02. Perjuangan Dimulai

8.7K 420 18
                                    

At Namikaze Mansion

Seorang pria berwajah tampan, berkulit tan, yang memiliki rambut kuning mencolok sedang tersenyum memikirkan pujaan hatinya. Setelah kembali dari kediaman Obito Uchiha, Naruto tidak bisa menghilangkan Hinata dari pikirannya.

"Kau tau Hime? Aku mengira bahwa perempuan tercantik di dunia ini adalah Kaa-san ku, tapi sepertinya aku akan menarik kembali ucapanku itu." Ucap naruto sambil memandangi foto Hinata.

Bukan Namikaze Naruto namanya jika Ia tidak bisa mendapatkan foto pujaan hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan Namikaze Naruto namanya jika Ia tidak bisa mendapatkan foto pujaan hatinya. Sepertinya Naruto sedang mengalami Love at First Sight pada HinataPerbedaan kasta ? Naruto tidak ambil pusing soal itu. Jika ia menikahi Hinata, pasti gadis itu menjadi seorang gadis terhormat karena sudah menyandang nama Namikaze .

Kushina dan Minato yang sedari tadi berdiri di depan pintu Naruto yang sedikit terbuka terkikik geli melihat tingkah putra keduanya.

"Anata, bukankah lebih baik jika kita sekolahkan dia di sekolahan Hinata-chan saja? Kurasa Naruto kita sedang jatuh cinta padanya" ucap Kushina pada Minato yang sedang tadi juga melihat Naruto.

"Aku sependapat denganmu Kushina-chan, lagipula Hinata-chan bersekolah di sekolahan milik Tsunade Kaa-san. Kita juga akan lebih mudah untuk mengawasi Naruto" ucap Minato sambil membelai surai merah milik istrinya.

Tok tok tok

"Naruto? Apa kau sibuk?" Kushina sengaja bertanya untuk mengagetkan Naruto yang sedang asik dengan dunianya sendiri. 

"Bukan siapa-siapa ttebayou." Naruto pun segera menyembunyikan foto Hinata dan memberikan cengiran terbaik pada ibunya. Melihat hal itu Kushina hanya tersenyum simpul melihat wajah Naruto yang memerah karena malu.

"Ohiya, mulai besok kamu akan bersekolah di Konoha High School dan Kaa-san juga sudah meminta Hinata-chan untuk menemanimu" ujar Kushina. Mendengar hal itu, raut kebahagiaan pun terpancar dari wajah Naruto.

"Kaachan pergi dulu dan segeralah tidur." ucap Kushina sambil mengelus sayang surai pirang milik Naruto.

"Ohiya, Naruto?" Mendengar namanya dipanggil, Naruto segera menolehkan kepalanya ke arah Kushina.

"Kaa-chan rasa, gadis yang ada di foto itu cukup cantik untukmu" goda Kushina sambil mengerlingkan sebelah matanya. Sontak terlihatlah semburat merah di pipi tan Naruto. Melihat hal itu Kushina pun tertawa sembari meninggalkan putranya dan menyusul suaminya yang ada di bawah. Setelah memastikan ibunya sudah pergi, Naruto memamndang kembali foto Hinata yang tadi sempat Ia sembunyikan..

"Senangnya besok ditemani Hinata-hime." Setelah itu Naruto memutuskan untuk tidur dan berharap esok hari akan datang lebih cepat.

Keesokan paginya.,

"Tou-chan, Kaa-chan aku berangkat." Ucap Naruto yang membuat Minato dan Kushina sweetdrop melihat tingkah putranya.

"Naruto, ini masih jam 6 pagi, apa kau mau membantu satpam sekolahmu membuka pintu kelas?" Tanya Kushina sambil menghidangkan makanan di atas meja makan.

"Kemarilah, makanan sudah siap." Akhirnya Naruto memilih untuk mengikuti perkataan Kaa-channya dan mereka pun sarapan pagi bersama diselingi ocehan khas dari Kushina dan Naruto.

At Uchiha Obita Mansion.

"Rin-sama, Obito-sama, kemarin malam saya dihubungi Kushina-sama, saya diminta untuk menemani Naruto-sama di hari pertamanya bersekolah." Ucap Hinata malu  sambil menunduk menutupi mukanya yang memerah.

"Tsuma, sepertinya ada yang sedang jatuh cinta." Ucap Obito yang dibalas kikikan geli dari Rin. Mendengar hal tersebut Hinata pun semakin menundukkan kepalanya.

