimat-kalimat sebagai referensi serta analisisnya.

"Turns out that no one can replace me
I'm permanent you can't erase me..."

Beriringan dengan melodi musik yang sedang menemani Chanyeol bekerja itu, ia ikut menyanyikan pula lagu tersebut. Sesaat Chanyeol menyadari arti yang terkandung. Ia menyeringai, berharap Annelise tidak sama seperti lirik tersebut. Mantan kekasihnya juga berhak bahagia.

Chanyeol meletakkan bolpoint yang ia gunakan untuk menandai materi di buku, lalu mengambil ponselnya untuk mengirimi seseorang pesan.

To: Annelise
Hi... It's been two months, right? Gimana kabar kamu? Oh ya, waktu festival kemarin aku gak dateng karena ikut ngurusin pernikahan kak Yoora. Maaf.. Gimana? Lancar dong pastinya? Pasti kamu lebih keren deh dari Jongin apalagi Sehun. Uhm, kamu sama Jongin gimana sekarang? Aku udah gak pernah ketemu dia lagi. Waktu nikahannya kak Yoora juga Jongin gak dateng. Kamu juga sama... Padahal Sehun, Taeyong, Jaehyun dateng loh. Oh mungkin lagi bareng kamu kali ya hehe.
Ok then, see u when i see u again, Ann. Take care.

•••

"Gimana kuliahnya?"

Seseorang duduk di sebelah Chanyeol seraya menaruh cokelat panas di hadapannya. Parasnya yang ayu ditambah dengan senyum manisnya yang tidak kalah manis kala Chanyeol menyesap cokelat panas itu.

"Lancar, dikit lagi mau ujian akhir sih. Lagi usaha juga buat ikut exchange, Seul. Eh makasih cokelatnya by the way," ujar Chanyeol yang dibalas anggukan serta senyuman darinya.

Wanita yang disebut 'Seul' adalah Kang Seulgi, teman Jongin. Chanyeol dan Seulgi ternyata pernah bertemu sebelumnya atas insiden dirinya menabrak tubuh tinggi Chanyeol di jalan saat terburu-buru menuju kafe kakak Jongin. Entah apa yang Seulgi pikirkan hingga ia meminta dompet Chanyeol yang ditemukan Jongin kala itu untuk ia kembalikan. Dengan informasi dari Jongin yang juga merasa aneh dengan temannya itu, akhirnya Seulgi bertemu dengan Chanyeol dan menjalin pertemanan hingga sekarang.

"Really? Ke Paris aja yuk, nanti gue siap anterin lo jalan-jalan di sana," tukas Seulgi bersemangat.

"Paris ya? Maunya ke Jerman gimana dong?"

"Yaaaah."

Chanyeol tertawa kecil melihat ekspresi putus asa Seulgi yang menurutnya sangat imut. Bagi Chanyeol, Seulgi mirip seperti beruang dengan mata sipit dan bentuk wajah yang cenderung bulat. Tapi itu menjadi nilai plus bagi Seulgi dari Chanyeol selain parasnya yang tidak kalah candu dari Annelise serta perangainya yang tentu lebih baik.

Aftertaste ㅡ Park Chanyeol ✅Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt