********

Flo berjalan menuju kantin bersama Laila. Flo duduk di kursi dan Laila pergi untuk memesan makanan.

"Permisi...." ucap seseorang lalu Flo mencari sosok orang itu. Dia melihat dua cowok tengah berada disampingnya.

"Ada apa?" Tanya datar Flo. Dia melihat kedua teman Devan disampingnya.

"Boleh duduk disini? Tempat lain udah penuh?" Tanyanya yang Flo tahu namanya Nathan

"Iya" cowok itu langsung duduk di depan Flo

"Kalian nggak makan?" tanya Flo yang melihat mereka tak membawa makanan

"Masih di pesenin" ucap Brian dan Flo mengangguk.

Laila tiba dengan nampan berisi makanan dan juga minuman. Laila duduk disamping Flo dan bingung melihat dua cowok duduk di meja mereka.

"Kenapa mereka disini?" Tanya Laila berbisik kepada Flo

"Nggak dapat meja" Laila mengangguk mengerti.

"Haii nama gue Brian" ucap tiba tiba Brian agar menghilangkan rasa canggung di meja itu

"Haii nama gue Laila, sahabat Flo dari SMP" ucap Laila tersenyum ramah

"Nama gue Nathan" ucap Nathan menimpali

"Nama gue Flo. Kalian juga pasti udah tahu gue dari Devan" ucap Flo sambil memakan siomaynya yang sudah dipesan Laila

"Dingin banget lo Flo" celutuk Nathan mendapatkan tatapan tajam dari Flo

"Flo dia kayak gitu memang. Tapi kalo lo udah deket sama Flo, dia pasti nggak dingin kok" ucap Laila membuat Brian dan Nathan mengangguk

"Ehh curut lo berdua. Gue cariin juga daritadi. Berat nih" ucap lelaki lalu semua menoleh ke samping. Disana sudah ada Devan berdiri dengan nampan yang terisi penuh

"Yee maaf Van. Kita juga bingung cari tempat duduk, syukur aja disini masih kosong" ucap Brian lalu mengambil alih nampan dan menaruhnya di meja.

Devan mendengus kesal dan ia duduk di depan Flo. Flo memerhatikan Devan yang menggerutu kesal

"Apaan lo liatin gue!?" Tanya ketus Devan melihat Flo memerhatikannya dari tadi

"Terserah gue, mata gue juga" ucap datar Flo yang masih memerhatikan wajah Devan.

"Gue tahu gue ganteng. Nggak usah terang terangan kali lo perhatiin"

"Biasa aja tampang lo. Gimana luka dimuka lo? Masih sakit?" Tanya Flo perhatian.

Nathan, Brian, dan Laila tercengang dengan pertanyaan itu. Dia adalah The Cold Girl yang tak pernah memerhatikan lingkungan sekitar dan malah ia memperhatikan Devan yang adalah murid bermasalah.

"Udah nggak sakit" ucap datar Devan lalu memakan makanannya.

"Bagus deh. Lo kurangin sifat buruk lo itu. Gue nggak mau lo nggak naik kelas" ucap Flo lebih bernada memerintah.

Nathan, Brian, Laila dibuat tercengan lagi oleh kata kata yang keluar dari mulut Flo dengan lantang

"Iya iya. Gue juga mana mau berkelahi kalo dia nggak cari masalah duluan" ucap Devan membela dirinya

"Pokoknya lo tahan emosi"

"Gue usahain"

**********

Flo berjalan menuju pakiran sekolah karena bel pulang sudah berbunyi. Flo berjalan menuju mobil Alvian terpakir.

Flo mengirim pesan untuk kakaknya yang tak kunjung datang ke pakiran

Kakak dimana? Flo udah dipakiran nih

Flo memencet send dan pesan terkirim. Lima menit setelah pesan terkirim, HP Flo berbunyi. Dia membuka pesan dari Alvian

Maaf Flo kakak masih ada rapat OSIS nih. Kamu kalau mau pulang duluan aja. Kakak beneran nggak bisa pulang sekarang

Flo mendesah berat. Gimana dia pulang sekarang. Haruskah ia berjalan kaki pulang? Tapi badannya sangat capek.

Tinn tinn

Flo menoleh ke suara bel motor. Disana seseorang tengah duduk di motor besar. Cowok itu membuka helmnya dan terpampanglah wajah Devan

"Belum pulang?" Tanya Devan kepada Flo

"Belum"

"Nggak ada yang jemput?" Tanya Devan lagi

"Kak Alvian lagi rapat OSIS" ucap Flo lesu.

"Gue anter" ucap Devan memerintah membuat Flo mengerutkan alisnya

"Nggak usah. Gue tunggu Kak Alvian"

"Nggak usah bantah. Rapat OSIS lama selesainya. Lo kelihatannya juga lemes banget. Yakin lo mau nunggu?" Tanya Devan. Flo menimang nimang ucapan Devan

"Gue ikut lo"

"Ayo naik"

Flo naik ke boncengan belakang Devan. Devan yang merasa Flo sudah duduk nyaman mulai memakai helm dan melajukan motornya ke rumah Flo.

"Dimana rumah lo?" Tanya Devan

"BTN Permata Asri no 26" ucap Flo lalu Devan mengangguk

Devan melajukan motornya dengan kecepatan yang tinggi. Flo kaget langsung reflek melingkarkan tangannya di pinggang Devan. Devan yang merasa ada memeluknya hanya tersenyum kecil melihat tangan mungil itu melingkari pinggangya.

"Devan!! Pelanan dong lo bawa motornya!!" Ucap Flo sedikit keras karena mereka dijalanan

"Biar cepet nyampe"

Flo mendengus lalu tetap diam. Flo tanpa sadar tangannya masih melingkari pinggang Devan tanpa berniat melepaskannya.

Tak lama, mereka sampai dirumah Flo yang bergaya minimalis. Flo turun dari motor Devan

"Makasih Van" ucap Flo tulus lalu dia tersenyum.

Senyuman yang tak pernah dilihat Devan. Senyuman itu membuat Devan terpaku dengan wajah cantik Flo yang menyinggung senyuman indah itu

"Ohh iya" ucap Devan lalu tersadar dari lamunannya menatap Flo

"Gue masuk dulu. Lo mau mampir?"

"Nggak usah. Gue pergi dulu" Devan mulai menghidupkan mesin motornya

"Hati hati"


SEE YOU NEXT CHAPTER

When LOVE TalkedWhere stories live. Discover now