Chapter 9 : Help From the Outside

34 3 0
                                    




       

            Usai mandi, seperti biasanya, aku habiskan waktu di ruang baca. Menunggu sampai Kate berhasil menemukan pembaca roh untukku. Kugerakkan kursi rodaku menuju ruang membaca dan semoga saja hari ini tidak ada gangguan apapun. Ya semenjak hantu hantu itu menghipnotisku, aku jadi tidak bisa hidup seperti dulu lagi. Ya inilah resiko hidup berdampingan dengan pengaruh hipnotis. Ya semoga saja Kate berhasil menemukan pembaca roh, untukku.

            Sampailah aku di ruang membacaku. Di depanku tiba tiba muncul sosok pria tanpa mulut yang tinggal di ruang membacaku. Dia menyodorkan buku kepadaku. Itu buku yang asing bagiku. Sampulnya ungu dan indah. Aku mengambil buku itu dari tangannya dan membawanya ke tempat membaca. Ya, meja kesukaanku. Meja kayu yang cukup besar dengan satu lampion kecil untuk membaca.

            Tentara tampan yang biasa berjaga di depan kamar, kini terlihat memasuki ruang membacaku. Dia terlihat mencari cari buku. Apa dia ingin membaca juga? Hantu bisa membaca juga ternyata.

            "Cari apa?" tanyaku berbasa basi.

            "Tidak, hanya ingin baca saja" jawabnya.

            "Suka baca juga yah?"

            "Lumayan. Aku sering kesini pas kamu tidur. Ya sekalian istirahat juga. Memangnya tidak capek mondar mandir depan kamarmu seharian" candanya.

            "Hahaha, makanya kok aku suka bingung pagi pagi, peletakan buku disini berubah sendiri. Ternyata kamu yah. Lagian siapa juga yang suruh kamu mondar mandir depan kamar. Kalo mau jaga, jaga rumah sekalian. Jangan kamarnya doing" balasku bergurau.

            "Sini, kalau mau baca, sini gabung sama aku. Kita baca bareng. Pasti seru. Sekalian ngobrol ngobrol" ajakku.

Dia hanya mengangguk dan melanjutkan mencari buku. Aku menunggunya sembari melanjutkan membaca buku yang diberikan pria tanpa mulut di pintu tadi. Rupanya ini novel. Novel seorang putri yang ditinggalkan pangeran pujaan hatinya pergi berperang. Ah novel novel kolosal selalu bisa membuatku meleleh, apalagi ada bumbu cinta seperti ini.

            Tentara tadi datang dengan membawa tiga buku yang tebal tebal dan menaruhnya di atas meja.

            "Wah wah, bacanya borong yah" gurauku.

Dia hanya tersenyum tipis dan mulai membaca. Ih hantu yang dingin.

            Kuperhatikan dia serius sekali membacanya. Mungkin ada informasi penting yang ingin dia tau. Kalau kuperhatikan, dia mengambil buku kebanyakan mengenai biologi. Ya aku hampir hapal semua buku buku yang aku punya. Karena setiap hari aku bergumul dengan buku buku di ruangan ini. Hantu bisa belajar juga yah? Lucu sekali. Tapi kenapa dia membaca buku biologi? Itu kan pengetahuan tentang makhluk hidup. Dia kan bukan makhluk hidup.

            Raut wajahnya melukiskan wajah penasaran. Dia membalik halaman demi halaman buku itu. Ingin rasanya aku bertanya, apa yang dia baca, apa yang dia cari.

            "Baca biologi yah? Suka?" tanyaku ramah.

            "Lumayan" jawabnya singkat. Judes sekali.

            "Aku juga suka. Kamu suka biologi bagian apa?"

            "Struktur tubuh manusia"

            "Loh? Maaf yah, tapi kamu kan bukan manusia?"

            "Bukan berarti aku gaboleh tau kan?"

Ih ini hantu judes amat. Coba aku Tanya lebih dalam.

            "Mau cerita gak?" tanyaku lagi.

            "Cerita apa?"

            "Cerita tentang kamu. Masa hidup kamu, atau apa gitu.." usulku.

            "Kamu aja cerita, aku dengerin" tawarnya.

Eh? Dia malah minta aku cerita. Apa aku coba cerita masalahku yah? Mungkin dia bisa bantu. Eh dia pasti udah tau. Ah bingung mau cerita apa. Oh iya! Pembaca roh. Ya aku ceritakan itu. Dia mungkin tau atau kenal seorang pembaca roh.

            "Tentang jiwaku yang dihipnotis, aku tau cara menyembuhkannya dengan pertolongan seorang pembaca roh. Tapi aku tidak tau pembaca roh ada dimana, siapa dan harus apa" ujarku mulai bercerita.

            "Kalau itu, aku piker Kate sedang mencarikannya untukmu sekarang" jawabnya.

            "Iya, tapi aku khawatir jika Kate tidak menemukannya"

            "Tenang saja, Kate adalah hantu yang punya banyak kenalan. Dia pasti berhasil" ucapnya menenangkanku.

            "Taukah? Aku membaca buku biologi ini, untuk bisa memahami manusia. Aku ingin jadi manusia lagi. Punya kehidupan, dan yang lainnya seperti dulu di hidup saya" lanjutnya.

            "Aku mati di usia yang sangat muda. Aku belum menikah, aku belum menikmati kehidupanku. Tapi aku mati. Saat berperang. Waktu itu minuman kami diracuni musuh dan aku meminum paling banyak. Karena aku paling muda aku tidak bisa bertahan dan aku meninggal saat bertugas" jelasnya.

Aku tercengang. Dia memahami dan mempelajari semua buku biologi manusia di ruang bacaku hanya untuk bisa menjadi manusia lagi. Itu mustahil kan.

            "Aku, punya potensi untuk mengubah hantu jadi manusia"

            "Benarkah? Bisakah kau ubah aku jadi manusia lagi sekarang juga?"

            "Tidak, potensi itu berwarna merah. Dan kau sendiri tau sekarang aku masih dalam pengaruh hipnotis jadi aku akan sulit mengendalikannya jika aku dalam kondisi seperti ini. Maaf"

            "Apa suatu saat kau akan gunakan potensi itu dan mengubahku jadi manusia lagi?"

            "Aku tidak bisa berjanji untuk hal itu. Tapi jika aku sudah sembuh, akan kuusahakan. Oh ya, namamu siapa?"

            "Panggil aku, Edmund"

***

            Malam itu, aku hanya di kamar, membawa satu buku dari ruang baca untuk aku baca di kamar. Malam ini lumayan dingin, jadi aku menutup diriku dengan selimut agar hangat. Kurasakan pintu kamarku terbuka, rupanya Kate masuk ke dalam. Wajahnya terlukis senyum lebar bahagia. Ada apa sih? Kok dia senang banget?

            "Namira, aku menemukan pembaca roh!" serunya.

            "Apa? Benarkah??" kagetku tak percaya.

            "Ya! Namanya Kivan, tinggal tidak jauh dari sini!"

            "Kau bicara padanya, Kate?"

            "Dia bisa melihatmu?"

            "Iya, dia pembaca roh ditambah anak dukun. Jelas dia bisa melihatku"

            "Syukurlah, Terima kasih Kate!"

The Subconscious [COMPLETED]Where stories live. Discover now