Si Manis 1

28 1 0
                                    

Sulit memang hidup menjadi kucing cantik seperti aku, banyak orang ingin mengelus-elus aku. Tapi maaf saja ya para manusia yang kotor, aku tidak mau di sentuh sama sekali bahkan seujung bulu pun! Aku tidak mau buluku yang cantik menjadi kotor karena tangan-tangan kalian yang bahkan sama sekali tidak suci. Jika kalian berani-berani menyentuhku, aku akan lari dan bersembunyi dari tangan-tangan kotor kalian.

Menjijikan! Dasar manusia kotor, tidak punya perasaan! jangan dekat-dekat! Aku benci manusia seperti aku benci pada pemiliku yang dulu, dia lebih memilih menyayangi ibuku dibanding aku, aku di buangnya di jalan dan dia mungkin berharap aku mati tanpa perlindungan dari ibuku tersayang.
Tidak tidak! Ibu tidak sayang aku, karena begitu dia selesai melahirkanku dia bahkan tidak menjilat diriku dan mengabaikanku dengan lendir yang menjijikan di sekujur tubuhku walaupun aku mengeong meminta bantuan.

Bukan hanya manusia, aku juga benci ibuku, bahkan saudara-saudaraku yang mati meninggalkanku duluan, untungnya aku memutuskan untuk Keluar dari kotak aneh yang membungkus kami, kalau tidak nasibku pasti sama seperti mereka yang tergilas sebuah bus dengan supir seorang manusia gendut yang tidak berperasaan, dasar manusia jahat! Ibuku jahat! saudara-saudaraku pun jahat! mereka meninggalkan dunia ini dan membiarkanku hidup sendiri di tempat yang tidak jelas ini, dan sialnya lagi hujan ini tidak mau juga berhenti, aku terjebak di tempat aneh ini, tempat apa ini namanya?
Banyak sekali orang yang ingin menyentuhku dari tadi, mereka menyebutku kelinci, apa mereka buta, aku ini kucing dasar manusia bodoh!

Oke baiklah-baiklah, untuk malam ini saja aku akan diam di sini, tapi besok pagi aku akan pergi, bahkan harus! Aku harus pergi dari tempat aneh ini. Karena hari sudah gelap, untuk malam ini aku akan memejamkan mataku dan tidur di bawah kolong meja ini, hanya hari ini!

...

Hmmm Wangi apa ini? Hidungku seperti mencium bau makanan enak. Mataku terbuka perlahan, aku merasakan ada sesuatu yang hangat mendekatiku dengan bau yang enak, apakah aku bermimpi, hari sudah terang, baunya semakin mendekat. Harum sekali.
Hei! Jangan remehkan aku! Walaupun umurku baru dua bulan tapi hidungku sudah fasih mencium bau makanan enak. Aku sepertinya harus waspada akan bau makanan ini, perutku lapar. Manusia jahat pemiliku yang dulu itu tidak memberiku makan dan ibuku bahkan hanya memberiku sedikit susu, semua makhluk jahat padaku, mereka ingin aku cepat mati.

"Monica! Monica!"

Suara apa itu? Sepertinya benar ada orang yang sedang mencoba mendekatiku, aku harus waspada! Nah benar kan wanita cantik berbaju putih itu mau menangkapku, aku harus lari sekencang-kencangnya, tapi aku harus waspada juga, siapatau dia hanya mau memberiku makan, karena wangi makanan itu berasal dari tas wanita itu.

"Iya sebentar, aku punya sisa makanan buat kucing, liat ini lucu banget kucingnya prita!"

Wanita yang di sebut-sebut monika itu sepertinya akan memberiku makan, tapi aku tidak boleh terkecoh, setelah dia berikan makanannya aku akan lari dan makan di tempat yang lebih aman, aku tetap tidak ingin buluku yang indah ini di sentuh oleh tangan-tangan kotor manusia manapun, aku tetap harus waspada sejak dini. Aku menatapnya dari jauh dan benar saja wanita itu membuka kotak bekalnya dan mengeluarkan sesuatu dari dalamnya, dia memberiku sepotong ayam dengan bumbu kuning yang terlihat lezat, dan dia meletakan makan itu di dekat kakinya yang memakai hak tinggi, lalu dia meninggalkanku dengan makanan itu sambil tersenyum, baiknya wanita itu.

Ternyata tidak semua manusia seburuk itu, tapi tetap saja aku harus waspada, siapatau dia memberiku racun, aku mengendus-endus makanan itu sekali lagi untuk memastikan makanan itu aman dan akhirnya aku makan karena aku sudah tidak tahan lagi, perutku sangat lapar.

Wanita tadi baik sekali, baiklah mulai saat ini namaku adalah Monica! Yah Kedengarannya oke juga untuk kucing secantik aku.

Kisah Kucing KampusWhere stories live. Discover now