Part 9

12K 774 7
                                    


'Aku selalu mencari kunci kebahagiaan. Sekarang...
kupikir aku telah menemukan itu : mampu bangun di pagi hari, melihat orang yang ingin aku lihat, dan tertawa dan menangis bersama-sama dengan mereka.'

.
.
.
.

Setelah beberapa hari berada di Venice yang Jimin dan Jin Hee lalui dengan manis layaknya sepasang suami istri yang berbulan madu dengan rasa cinta kini mereka kembali ke Korea dan menjalani aktifitas seperti biasanya.

Jin Hee berjalan-jalan disekeliling rumah Jimin karena dia tidak punya kegiatan yang harus ia lakukan.

"Seleranya lumayan juga" Jin Hee tersenyum melihat hamparan tanaman hijau yang benar-benar indah ditambah lagi ada beberapa tanaman lavender yang tidak begitu luas namun mampu memanjakan matanya.

Ia duduk dibangku yang menghadap tanaman lavender dan merogoh sakunya untuk mengambil ponsel dan membidik memotret lavender tersebut.

Jin Hee membuka galeri foto yang ada diponselnya dan melihat beberapa foto dirinya saat di Venice. Kenangan indah, sayangnya ia hanya memfoto dirinya sendiri.

"eoh?" Jin Hee mengerutkan keningnya saat ia melihat ada kejanggalan dalam setiap fotonya. Kenapa disetiap fotoku selalu ada makhluk ini yang terselip?

"Park Jimin kau menghalangi pemandangannya! Dasar. Kau merusak fotoku saja" Jin Hee memperbesar fotonya dan menampakan wajah Jimin yang terlihat ikut eksis dari kejauhan didalamnya. Namun ia tidak benar-benar kesal melihatnya.

Drrrttt

Tiba-tiba ponselnya bergetar seseorang meneleponnya. Ia tersenyum dan dengan cepat jarinya menggeser tombol hijau.

Park Jimin'°´

"yeobseyo"

"Kau dimana?"

Jin Hee melunturkan senyumnya saat mendengar suara dinginnya.
"Di rumah, ada apa?"

"Di rumahmu? Kau pulang kerumah?"

"Aku dirumahmu Park Jimin. Ada apa?" Jin Hee menekankan nadanya.

"Aku tidak melihatmu" suaranya terdengar pelan namun Jin Hee masih bisa mendengarnya samar.

Bip

Jin Hee memutuskan sambungannya dan masuk kedalam rumah.


*Jin Hee Pov

Aku berjalan masuk dengan langkah pelan, saat memasuki ruang tengah aku melihat Jimin sedang duduk dengan pandangan yang tertuju pada ponselnya. Dia tidak pernah lepas dari ponselnya. Apa sebegitu sibuknya?

"Kau sudah pulang?" berjalan mendekatinya.

"Umm" jawabnya singkat serta matanya masih enggan beralih dari benda persegi itu.

"Kau tadi meneleponku ada apa?"

Ia mendongakkan wajahnya dan melirik ke arahku dengan dahi yang berkerut dan bibir yang mengatup rapat. "Tidak ada"

Cih dasar. Aku menatapnya sekilas dan melangkah melaluinya.

"Kau mau kemana?" tanyanya menginterupsi.

"kamar, aku mau mandi" Jawabku dengan terus melangkah.

Jimin bangkit dari tempat duduknya dan bersiap pergi.
"Malam ini kita akan kedatangan tamu"

Tamu? Aku menghentikan langkahku dan berbalik menghadap kearahnya.

"Tunggu. Kau bilang tadi apa?"

TOO BAD BUT IT'S TOO SWEET [PJM Fanfict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang