My Dreams

49 9 6
                                    

By : Fadhilla
Wp : FadilaAN25
.
.
.

- Untuk mencapai sebuah mimpi butuh kerja keras dan do'a yang menyertainya. Dengan semua itu mimpi kita pasti akan tercapai.  Tapi hanya mimpi inilah yang tidak tercapai dengan sebuah kerja keras Dan do'a untuk mencapainya. Ya, aku memiliki mimpi, dan mimpiku itu adalah dirinya-

Author pov... 

Anna adalah seorang wanita yang kini tengah menjalani kariernya dibidang kedutaan besar.  Sudah cukup lama ia memimpikan pekerjaan ini atau mungkin jabatan yang sangat ia impikan semasa SMA-nya dulu.  Sudah banyak yang berubah dari dirinya, dirinya sekarang semakin cerdas, terpandang, dan semakin cantik, dari segi hati maupun fisiknya. 

Saat ini ia sedang menikmati masa liburnnya, Dan dia teringat akan masa SMA-nya. Dan ini kesempatan dirinya untuk mengunjungi sekolahnya yang dulu memotivasi dirinya menjadi lebih baik seperti Semarang ini. 

Saat tiba didepan pintu gerbang... 

Dia teringat sesuatu. Sesuatu yang membuatnya diam dan mengingatnya sejenak... 

10 tahun yang lalu. 

Anna pov... 

Aku adalah salah satu murid sekolah yang bisa dibilang tidak terlalu populer disekokah maupun dikelas, aku memiliki teman kelas dan mereka hanya memanfaatkanku. Miris bukan? 

Ya, inilah aku. Namaku Anna Adellia, anak remaja yang mempunyai banyan mimpi dan sebuah harapan sia-sia. Aku bersekolah di salah satu sekolah swasta di Bandung. 

Tapi tenang saja, walaupun aku dimanfaatkan oleh teman-temanku dikelas, aku masih memiliki teman sebangku yang dibilang cukup baik. Namanya Nesya Pradita.

Hari ini adalah hari pertama masuk, setelah 2 minggu yang lalu libur panjang.

"Heu An..." Terdengar sapaan Nesya ditelingaku. Dan hanya dialah yang selalu menyapaku dipagi hari.

"Eh, hai Nes. Liburan kemana aja kemarin?" Tanyaku.

"Oh..biasa lah, kerumah nenek lagi. Kamu?"

"Ahaha, sejak kapan aku liburan, bahkan liburanku dipake buat les."

"An, kamu tuh bener-bener rajin." 

Setelah berbincang sedikit dengan Nesya, bel sekokah pun berbunyi. Setiap bel berbunyi aku kembali menjadi diriku yang sebenarnya, diam terpaku pada buku dan guru. Ya, seperti itulah diriku. Sangat hambar. 

2 jam berlalu... 

Dan istirahat pun tiba. 

"Ann kekantin yu." Nesya menarik pakaianku. 

"Biasanya juga aku suka nemenin kamu kekantin. Ayo.. "Balasku. 

Kami pun pergi kekantin. Terkadang aku selalu sirih dengan murid-murid yang berkeliaran dan berisik dikantin. Ya, mau bangaimana lagi ini kantin, bukan kuburan. 

Aku dan Nesya mengunjungi salah satu warung langganan kamu dikantin tersebut. Biasanya aku paling benci menunggu lama, dan kuputuskan untuk menyelip diantara kerumunan orang-orang. 

Entah karena aku menendang sesuatu atau aku menginjak sesuatu,  aku merasakan bahwa tubuhku membentur lantai. 

"Aww.. "Kata yang terucap dari mulutku. 

Saat ku masih terduduk dilantai,  disaat itu pula aku melihat uluran tangan yang hendak menolongku. Tak segan-segan aku menarik tangan itu dan segera bangkit. Namun apa yang aku lihat.  Dia adalah seorang laki-laki, dan secepatnya aku melepaskan genggamanku. 

The Power Of Love [Event Feb]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang