"Bukan sesuatu yang penting, penulis Kim bilang kau selalu lupa membawa naskahmu," ucap Yunho sambil memasukkan tangannya ke saku celananya.

"Oh itu, aku memang agak pelupa. Aku minta maaf."

"Katanya kau pernah sampai kembali lagi ke perusahaan malam-malam sekali," Yunho memangku tangan dan mengusap dagunya, mengamati ekspresi Sunghee. "Terutama saat kau melakukan debut drama pertamamu. Kau sangat berdedikasi sekali sampai rela kembali ke perusahaan." Wanita itu tersenyum mendapatkan pujian dari Yunho. "Kau tahu apa yang menarik? Hari itu bertepatan dengan kecelakaan Yeji terjadi. Kebetulan sekali bukan?" Senyum Sunghee langsung memudar seketika.

Lagi-lagi wanita di depan Yunho ini berpura-pura tenang, membuat rahang Yunho mengeras. Padahal ia tahu bahwa Sunghee terlihat sekali tengah menyembunyikan sesuatu. Ekspresinya berubah-ubah dan ia selalu mengontrol raut mukanya dengan cepat.

Wanita itu mendesah menahan kesal, Jung Yunho terus saja menyudutkannya. "Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan, Yunho. Apa aku salah mengambil kembali naskahku yang tertinggal di perusahaan? Lagipula kenapa kau mengatakan hal seperti itu padaku, seolah-olah kau mencurigaiku melakukan kesalahan?!" Nada suara Sunghee mulai meninggi, tak bisa mengontrol emosinya.

"Aigoo... Kalau kau memang tidak melakukan kesalahan kenapa kau kesal begitu? Wajahmu tegang sekali." Jangan tanya Yunho, entah kenapa dia senang sekali melihat raut wajah Sunghee yang terlihat kesal.

Sunghee menghembuskan nafas perlahan. "Hentikan, kau bicara omong kosong. Aku harus pergi syuting." Wanita itu pun pergi meninggalkan ruangan Yunho.

Senyum yang ia pasang di wajah pria bermarga Jung itu langsung memudar seketika begitu Sunghee meghilang dari hadapannya, berganti dengan mimik muka serius. "Omong kosongku bisa jadi kenyataan."

***

Begitu ia berhasil keluar dari ruangan Yunho, tanpa sadar Sunghee melihat ke arah CCTV. Sejenak ia memikirkan sesuatu. Dia pasti terekam CCTV saat malam itu. Apakah Yunho sudah mengetahuinya? Apakah Yunho akan menggunakan rekaman CCTV itu sebagai barang bukti? Kalau iya, maka tamatlah riwayatnya.

Sunghee pun berlari mengetahui kemungkinan-kemungkinan tersebut berputar dalam kepalanya. Ia harus segera ke ruangan CCTV sekarang juga sebelum didului oleh Yunho.

Tapi sepertinya terlambat, ia melihat Yoochun keluar dari ruang CCTV. Sunghee hendak mengejar Yoochun tapi pria itu sudah lebih dulu masuk ke dalam lift. Sunghee pun memutuskan untuk lebih dulu berjalan menuju ruang CCTV.

"Ada apa, Nona Sunghee?" tanya petugas keamanan.

"Apa yang dilakukan oleh Yoochun?"

Sang petugas keamanan mengerutkan keningnya. "Kenapa anda bertanya hal itu?"

Sunghee tersenyum santai. "Aku tadi mencari Yoochun karena Direktur menanyakannya."

"Oh hanya membicarakan soal rekaman CCTV perusahaan yang rusak."

"Benarkah? Kau yakin?"

"Iya, kenapa Nona?" sejenak Sunghee dapat bernafas lega mendengar jawaban petugas keamanan itu.

Sunghee menggeleng. "Tidak. Tidak apa-apa. Kalau begitu aku permisi dulu." Petugas itu pun hanya menganggukan kepalanya.

"Tapi apa betul?" meski masih penasaran dan ragu, Sunghee hanya bisa menggelengkan kepalanya dan berjalan menjauhi ruang keamanan.

***

"Sudah kudapatkan, Direktur." Yoochun meletakan sebuah flashdisk di atas meja Yunho begitu ia memasuki ruangan atasannya tersebut.

SECRET (Bimil)Where stories live. Discover now