Aku hanya menjawab dengan anggukan.

"Baiklah." jawab jimin sambil tersenyum kepada harin

Mereka pun highfive. Aku tidak tau kenapa ini sangat menyakitkan melihat jimin tersenyum kepada wanita lain.

Aku pun pergi dari sana. Aku pergi ke arah belakang panggung.

Tiba2 ada yang menarik tangan ku,"mau kemana? acara nya kan belum selesai." ucap yoongi

"Aku mau pergi dari sini."

"Buru2 banget sih, emang ada apa?" tanya nya

"Bukan urusan kamu!"jawab ku sambil menahan tangis

"Aku nanya baik2 kenapa sih marah2 mulu?"

"Biarin....."

Belum aku selesai bicara yoongi menarik ku ke dalam pelukan nya. Aku menangis di pelukan nya.

"Aku tau kenapa kamu mau pergi." ucap nya

"Ini terlalu menyakitkan."

"Aku juga sakit melihat mu bersama nya." kata nya dengan suara yang sangat kecil

"Tolong biarkan aku pergi, aku lagi mau sendiri."

"Aku bakal ngelepasin kamu, asal kamu janji kamu gak bakal kaya gini lagi."

"Iya aku janji, sekarang biarin aku pergi."

Lalu dia pun melepaskan pelukan nya. Aku berlari ke belakang panggung lalu menuju jalan keluar.

Di dekat sini ada taman, aku pun duduk di bangku taman sambil memeluk kaki.

LINE
LINE
LINE
LINE

Ada notif dari jimin tapi aku terlalu sakit untuk menjawab line nya.

Drt
Drt
Drt

Aku mengangkat telpon dari bora.

"Halo"

'Kamu dimana? kenapa kamu pergi dari acara fanmeet?'

"Maaf eonni, aku ada urusan mendadak jadi aku pulang duluan."

'Jangan bohong kamu! aku lihat tadi jimin oppa dan harin sedang mengobrol . Aku tau kamu cemburu melihat mereka.'

"Enggak eonni, aku baik2 aja."

'Cepat kembali ke sini!'

"Maaf eonni aku gak bisa, lebih baik aku pulang aja."

'Kamu dimana sekarang?'

"Aku lagi di perjalanan pulang."

'Baiklah hati2 di jalan.'

"Terima kasih eonni."

Aku pun menutup telpon. Daripada aku berlama-lama di sini lebih baik aku pulang saja. Daripada ada yang melihat aku menangis. Aku naik taksi menuju rumah.

"Aku gak bisa ngebayangin apa yang aku liat tadi, walaupun aku yang suruh tapi tetap saja aku merasa sesak." gumam ku

***

Aku masuk ke dalam rumah, di ruang tamu ada eomma sedang menonton tv.

"Kenapa cepet banget pulang nya? eomma gak denger suara mobil jimin, apa kamu gak diantar jimin? apa kalian bertengkar?" tanya eomma

Aku menghampiri eomma lalu aku memeluk eomma.Aku hanya melihat muka eomma yang kebingungan dengan sikap ku sambil bertanya,"kamu kenapa nangis?"

Lalu aku naik ke atas kamar.
Aku menutup pintu dengan keras, aku duduk di belakang pintu sambil menangis.

My Bias Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang