Cinta Terakhir

172 16 1
                                    


By : White
Wp : WeddingDress94
.
.
.

"Kamu sayang aku kan? Aku harap kamu bisa nunggu aku sampai aku balik lagi ke sini dan jemput kamu." 

Gadis yang sekarang berada dalam dekapannya hanya mampu mengangguk lemas. Lima menit berlalu mereka berpelukkan dan akhirnya si pria lebih dulu merenggangkan pelukannya hingga semakin jelas jarak antara tubuh mereka yang awalnya tidak memiliki jarak sekalipun. Pria itu berjalan perlahan meninggalkan wanita yang memeluknya tadi masuk ke sebuah ruangan hingga wanita tadi kehilangan dan tidak melihat lagi bayangan pria yang begitu dia cintai. 

Vicky harus meninggalkan Inna selama kurang lebih sampai sekolahnya selesai di Jerman. Mereka saling mencintai dan masing-masing dari mereka tahu itu tapi percayalah selama tiga tahun mereka mengenal hingga saat ini hubungan mereka tidak jelas statusnya. Berpacaran atau hanya teman? Mereka sendiri bingung menjelaskannya.

***

6 bulan 

"Kamu udah makan Na?" 

"Udah kok ky, kamu udah kan?" balasnya. 

"Udah kok."

Hari-hari dilewatkan mereka seperti ini. Penuh dengan tumpahan perhatian satu sama lain.  Setiap hari selalu bertukar kabar, entah sesibuk apapun mereka berusaha memberitahu keadaan mereka di negara yang berbeda. 

***

1 tahun 

Masih saling menjalin komunikasi dengan baik walaupun tidak setiap hari. Terkadang Inna sibuk dengan sekolahnya sehingga dia tidak menghubungi sosok pria yang dicintainya di negara yang berbeda dengannya tapi Vicky lebih sering menghilang dan tidak menghubungi Inna bahkan pernah pria itu dua minggu penuh tidak membalas pesan atau mengangkat telepon Inna dengan alasan tugasnya yang menumpuk. 

***

1 tahun 8 bulan 

Kini Vicky benar-benar seperti hilang ditelan bumi. Sejak satu bulan lalu, Inna berusaha menghubunginya tapi hingga sekarang tidak mendapatkan balasan. Jangankan membalas pesan atau mengangkat telepon darinya, bahkan semua akun sosial media Vicky tidak dapat ditemukan oleh Inna. Vicky benar-benar hilang tanpa meninggalkan jejak.

***

Waktu terus berjalan. Inna menjalani hidupnya seakan hidup segan mati pun tak mau. Walaupun dalam perasaan yang tidak baik tapi gadis itu tidak pernah menunjukkan kesedihannya pada orang lain. Dia selalu terlihat seceria biasanya. Namun siapa yang tahu bahwa ada satu rahasia lagi yang tidak diketahui orang lain selain dirinya dan keluarganya. 

"Operasi pencangkokan hati Inna akan segera dimulai, mari Inna saya akan membantumu bersiap," ucap seorang suster. 

Ayah dan Ibu Inna yang berada di ruangan itu hanya mampu tersenyum seakan memberi kekuatan untuk anak mereka. Walaupun begitu, Inna tahu bahwa orang tuanya sedang dalam kecemasan karena mengkhawatirkannya. Gadis itu kini sudah berbaring di tempat tidur operasi, dia akan menjalani pencangkokan hati karena sebagian besar hatinya tidak berfungsi dengan baik selama dua tahun terakhir.

***

Operasi yang kurang lebih memakan waktu tiga jam itu berjalan lancar. Dinyatakan sukses? Maaf saja, karena walaupun Inna baru saja sadar beberapa menit yang lalu, tapi tetap untuk sekarang kondisinya belum membaik karena menurut dokter sebagian hati Inna tidak dapat menerima hati dari pendonor. 

Drttt drtttt

Dering ponsel memecah keheningan di ruang rawat Inna. Dia langsung saja meminta tolong ibunya mengambilkan ponselnya di atas meja dekat sofa. Ternyata yang menelponnya adalah sahabatnya, Liyana. 

The Power Of Love [Event Feb]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