"Siapa yaa? Gue gak ngerasa tuh haha"

"Huu dasar Keilor " Vela beranjak ingin pergi meninggalkan ku.

"Ehh Velor mau kemana lo? " aku pun ikut berdiri.

"Otw Seoul mau ngecengin oppa" katanya menjauh dari ku.

"Iiyyuuhh haha" tanggapku yang masih berdiri disini.

Rooftop gedung C ini sepertinya benar-benar menjadi tempat yang pas untuk curhat hihi.

Aku menatap langit lagi.
"Gue harap, gue bisa jujur sama Vita secepatnya"

Di kelas

"eh itu keira" ujar Aurel yang baru melihat ku masuk.

"kenapa rel? lo nyari gue?" kata ku mendekati Aurel, Niken dan Vita yang sedang duduk.

"bukan gue tapi Vita noh" jawab Aurel, aku menoleh ke arah Vita.

"kenapa Vit?" tanyaku.

"emm gapapa kok kei, tadinya gue mau minta temenin ke bu Nana buat remed" Vita tersenyum simpul.

"oiyah kemaren pas remed lo gak masuk, jadi gimana udah remed nya?" ucapku.

"belum, nanti aja deh pas pulang sekolah" jawab Vita sambil memasukkan pulpen nya ke tempat pensil.

"mau gue temenin?" tanyaku lagi.

Vita melihat ku sebentar lalu menggelengkan kepalanya.

"ga usah Kei, tadi gue udah bilang Dea buat nemenin" jawabnya dengan tersenyum.

"oh oke" kataku membalas senyumnya juga.

"emang tadi lo dimana Kei?" tanya Niken sambil asik memainkan ponselnya.

"Rooftop gedung C" jawabku.

"loh tadi kata nya Keira gak ada disana Vit?" tanya Aurel tanpa beralih dari pr yang sedang dia kerjakan.

aku melihat Vita yang sedikit bingung.

"jangan-jangan lo salah Rooftop ya Vit?" sambung Niken.

"ah...emm iya tadi gue ke Rooftop gedung B hehe" jawabnya.

"gue gak bakal berani lagi Vit kesana, itu kan daerah kakel" ujarku.

"ohh gue tau, lo mau sekalian liat ka Albyan kan kesana? hayoo ngaku" ledek Aurel.

"iihh apaan sih rel, gak banget deh" jawab Vita sedikit serius.

dia kenapa?

"yee gue kan bercanda Vit, jangan baper dong cantik" ucap Aurel sambil nyengir.

"huu baru tau gue cantik hah?" jawab Vita mencairkan suasana.

"huuuu" sorak kami bertiga di telinga Vita yang di ikuti tawa kami.

tok tok tok...

mendengar itu kami melihat ke arah pintu.

"permisi, ini ada tugas dari Pak Joe buat nanti" kata orang yang sangat aku kenal wajahnya.

"oh iya, sebentar" teriak Aurel.

"ambil gih Kei" suruh Aurel.

"mager ah lo aja sana" jawabku karna malas menghampiri Dio, ya itu adalah Dio.

"lo doang Kei yang lagi free, liat noh lagi pada sibuk" ucap Aurel.

aku melihat ke sekitar, ada yang makan, ngerjain pr, atau mempengaruhi pikiran orang seperti Niken yang lagi nyekokin Vita video Korea. hmm

aku pun mengalah, aku beranjak dari tempat duduk dengan malas.

Dio melihatku, kita tatap-tatapan dari jarak yang masih jauh.

awas aja kalo acuhin gue lagi- batinku.

aku berjalan semakin dekat ke pintu, aku melihat wajah Dio yang mengalihkan pandangan dariku.

Tap
aku berada di hadapannya.

"sin..." kalimat ku terpotong kala Reihan datang tiba-tiba.

"loh Di lo ngapain disini?" tanya Reihan di samping Dio.

"mau ngasih ini, tugas dari pak Joe" tanpa basa-basi dia memberikan kertas itu pada Reihan.

hellooo gue udah disini- batinku

"gue cabut ya" katanya lalu pergi.

"oke makasih bro" jawab Reihan.

aku hanya melongo melihat punggung nya yang sudah menjauh.

"kalo ada titipan tuh langsung di ambil Kei, jangan di liatin" ucap Reihan sambil melewati ku ke dalam.

aku terpaku diam, menarik nafas kasar dan mencerna kenyataan bahwa Dio mengacuhkan ku lagi.

wtf?
itu orang emang minta di tombak? astagaaa, tombak mana tombak?
Diooo, awas aja lo kalo ketemu gue bakal...arrgghhh.

•••

Sabar Keii, jangan nombak cogan. kasian hihi...

#917 on (02.03.17)

Sumpah gue seneng banget pas tau dapet peringkat, walaupun masih peringkat bawah hehe 😁

Thanks guys 😘❤

stay read yoo
Voment pleaseee

Only HopeWhere stories live. Discover now