Chapter 3

6.6K 539 25
                                    

Taehyung berjalan menikmati udara sore kala itu. Ia sudah cukup lama berada di cafe. Ia tak mungkin akan terus berada di cafe sampai malam hari.

Taehyung memutuskan untuk berjalan-jalan disekitar cafe. Ya.. Taehyung tak mungkin berada jauh dari cafe itu. Ah.. bukan. Bukan dari cafe. Tapi, dari namja manis yang bekerja di cafe itu. Entah kenapa Taehyung ingin sekali menjaga Jungkook seperti menjaga adiknya.

Deg!

Langkah Taehyung terhenti tak jauh dari cafe. Kepalanya tiba-tiba berdenyut. Taehyung berpegangan di tiang lampu agar badannya tak jatuh.

"Akh!!" Pekik Taehyung. Tangannya memegang kepalanya, dan meremas rambutnya.

Pandangannya mulai berputar. Taehyung mengerjapkan matanya untuk mengembalikan fokus pandangannya. Tapi, pandangannya terus berputar dan kabur.

Bruk!!
.
.
.
Jungkook duduk di kursinya. Ia meregangkan ototnya yang kaku. Ia sangat lelah hari ini. Tapi, jam kerjanya masih belum selesai.

"Kau kelihatannya sangat lelah. Pulang dan istirahatlah." Ucap Vernon yang melihat Jungkook dengan wajah lelahnya.

"Aniya, jam kerjaku kan belum selesai, hyung." Ucap Jungkook.

"Hari ini tak apa kau pulang lebih awal. Tadi kau sudah bekerja keras." Ucap Vernon.

"Tapi, hyung.."

"Aish, sudahlah. Anggap saja ini sebagai hadiah untukmu." Ucap Vernon. Jungkook menghela nafas.

"Ne, kamsahamnida Vernon hyung. Kalau begitu aku akan bersiap untuk pulang." Jungkook bangkit dari duduknya. Ia masuk ke kamar ganti dan mengganti seragam kerjanya dengan bajunya.

"Aku pulang dulu, hyung." Pamit Jungkook. Vernon mengangguk.

Jungkook keluar dari cafe. Ia menghirup nafas dalam-dalam, mengisi penuh paru-parunya dengan oksigen.

"Akhirnya aku bisa pulang lebih awal. Ah.. lelahnya."

Jungkook melangkahkan kakinya pergi dari cafe itu. Ia ingin segera sampai kerumah agar bisa beristirahat.

Langkah Jungkook terhenti ketika melihat banyak orang yang berkerumun di sekitar tiang lampu. Rasa penasaran Jungkook muncul saat itu. Ia kembali melangkahkan kakinya menuju kerumunan itu. Dan lagi, langkahnya terhenti ketika melihat ambulan datang.

Jungkook melangkahkan kakinya semakin mendekat kearah kerumunan orang-orang itu. Para petugas medis keluar dari ambulan dengan membawa bankar. Petugas itu mengangkat seseorang keatas bankar dan membawanya masuk kedalam ambulan.

Deg!

Langkah Jungkook kembali terhenti ketika matanya melihat sosok yang tak asing tengah dimasukkan kedalam ambulan. Petugas itu kembali masuk kedalam ambulan, dan ambulan kembali di jalankan.

"Ahjussi gila.."
.
.
.
Keadaan sunyi menjadi ramai di sebuah lorong rumah sakit. Para petugas kesehatan mendorong bankar dan membawanya masuk kedalam ruang UGD. Terlihat Jungkook berlari menyusul petugas yang membawa Taehyung ke ruang UGD.

"Jweisonghamnida, bisa anda menunggu di luar." Ucap salah satu perawat yang menahan Jungkook.

"N-ne."

Jungkook memutuskan untuk menunggu di luar. Ia duduk di kursi yang ada di depan ruang UGD. Jungkook tak tau apa yang membuat dirinya mengikuti ambulan yang membawa Taehyung. Ia hanya menuruti langkah kakinya yang membawanya pergi kesini.

Cklek!!

Pintu terbuka dan dokter keluar dari sana. Jungkook berdiri dan menghampiri dokter tersebut.

Please Call Me Hyung [END]Where stories live. Discover now