t.

4K 561 5
                                    

[jeon hyonee]

"CHANWOO?!"

tanpa ba-bi-bu lagi gue langsung nyamperin ke ruang tengah. yang gue yakin suara Chanwoo dari situ.

"Chan!! Chanwoo!!" teriak gue.

tapi ternyata percuma aja.
disini gelap. dan hape gue juga gak membantu sama sekali.

sial sial sial

"hhhh cha-chanwoo..."
gue gakuat. gue gabisa berpikir jernih.
gue jongkok sambil nyembunyiin tangisan gue.

gak lama, gue ngerasa ada cahaya. yah, mungkin udah nyala.
gue gak berani buat lihat apa yang terjadi senenernya, ditambah sekarang ada suara-suara aneh--kayak orang bisik-bisik.

tapi gimana lagi, gue harus nolong Chan.

gue berhenti nangis, dan—













"Happy birthday Hyo!!!"

Happy birthday to you~~ happy birthday to you~~~
happy birthday uri jeon hyonee~~ happy birthday to you~~

mereka, bang Wonwoo, Mari, sama Chanwoo, nyanyi buat gue.

demi apa—ini..

bang Wonwoo nyodorin kuenya ke gue. ngasih isyarat buat niup lilinnya.

"1..2..3"

hitungan ketiga gue udah niup, dan detik berikutnya ada lengan yang melingkar di leher gue--

"happy birthday, hyo"

--and, thats mingyu. sambil nyodorin kado ke gue pake tangan satunya.

"bukanya nanti aja," dia bilang. senyum.

gue juga senyum, terus bang Wonwoo mukul lengan bang Mingyu.

"modus aja lu," kata bang Wonwoo. marah.

yang dimarahin malah ketawa.
terus Mari ngasih kado, Chanwoo juga.

"wah asik kado gue double,haha" kata gue.

"hahaha, kayanya gue gakbakal lupa ultah lo,"

"makasih ya Chan,"

"iya sama-sama,"

"makasih juga teriakannya. demi apa gue kira tadi lo kenapa-kenapa,"

"bagus dong berarti akting gue," kata Chanwoo, seraya ngetawain gue.

gue ketawa.
iyain aja biar seneng, dia mah emang gitu. dasar.

kita semua terus duduk-duduk di ruang tengah. gue duduk di sebelah Chanwoo. dan gatau kenapa gue ngerasa gue masih senyum dari tadi.

yap, gue emang seneng, bahkan terharu, mereka bikin surprise buat gue.
yang gue pikir gak bakal ada yang inget ultah gue, ditambah Mama yang tadi juga pergi ke luar kota.
pupus sudah harapan gue buat dirayain.

tapi ternyata enggak, mereka inget. bang Wonwoo inget.
dan itu aja udah jadi kebahagiaan tersendiri buat gue.


"hyo, mau buka kadonya sekarang gak?"

gue noleh, ke bang Mingyu yang entah dari kapan udah duduk disamping gue.

"katanya nanti?"

"iya ini kan udah nanti."

"eh iya sih,"

"rencananya sih, bukanya pas lo lagi sendiri aja, atau lagi sama gue."

"yaudah, dibuka sekarang aja kan udah sama bang Mingyu"

"maksudnya sama gue aja, cuma berdua."

cuma berdua?

"emang kenapa sih?"

"rahasia dong."

"eleh--jangan-jangan, mau modus ya?" kata gue, seraya refleks nyilangin tangan ke dada.

bang Mingyu yang cuma ngelirikin gue, ngehela napas, terus nyubit kedua pipi gue.

"ya enggak lah, bodo.
pikiran lo gitu amat hmm,"

gue cuma ketawa ngeliat muka bang Mingyu yang kayanya pasrah banget ngehadepin gue.

bang Mingyu ngelepas tangannya, seraya ngalihin pandangannya.

"makanya jangan sama Chanwoo mulu, kan kitanya gabisa berduaan. lo jadi gabisa buka kadonya,"

"emang penting banget ya sampe harus cuma gue yang tau?" ledek gue.

lagian kenapa sih emangnya?
biar gue makin kepo gitu?

yah, walaupun dari awal emang gue udah kepo. banget.

yah abis dia ngasihnya kaya gitu, gimana gue gak—anjir, lupakan.

bang Mingyu natap gue, sambil masang wajah  sok serius.
apa emang beneran serius?

"iyalah," kata dia,







"karna
menyangkut masa depan gue."


+

halooooooo
hhihi
byul kira chapter ini bakal end,
eh ternyata masih panjang perjalanan cinta mingyu sama hyo *eaaaa

si mingyu alay gak sih, pake ngasih syarat segala buat buka kadonya😹
'tau. emang dasar si jerapah'-hyo.

[1] Mantan ×mingyu [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang