1.5 Sore dan Dua Batang Rokok

691 142 39
                                    

#15 - Vanilla

Enjoy!

⭕⭕⭕

"Calum...coba beresin kaos-kaos kamu yang ada di kamar kakak, nak," ucap mamanya lembut sambil berdiri di ambang pintu kamar anak lelakinya tersebut.

"Kamar kakak mau diapain, ma?" Calum menyudahi kegiatan menulisnya. Ia mendongak, menatap mamanya yang tengah tersenyum kepadanya.

"Dikosongin, sayang. Barang-barang kakak sebagian ada yang mau dikasih ke panti asuhan, sebagian di taruh di gudang," jelas mamanya hati-hati.

Calum mendesis tajam. "Terus semuanya tentang kakak mau dihapus dari rumah ini, itu maksud mama?"

Mamanya menggeleng. "Bukan gitu, Cal. Cuma mau dirapiin aja."

"Papa setuju?"

"Papa yang nyaranin."

"Berarti papa sama mama sama aja," Calum terdiam. "Aku kira yang merasa kehilangan kita semua, tapi kayaknya cuma aku, ya, ma?" Lelaki itu berjalan melewati mamanya, dengan gusar meraih kunci motor dari nakas.

"Mau kemana kamu?" tanya mamanya khawatir.

"Pergi sebentar," jawab Calum singkat dan dingin.

⭕⭕⭕

"Want some?" Calum menawari rokok kepada perempuan disebelahnya.

Perempuam itu tertawa sebelum menggeleng,"Sorry. But I don't smoke, mister."

Calum balas tertawa sambil memghembuskan asap putih yang kemudian mengepul di udara. "Thanks, Rhae."

"For?" Rhae bertanya.

"Nemenin gue beberapa hari ini," jawab Calum singkat.

"Anytime." Rhae tertawa. "Gimana lo sama cewek lo itu?"

"Udah selesai," Calum terdiam. "Untuk kebaikan gue dan dia."

Rhae tertawa. "Bullshit. You can't blame or hate her forever, you know that."

"I can, if I want to," balas Calum singkat.

"That's ridiculuos. No offense."

"Karena lo gak ngerti, Tharesa," balas Calum.

"Ok..what is it, Thomas?" Rhae tersenyum.

Calum terdiam sejenak,"Di hari dimana kakak pergi, gue justru lebih ke marah daripada sedih, Rhae. Karena gue belum bisa nerima semuanya. On the first day, I'm fine, karena banyak anak-anak yang dateng ke rumah. Tapi hari berikutnya, semuanya beda, Rhae. Kayak, 'jadi gini rasanya sarapan gak bareng kakak?' Atau 'jadi gini rasanya gak denger teriakan kakak lagi?' Dan disaat lo kayak gitu, lo bakal menyalahkan semuanya, Rhae." Jalas Calum panjang lebar.

"Gue juga gak tau kenapa gue jadi gini ke Chaca. Tapi sekarang setiap gue ngeliat dia, gue benci. Ada banyak jawaban atas 'seharusnya' yang gue butuh kejelasannya. Gue juga marah karena orang terakhir yang ketemu kakak adalah dia. Di antara banyak orang, kenapa harus Chaca, sih, Rhae?"

"She done anything wrong, for your information," Rhae tersenyum.

"Menurut lo gue harus gimana Rhae?" tanya Calum selanjutnya.

Gelato // [cth] ✔Where stories live. Discover now