Chapter Twenty One

1.6K 143 21
                                    

Di FF Friends karakter Sungmin lemah, kalau dimarahin atau dikatain orang dia sensitif, tapi di FF Poison meskipun Sungmin sering teraniaya tapi dia lebih kuat tidak gampang nangis, makanya dia lebih kuat saat dapat pertentangan dari Ahra.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Chapter TwentyOne : Slowly Walk To The Future

Aku menelpon Sungmin begitu aku bangun tidur.

"kau sudah bangun?"

"belum.. kau membangunkanku, apa kau rindu padaku?"

Aku hanya menghembuskan nafas "kenapa kau percaya diri sekali"

"hm.. kalau tidak rindu padaku kenapa kau menelponku sepagi ini?"

"bagaimana keadaanmu?"

"aku sudah bilang aku tidak apa-apa, aku baik-baik saja dan kau tidak perlu mencemaskanku"

"bagaimana mungkin aku tidak cemas, aku tidak bisa melihat keadaanmu"

"baiklah kalau begitu matikan telponmu biar aku video call"

"tidak usah, biar aku kesana, sekarang aku mau mandi"

"uh? bilang saja kau rindu padaku dan ingin bertemu denganku"

"sudah diam" aku segera menutup telpon dan pergi ke kamar mandi.

Tidak lebih dari 2 jam kemudian aku sudah berada di rumah Sungmin dan memperhatikan Sungmin makan dengan kesusahan karena lengan kanannya memar efek dari jatuh menahan tubuh sementara bagian yang lecet disiku tangannya sudah diperban.

"daripada kau hanya memandangiku kenapa kau tidak menyuapiku saja?" dia meletakkan sendok kembali.

"kau bukan anak kecil, kau bisa makan sendiri"

"kau terlihat seperti mau meledekku jadi lebih baik kau suapi aku" aku hanya tersenyum dan kuambil sendok lalu kusuapi dia, "hmm.. rasanya jadi lebih enak kalau disuapi, kau sudah makan Kyu?"

"tentu saja belum, begitu bangun tidur aku langsung mandi dan pergi kesini kan?"

"kalau begitu kau makan saja sekalian"

"aku bukan orang sakit, aku tidak mau makan bubur" aku bicara sambil menyuapi dia lagi.

"kalau begitu kau minta saja imo membuatkan sandwich"

"aku sudah beli dimini market" kuambil isi kantong plastik yang kubawa, "sandwich daging dan roti isi daging"

"aku juga mau~ kenapa kau cuma beli satu~" dia mau merebut tapi kujauhkan.

"aku beli karena aku belum sarapan, kau kan bisa makan masakan imo"

"Kyu aku mau makan itu~" dia membuka mulutnya seperti minta disuapi tapi aku hanya memandangnya skeptis lalu kumakan sendiri, dia kesal memanyunkan bibirnya. Karena tangan kanannya terluka jadi dia tak bisa merebut makananku.

"untuk apa kau jauh-jauh kesini kalau kau tidak mau merawatku uh?" aku hanya terkekeh melihatnya kesal jadi kusuapi dia sandwich dagingku dan dia makan dengan senang.

Sebelum dia habis mengunyah sandwich di tanganku sudah habis. Aku lapar karena semalam aku tidak nafsu makan menghawatirkan Sungmin dan memikirkan hubunganku yang sudah diketahui nuna. Saat aku sudah bersama Sungmin semua kekhawatiranku lenyap dan perutku jadi terasa sangat lapar.

"beri aku roti dagingnya juga" dia membuka mulut saat aku mulai menggigit roti dagingku, tapi kusuapi dia bubur di depannya.

"aku lapar sekali, kali ini aku mau menghabiskan roti ini sendiri"

POISONWhere stories live. Discover now