"Apakah yang dikatakan suamiku benar Hinata? Kau hanya disuruh menemani Naruto, bukan disuruh untuk menikah dengannya. Lalu mengapa mukamu jadi semerah tomat?" Akhirnya Rin pun ikut menggoda Hinata.

"Ano... Bukan begitu Rin-sama Obito-sama." Jawab Hinata malu malu.

"Sudahlah Rin, kau dulu juga seperti itu kan? Ingat saat Kakashi mengajak kita double date? Mukamu justru lebih merah daripada muka Hinata-chan saat ini" ucap Obito yang otomatis langsung diberi deathglare oleh sang istri.

"Oh iya Hinata, nanti sesampainya di rumah, jangan lupa untuk mempersiapkan kamar untuk Keluarga Fugaku Nii-san ya." Ujar Obito sambil menatap Hinata.

"Ha'i Obito-sama." Setelah itu mereka menyantap makanan mereka dan setelah selesai Hinata bergegas mencuci piring dan bersiap ke sekolah.

Tiiiin Tiiiin.

Suara klakson mobil pun terdengar dari luar kediaman Uchiha, Hinata yang memang sudah menunggu dari tadi pun langsung menghampiri mobil tersebut. Hinata yang bingung harus berbuat apa akhirnya hanya memandang mobil tersebut dari luar. 

Terlalu lama terdiam, akhirnya Naruto keluar dan membukakan pintu mobil untuk Hinata.

"Sepertinya kau memang sengaja minta dibukakan pintu" ucap Naruto sakastik. Mendengar hal tersebut Hinatapun segera masuk ke dalam mobil. Setelah itu Naruto melajukan mobilnya menuju ke Konoha High School.

"Maafkan saya Naruto-san" ucap Hinata yang merasa bersalah mengenai kejadian tadi. 

"Naruto-kun Hime.  Santai saja, aku hanya ingin menggodamu tadi. Ohiya, selama di sekolahan tolong temani aku ya." Ucap Naruto dengan gembira.

"Gomen Naruto-kun. Kalau masalah itu, sudah menjadi tugas saya untuk menemani Anda. Jika Naruto-kun butuh sesuatu minta saja saya untuk melakukannya." Ucap Hinata sendu. Setelah mengatakan hal tersebut, suasana menjadi hening. Tidak ada yang berani membuka pembicaraan, mereka sibuk dengan pemikirannya masing-masing.

Sesampainya di sekolah, kehadiran seorang Namikaze Naruto tentu membuat seluruh siswi di Konoha High School berteriak histeris. Siapa yang bisa menolak pesona dari anak kedua pasangan Namikaze ini. 

Melihat Naruto yang berjalan dengan Hinata sontak membuat para siswi di Konoha High School melayangkan tatapan tidak sukanya kepada Hinata namun ada juga siswi yang ingin menggantikan posisi Hinata. Namun lain halnya dengan Hinata yang saat ini justru merasa takut dengan kebersamaannya dengan Naruto.

Dulu Hinata pernah disukai senpainya yang terkenal. Dan hal tersebut membuat fans dari sanpainya mati-matian untuk mengerjai Hinata. Karena hal tersebut Hinata sampai tidak masuk sekolah selama 3 hari karena takut terhadap fans senpainya itu.

"Hinata-chan kenapa masih berdiri disana?" Ucap Naruto sambil menoleh ke belakang, dimana Hinata sedang terdiam di samping mobilnya.

"Naruto-sama, saya mohon jika kita sedang di sekolah jangan terlalu akrab dengan saya dan perlakukanlah saya sebagai asisten anda." ucap Hinata sambil meremas ujung roknya.

"Hinata-nya berubah" Batin Naruto. Sontak Naruto menghentikan langkahnya dan langsung menghampiri Hinatanya.

"Hinata-chan, percayalah aku akan selalu disampingmu dan aku juga akan berusaha melindungimu dari mereka" ucap Naruto lembut. Merasa tidak mendapatkan tanggapan apapun, akhirnya Naruto menarik tangan Hinata menuju ke kelasnya yang baru. Tentunya dengan arahan dari Hinata.

--##--

"Sepertinya Ia menyukai gadis miskin itu. Cih.. Kita lihat saja nanti Hyuuga Hinata" ucap seseorang sambil kembali menuju ke ruangannya.

Love And Sorrow [NaruHina] [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang