Chapter 11

5.8K 495 15
                                    

Setelah meletakkan tas Taehyung di kamarnya, Jungkook masuk ke kamarnya. Ia mendudukkan diri di ranjang dan membuka laci mejanya. Jungkook mengambil tabung kecil dengan pil putih di dalamnya.

Jungkook mengelurakan beberapa butir, lalu meminumnya. Ia membaringkan tubuhnya fi ranjang. Itu bukan obat yang cukup penting, hanya untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah oprasi. Jungkook tak perlu meminum obat itu. Hanya saja Woonu selalu memerintahkannya. Entah kenapa Jungkook tak bisa menolaknya.

"Hah.. lelah sekali. Sepertinya aku harus istirahat sekarang." Monolog Jungkook.

"Apa yang kau minum?"

Sebuah suara membuat Jungkook sedikit terkejut. Ia menoleh kearah pintu kamarnya. Disana berdiri Taehyung dan Namjoon. Jungkook menatap wajah Namjoon yang memasang wajah bersalah. Jungkook bisa melihat Namjoon berucap maaf dengan gerakan bibirnya.

"Hah.. hanya obat agar aku cepat pulih. Itu saja. Itu bukan obat yang penting." Ucap Jungkook, jujur. Ya.. ia tak mungkin menutupinya setelah Jungkook tau.

"Itu alasan kau selama seminggu tak mengunjungiku? Kenapa kau tak memberiatuku?" Tanya Taehyung.

"Aku.. tak ingin membuat dirimu cemas, hyung. Kau baru saja sadar dari komamu. Aku tak ingin membuatmu kembali drop." Ucap Jungkook. Ia memberanikan menatap mata Taehyung di hadapannya. Taehyung masih menatap Jungkook dengan pandangan dinginnya.

"Geurae. Istirahatlah, kau pasti sangat lelah." Ucap Taehyung. Ia menepuk pundak Jungkook pelan.

"H-hyung.. juga harus is-tirahat." Ucap Jungkook dengan nada yang terdengar kaku. Taehyung hanya tersenyum kecil. Ia kemudian keluar dari kamar Jungkook.

Jungkook menatap Namjoon dengan mendesis kesal. Namjoon hanya mengendikkan bahunya dan menampilkan senyum tak bersalahnya. Jungkook hanya menghela nafas kasar melihat tingkah Namjoon.
.
.
.
Hari sudah pagi. Jungkook keluar dari kamarnya ketika mendengar sedikit keributan dari lantai bawah. Jungkook turun dari kamarnya untuk melihat keadaan lantai bawah.

"Oh, kau sudah bangun? Bagaimana tidurmu?" Tanya Taehyung. Jungkook hanya tersenyum menjawab pertanyaan Taehyung. Ia masih menatap bingung kearah Taehyung yang tengah sibuk membereskan beberapa berkas.

"Apa ada masalah diperusahaan? Hyung terlihat sangat sibuk." Ucap Jungkook, tanpa mengalihkan pandangannya saru berkas-berkas Taehyung yang berantakan di meja.

"Aniya. Aku hanya mengurus beberapa hal. Perusahaan di Busan akan di pegang oleh Namjoon hyung. Ia akan mengurusi perusahaan di Busan. Aku akan mengurusi perusahaan di Seoul." Ucap Taehyung, sambil merapikan berkas-berkas itu.

"Seoul? Kau mau pergi ke Seoul?" Tanya Jungkook dengan menatap penuh dengan rasa penasaran.

"Aku tidak pindah. Hanya, kembali ke rumahku yang dulu." Ucap Taehyung. Jungkook hanya mengangguk paham.

"Dan kau juga akan ke Seoul." Ucap Taehyung, yang otomatis membuat Jungkook menatap dengan wajah blanknya.

"Aku juga ke Seoul? Wae? Aku lebih suka disini. Ini tanah kelahiranku." Ucap Jungkook.

"Kau harus ikut ke Seoul. Aku tak ingin kejadian yang terjadi dua bulan lalu terjadi lagi." Ucap Taehyung. Ya.. meski gengster sudah di ringkus polisi. Tak menutup kemungkinan jika akan ada yang dendam padanya dan kembali menyerang Jungkook.

"Jungkook-ah.. aku tau ini berat untukmu. Keundae, jika kau di Seoul, maka kau akan lebih baik disana. Tak akan ada yang menyakitimu lagi. Kau tak akan berurusan dengan dunia gengster lagi." Ucap Taehyung. Ia menatap Jungkook dengan pandangan sedih. Jungkook menundukkan kepalanya.

Please Call Me Hyung [END]Where stories live. Discover now