"Kamu ngga apa-apa?" Tanya lelaki tersebut. 

"Oh. ngga apa-apa kok. makasih." Ucapku. 

Entah kenapa,  senyuman lelaki itu membuat pipiku memanas, dan hatiku berdegup kencang. 

'Apa mungkin aku baru melakukan eyes contact dengannya?' Batinku berkata. 

Akupun melupakan kejadian tadi,  dan segera memasuki kelas. 

"Eh An, tadi kamu ditolongin sama kak Rey?" Tanya salah satu orang temanku. 

"Ah, aku nggak tau kalau itu kaka kelas, kamu tau kan aku ngga pernah kenal sama kakak kelas?" Jawabku spontan. 

Bel pulang pun telah berbunyi, aku langsung mengemasi barang bawaanku dan meninggalkan sekolah untuk menuju rumahku. 

Sesampainya dirumah, aku langsung pergi kekamarku dan merebahkan badanku dikasur yang sangat nyaman. 

Aku membuka laptopku, dan entah kenapa aku langsung membuka akun instagramku. Dan, tiba-tiba aku mencari seseorang yang bernama Rey. Dan jariku menekan kata 'Ikuti' sehingga kata itu berubah menjadi kata 'Diikuti'. 

Saat melihat foto-fotonya,  pipiku kembali memanas, dan hatiku kembali berdegup kencang. 

'Apakah aku menyukainya?' Mulutku bergumam kecil. 

Satu hari berlalu... 

Dua hari berlalu... 

Tiga hari berlalu... 

Empat hari berlalu... 

Lima hari berlalu...

Enam hari berlalu... 

Dan dihari ketujuhlah aku memberanikan diri untuk memulai obrolan dengan kak Rey, karena semenjak kejadian itu aku tidak pernah sama sekali melupakannya. 

Aku memulai obrolan melalui instagram

    

                                                                                                                         P

                                                                                                              Hai kak

   

                                                                                                                         P

Aku memulai obrolan, aku menunggu menit demi menit,  jam demi jam, bahkan sampai beberapa hari aku menunggu dan berharap balasan dari dirinya. 

Namun... Penantian itu berujung dengan sia-sia, aku aku membuka obrolanku dengan nya kira-kira sudah 3 minggu kubiarkan pesan itu tertutup. Dan...  Hanya terpampang sebuah gambar yang menyerupai bentuk mata. Jika diartikan arti gambar itu adalah pesan yang kita kirim hanya dia lihat dan tidak dibalas. 

Kecewa?  Ya, diri ini sangat kecewa. 

Bahkan setiap hari aku hanya memandanginya dari kejauhan. Aku yakin dia sebenarnya mengetahui keberadaanku. 

Hari demi hari terlewat,  tak terasa waktu kelas 12 sebentar lagi selesai. Dirinya akan pergi meninggalkan sekolah ini. 

Ternyata aku menyukai seorang kakak kelas yang bernama Rey Pratama dari pertama kali aku melihatnya. Hanya dihitung hari dia akan pergi meninggalkan sekolah ini, meninggalkan seorang perempuan yang sama sekali bukan siapa-siapa bagi hidupnya. 

Waktu inilah saatnya.  Ini waktu yang tepat untuk mengungkapkannya. Ini adalah hari kelulusannya dan aku akan mengungkapkan semua perasaanku padanya, perasaan yang selalu mengganjal dihati ini.

Hari itu sekolah dipenuhi oleh murid kelas 12, dan aku mencoba untuk menyelip dan mencari kak Rey. 

Disitu terlihat seorang lelaki, dengan senyumannya yang khas, dan tangan yang selalu mengibaskan rambutnya. 

Aku menghampirinya. 

"Kak aku mau ngomong." Mulutku tiba-tiba ingin berbicara. 

Tak segan-segan aku menarik tangannya dan kugiring ketempat yang lebih sunyi agar tak seorang pun yang saat melihat keberadaanku dan kak Rey. 

"Kak sebelumnya aku mau minta maaf dan terimakasih yang sebesar-besarnya. Aku ngga tau perasaan ini kapan muncul, aku ngga tau kapan perasaan ini menjadi aneh. Kakak sadar atau ngga, tapi aku terus memperhatikan gerak-gerik kakak. Hmm... Aku suka sama kakak. Aku ngga mau terus mendem perasaanku ini, perasaan yang selalu bikin hati ini menderita. Aku suka sama kakak ." Tidak... Aku mengatakan semuanya pada kak Rey. 

Hening...

"Sebenernya aku tahu kalau kamu terus memperhatikan aku.  Makasih kamu udah suka sama aku" Ucapannya begitu singkat, dan dia pergi meninggalkanku. 

Melihatnya pergi, tatapanku kosong, hatiku terasa sakit, mulutku tiba-tiba kaku, dan mataku... Mataku meneteskan air yang sekarang sudah membasahi kedua pipiku. 

Perasaan yang benar-benar menyakitkan, perasaan yang membuatku teramat kecewa dengan semuanya, hati yang tak lagi memilih siapa-siapa, dan raga yang tidak tahu harus berbuat apa. 

Perasaan itulah yang kualami.  Namun setelah kejadian itu  membuatku mengerti, bahwa rasa suka yang hanya dirasakan oleh sebelah pihak saja, itu sangat menyakitkan. 

Tak terasa waktu berlalu sangat cepat, diriku kembali seperti biasanya,  dan hanya cita-citakulah yang kufokuskan saat ini. 

Hingga saatnya tiba, sekarang aku akan meninggalkan sekolahku, sekolah yang telah memberikan arti sebuah perasaan kecewa yang sangat mendalam dan sebuah arti kerja keras yang sesungguhnya. 

Pov end... 

Tiba-tiba mata Anna mengeluarkan air mata dan senyum tulusnya. 

Dia teringat akan sesuatu yang sangat berarti dalam hidupnya. 

Saat Anna hendak meninggalkan sekolahnya. 

"Anna?" Terdengar suara yang tak pernah kulupakan.

Saat Anna berbalik. 

"Kak Rey? "balas Anna beserta senyuman dan tetesan air mata yang terlihat diwajahnya. 

Ya, Anna melihat cinta pertamanya, dan seorang anak kecil perempuan yang digandeng oleh lelaki yang pernah ada dihatinya dan selalu ada dimimpinya. 

- Terkadang mimpi itu sulit untuk digapai terutama dalam memimpikan dan mengharapkan seseorang sekalipun kau harus bekerja keras. Sekuat apapun kau memperjuangkan mimpi dan harapan yang sia-sia, kau tidak akan mencapai mimpi dan harapan itu, karena kau sudah meyakininya sejak awal bahwa itu hanya mimpi dan harapan yang tak akan mungkin terjadi. Sekuat apapun kau bertahan. -

The Power Of Love [Event Feb]Where stories live. Discover now