Part 10

10.1K 781 24
                                    

'Mengapa orang-orang memperhatikan salju pertama tapi tidak pada salju terakhir? Ingatlah yang terakhir juga.'
.
.
.
.

"Aku merindukanmu Nenek"

Jimin langsung menghambur kearah Neneknya yang sedang menyirami tanaman sayur-sayurannya dan memeluk Neneknya dari belakang saat ia dan Jin Hee yang baru saja sampai di rumah Nenek dan Kakeknya.

"eoh, Jiminku?" tanya Neneknya saat sadar tangan mungil milik cucunya ini memeluknya.

"umm, Jiminmu" Jimin tersenyum dan menyandarkan kepalanya dibahu Nenek.

Jin Hee hanya tersenyum melihatnya dari agak kejauhan.

"Aku minta maaf karena terlambat mengunjungi kalian" Jimin sedikit merenggangkan pelukannya.

Neneknya berbalik menghadap Jimin dan menangkup pipinya.
"Tidak apa-apa, jika kau terlambat sedikit lagi maka aku akan memukulmu"

Jimin hanya tersenyum.

"Astaga, aku melupakan tamu special ku" Neneknya berpaling dan memandang Jin Hee yang masih mematung ditempat.
"Kemarilah nak" Ajaknya untuk bergabung.

Jimin melirik kearahnya seakan menyetujui permintaan Neneknya untuk mendekat.

Jin Hee melangkah dengan sedikit ragu dan mendekat.
"Annyeonghaseo" Sapanya ramah dan tersenyum hangat.

"Cucuku cantik sekali" Ramahnya dan mengusap rambut Jin Hee pelan.

"Kalau begitu ayo masuk, diluar sangat dingin"Ajaknya kepada mereka.

Disini sangat dingin, ditempat yang dekat dengan pantai, ditambah lagi sekarang sedang musim dingin.

"cah ayo makan, kalian pasti lapar" Tawarnya dengan meletakan beberapa makanan dimeja.

"Ah Nenek tidak usah repot-repot. Kami jadi tidak enak" Jin Hee membantu untuk menata makanan di meja.

"Tidak usah sungkan. " jawab Kakeknya yang bersiap untuk memulai makan duluan.

"Kakek apa Jihyun baik-baik saja?" tanya Jimin yang sembari mengedarkan pandangannya.

'Jihyun? Sepupunya? Wanita kah? Aku tidak pernah mendengar nama itu sebelumnya. '

"Iya, dia baik-baik saja" Kakeknya mendesah dan melanjutkan kalimatnya "Dia selalu saja menanyakanmu. Dia ingin bertemu denganmu Jimin"

"Sudah berapa lama aku tidak bertemunya. Pasti dia makin cantik" ujar Jimin dengan terkekeh. "Aku merindukannya" lanjutnya dan tersenyum.

'Cantik? Apa gadis itu mantan kekasihnya? Bisa-bisanya kau membicaran gadis lain didepan istrimu. Tunggu. Apa aku cemburu? tidak mungkin!'

Jin Hee yang duduk disampinya ini terlihat kesal dengan pemikirannya sendiri tentang Jimin dan gadis itu. Ia menyuapkan nasinya dengan kesal dan wajahnya yang terlihat cemberut.

"Makanlah ini, makan yang banyak" Neneknya menaruh beberapa makanan diatas mangkuk Jin Hee dan juga Jimin "Kau juga harus makan banyak Jimin"

"Terima kasih Nek"

Jimin dan Jin Hee pun menyuapkannya dalam mulutnya masing-masing.

"Itu akan membuat ramihmu bagus dan cepat hamil Jin Hee"

Uhuk

Jin Hee terkejut dan sampai-sampai ia tersedak mendengar penuturan dari Neneknya Jimin. sedangkan Jimin masih terlihat tenang. Hamil katanya?

"Kau tidak apa-apa? Berhati-hatilah" Jimin menyodorkan segelas air minum.

Jin Hee langsung menengguknya habis.

TOO BAD BUT IT'S TOO SWEET [PJM Fanfict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang