f

5.8K 807 19
                                    

[jeon hyonee]

"hyo?"

"chanwoo? kok bisa disini?"

gue taruh lagi snack kentang yang tadinya mau gue beli, di toko deket rumah.

"iya gue pindah deket sini, sebelah kompleks rumah lo,"

"oh, sejak kapan?"

"baru kemaren," jawab dia seraya senyum.

jadi dia pindah di sebelah kompleks? berarti deketan dong sama rumah? jangan-jangan malah pas belakang rumah gue,

kan asik— eh,

gak.

gak asik.

kan guenya jadi  susah move on.

duh.

"chan, mau beli apa lagi?"

gue noleh ke belakang, ke sumber suara yang—kayaknya gue kenal.

"Raeri?"

"oh, hai Hyo. lo disini juga?" tanya dia, sambil ngibasin rambutnya.

dih, sok cantik.

"rumah gue deket sini,"

"ohh deket rumahnya chanwoo dong," kata dia, pindah ke sebalah Chanwoo.

"lo ngapain disini?"

"gue? ya bantu Chanwoo beres-beres lah, ya kan Chan?"

sumpah demi apa gue eneg dengernya, sok imut, sok manja, ew pengen muntah gue.

"oh gitu? ehm— saran aja sih ya Ri. si Chanwoo jan lo pepet terus, kasian liatnya gue, risih tau gak?"

"apa lo bilang?"

tanpa ba-bi-bu lagi, gue pergi dari situ.

+

"loh dek? mana belanjaannya?" tanya bang Wonwoo pas gue nyampe.

"gaada,"

"lah terus, pesenan gue?"

"GAADA. TADI ADANYA CABE IJO, MAU?"

"boleh tuh," celetuk bang Mingyu—yang entah sejak kapan udah ada disini.

"ngapain disini?" tanya gue.

"lah gaboleh?"

yah anjir malah nanya balik.

gue yang udah cape hati akhirnya duduk di samping bang Wonwoo, senderan.

"kenapa si dek, sensi mulu,"

"palingan gegara cowo,"

"emang udah punya cowo dek?"

"abang kok ikut-ikutan bang mingyu sih?" protes gue, yang malah diketawain sama bang Mingyu.

demi apa ini orang ya

dasar

"gamon mulu sih, mau gue bantu move on?"

"OGAH. MAKASIH."

"ye kapan lagi lo sama cogan kek gue,"

dih, sombongnya jerapah item

"cakepan juga gua. jauh"

lah ini abang gue tambah parah.

"udah sama gue aja, dijamin bisa move on," kata Mingyu seraya ngerangkul gue.

apaan dah?

emang gue cewe cem apa

"duh, lepasin ga" protes gue.

bukannya ngelepasin, bang Mingyu malah makin—

"HOI DASAR MODUS"

mampus lo, kena pukul Wonwoo.

ada untungnya juga ternyata punya abang.

kirain ga ada guna.

"gua tau lo masi galau gara-gara putus, tapi gak adek gue juga kali yang jadi pelarian lo,"

"lah putus? kenapa?"

"belom putus, udah deh anak kecil gaperlu tahu," jawab dia.

"cuma beda setahun ya, plis"

"udah ah, gue niatnya kesini biar lupa masalah itu, malah diingetin lagi. yodah gue balik dulu,"

"beneran?" tanya gue ke bang Wonwoo, setelah Mingyu udah ke luar rumah.

"apanya?"

"putusnya,"

"oh.."

"jadi beneran?"

"apanya? putusnya?"

lah buset, punya abang telmi banget ya

"iyaaaaaaaa bang,"

"gatau, kata temen-temen si gitu. tapi si Mingyu bilangnya belom,"

gue manggut-manggut aja,

penasaran sih sebenernya,

perasaan gaada apa-apa deh,

apa jangan-jangan yang kemaren di kebun binatang itu?

lah anjir, kok gue jadi kepo

tiba-tiba bang Wonwoo nanya, "kenapa?"

"hah? oh—gapapa,"

"jangan bilang lo suka sama Mingyu,"

"lah apaan, nggak lah"

"gua bilangin ya dek, lo boleh suka sama cowo. tapi jangan dia, soalnya si item itu sukanya bikin baper cewe-cewe, emang lu mau di madu? gak kan?"

eh

iyasih bener, cewe mana yang mau di duain, ditigain,

bangsat emang,

+

—whts wrong?

nt: apa ini?:''
gils, boring bgt sumpah")

[1] Mantan ×mingyu [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang