"Benar. Kau harus mendekatkan diri dengan dia, Hyunjae-ah." sambung Jin.

"Ah mendekatkan diri ya. Tampaknya ini akan menjadi misi pribadiku eoh?" Hyunjae pun tersenyum kepada dua pria dihadapannya.

"Aku yakin kalian co- ani! Maksudku aku yakin kalian akan menjadi partner yang hebat kalau kalian sudah dekat." Hoseok pun menepuk bibirnya sendiri. Namja satu itu memang tidak bisa mengontrol mulutnya.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Bang Shi Hyuk's office -

"Aku sangat butuh bantuan kalian. Aku rasa ini ada kaitannya dengan kasus kalian." jelas Ketua Park Dong Ho.

"Menurutku juga begitu. Kejadiannya sama berawal dari blind date lalu menghilang. Apa kau sudah mencari tahu korban bersama siapa sebelum menghilang?" tanya Direktur Bang sambil membaca profil Jung Haneul, gadis yang hilang selama 2 hari ini.

"Itu yang jadi permasalahannya. Pihak kami tidak tahu mengenai hal tersebut. Maka dari itu aku melimpahkan kasus ini kepada kalian." ujar Ketua Park.

"Baiklah. Aku dan tim-ku akan berusaha sebaik-baiknya." Direktur Bang meyakinkan Ketua Park.

"Tolong temukan gadis itu. Ada seorang ayah yang sangat mengkhawatirkan putrinya." ujar Ketua Park yang memohon kepada Direktur Bang.

"Kau tenang saja, Dongho-ssi. Kau tahu kan tim-ku ini tidak pernah gagal?" Direktur Bang dan Ketua Park pun bersalaman lalu Ketua Park meninggalkan gedung Seoul Crime Lab.

- Meeting Room -

[ Hyunjae's POV ]
"Baiklah, kasus baru. Penculikan kembali terjadi sekitar dua hari yang lalu dan lagi-lagi korban adalah salah satu pengguna situ kencan buta online. Kasus ini mungkin berkaitan dengan kasus Jungkook." jelas Direktur Bang.

"Penculikan lagi ya hm" ujar Jin sambil membolak-balik file yang berisikan profil Jung Haneul, korban penculikan terbaru.

"Modus penculikannya sama." Namjoon pun membuka suara.

"Blind date. Setahuku blind date dilakukan melalui sebuah situs sejenis media sosial. Lalu, setelah mereka menemukan pasangan yang menarik dan pas, mereka akan bertemu di tempat yang sudah dijanjikan." aku memberi jeda.

"Namun, hal ini sering disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Bisa saja mereka hanya ingin mengerjai seseorang, atau ingin melakukan penipuan. Lebih parahnya mereka adalah seorang physco dan mengincar gadis-gadis. Seperti kasus ini." jelasku.

Semua orang di ruangan mengangguk paham.

"Kalau begitu kita harus mencari situs apa yang digunakan oleh Jung Haneul. Kalian ber-empat aku tugaskan untuk memulai penyelidikan." jelas Direktur Bang kepada aku, Namjoon, Jin dan Hoseok.

"Namjoon, Seokjin dan Hyunjae, kalian pergi kerumah keluarga Jung untuk memeriksa dan mengintrogasi orang tua Jung Haneul." sambung Direktur Bang.

"Hoseok, kau tetap disini dan selidiki situs-situs kencan buta yang sering digunakan di Seoul dalam beberapa waktu ini."

Setelah Direktur Bang memberi perintah, kami pun segera bergegas untuk melakukan pekerjaan masing-masing.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Jung's Family House -

Sesampainya di rumah keluarga Jung, Namjoon mengetuk pintu rumah tersebut.

Lalu tak lama kemudian pintu tersebut dibuka oleh seorang lelaki yang aku yakini merupakan ayah dari Jung Haneul.

"Maaf, Tuan Jung. Kami dari Seoul Crime Lab akan memeriksa rumah ini guna proses penyelidikan putrimu." ujar Namjoon sambil menunjukkan identitasnya dan surat perintah pemeriksaan.

"A-ah silahkan masuk." Tuan Jung mempersilahkan kami masuk.

"Tuan Jung, boleh saya bertanya?" tanyaku

"Nde, nona. Silahkan duduk disini saja." lalu aku dan Tuan Jung pun duduk di ruang tamu.

Sementara Namjoon dan Seokjin mulai mengitari rumah tersebut untuk mencari petunjuk.

"Apakah putrimu sedang dekat atau menjalin hubungan dengan seseorang?" tanyaku memulai proses introgasi.

"Aku tidak tahu. Putriku mempunyai banyak teman." jawab Tuan Jung.

"Lalu, apakah akhir-akhir ini putrimu sering pulang larut malam?" tanyaku lagi.

"I-iya." Jawab Tuan Jung dengan nada yang bergetar.

"Tapi aku tidak merasa curiga karena Haneul memang sering pulang larut. Ia bekerja di sebuah coffee shop sehingga membuatnya pulang larut."

"Haneul seorang barista? Ia bekerja di coffee shop dimana?" tanyaku sambil mencatat poin-poin dari perkataan Tuan Jung.

"Di Dokki Koffi. Tak jauh dari sini." jelas Tuan Jung.

Ditengah introgasi, Namjoon datang mendekati kami.

"Tuan Jung, kami akan membawa beberapa barang putrimu untuk proses penyelidikan. Kalau kami butuh bantuanmu, kami akan menghubungimu." jelas Namjoon.

Setelah selesai mengintrogasi Tuan Jung, aku dan yang lain berpamitan kepada Tuan Jung.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Seoul Crime Lab -

Aku dan Namjoon sedang berada di dalam laboratorium untuk memeriksa barang-barang Haneul.

"Jin mana?" tanyaku memecah keheningan.

Oh perlu kalian ketahui, walaupun umurku lebih muda, tapi aku adalah senior mereka.

Jadi mereka tidak masalah jika aku memanggil mereka seperti teman sebaya. Senangnya.

"Tidak tahu." jawab Namjoon datar. Dia benar-benar dingin.

"Tuan Jung tadi bilang kalau Haneul bekerja sebagai barista di sebuah coffee shop-" lalu perkataanku dipotong oleh Namjoon.

"Seokjin sudah memeriksanya." ujar Namjoon tetap datar.

"Kau bilang tidak tahu Jin tadi dimana?!" gerutuku.

"Diam dan bekerjalah." tegasnya.

"Kau sangat tidak suka padaku, eoh?" ucapku tiba-tiba dan berhasil membuat Namjoon menghentikan pekerjaannya.

"Maksudmu?" tanyanya.

"Ah tidak. Baiklah, aku akan membawa laptop Haneul kepada Hoseok." kataku sambil membungkus laptop tersebut ke dalam kantong evidence.

Setelah itu aku meninggalkan Namjoon yang masih terdiam karena ucapan menohok yang kulontarkan tadi.

[ stay ]

Bulletproof [BTS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang