LINE
LINE
LINE

Ada notif dari jimin beberapa kali. Aku sedang tidak mau menjawab line dari dia. Mengapa sangat sesak di dadaku? apa ini perasaan saat melihat pacar mu berpegangan tangan dengan perempuan lain.Walaupun aku yang minta tetap saja ini menyakitkan.

Drt
Drt
Drt

"halo." jawab ku dengan suara yang serak akibat menangis

'aku mau bicara sama kamu.'

"Mau bicara apa? aku lagi males bicara sama kamu. Kalau mau bicara ya bicara aja."

'Maafin aku soal tadi, aku gak maksud ngebuat kamu cemburu atau patah hati. Jadi maafin aku.'

"Kamu gak salah kok, itu kan aku yang suruh. Kamu gak usah ngerasa bersalah."

'Tetep aja. Seharusnya aku gak nurutin permintaan kamu. Akhirnya kan jadi kamu yang sakit hati. Maaf yah.'

"Kalau kamu gak nurutin kemauan aku, aku bisa marah sama kamu.Kamu gak usah minta maaf."

'Aku ada di depan rumah kamu. Aku bakal nunggu kamu sampai kamu mau maafin aku.'

"Mau ngapain? mending kamu pulang aja."

'Aku gak akan pulang, sampai kapan pun.'

"Oppa."

'....'

"Jimin oppa jawab aku."

'.....'

Aku pun melihat keluar jendela, ada jimin sedang berdiri di depan pagar.

"Ngapain sih dia?"

Aku pun turun dari tangga lalu menuju keluar.

"Ngapain kamu di luar, ayo masuk."

"Aku gak akan masuk sebelum kamu maafin aku."

"Jangan maksain diri, ayo masuk!"

"Aku gak akan masuk!"

"Terserah kamu aja!"

Aku pun masuk ke dalam rumah.

"Kenapa jimin gak masuk?"

"Dia gak mau masuk eomma, padahal udah aku suruh masuk."

Hujan pun turun, aku pergi ke jendela untuk melihat apakah jimin sudah pulang. Tapi dia tetap berdiri di sana. Aku pun mengambil jaket dan payung lalu aku pergi keluar.

"Pake ini biar kamu gak kedinginan sama kehujanan."

"A...aku gak mau pake itu." jawab jimin dengan suara yang menahan dingin

"Udah pake aja." kata ku sambil memasangkan jaket pada jimin lalu memayungi nya

"Ayo masuk ke dalam."

"A...aku bakal tetep di sini."

"Kamu mau ngapain berdiri terus di sini, ayo masuk. Kamu udah kedinginan gitu."

"A...aku mau tetep di sini."

"Tolong jangan buat aku khawatir, ayo masuk." jawab ku sambil menarik nya

"A...aku mau tetep di sini."

"Jangan buat aku ngerasa bersalah."

"I...itu bukan salah kamu. Aku yang salah. Maafin aku. Aku gak bakal kaya gitu lagi."

My Bias Où les histoires vivent. Découvrez maintenant