Chapter 6

5.8K 514 9
                                    

Brak!!

Pintu terbuka dengan kasar. Terlihat Taehyung berdiri dengan nafas terengah-engah. Taehyung melihat Jungkook yang terikat di kursi.

"Jungkook!" Teriak Taehyung. Ia segera berlari kearah Jungkook dan melepaskan ikatan itu.

Tangan dan kaki Jungkook terlepas dari ikatannya. Tangan dan kakinya terasa mati rasa. Bagaimana tidak? Hampir selama empat hari tangan dan kakinya terikat di kursi. Itu sangat menyiksa.

"Neo gwenchana?" Tanya Taehyung dengan wajah cemasnya. Jungkook menatap sedikit terkejut kearah Taehyung.

"Gwenchana." Ucap Jungkook kemudian.

"Kajja, kita keluar dari sini." Ucap Taehyung. Ia membantu Jungkook untuk berdiri.

"Akhh!!" Jungkook memekik ketika menggerakkan kakinya. Ya.. karena ikatan yang kencang selama empat hari, sepertinya kakinya terkilir. Itu sangat sakit untuk di gerakkan.

"Apa kakimu sakit?" Tanya Taehyung, setelah mendudukkan Jungkook dilantai.

"Tentu saja sakit, ahjussi gila!!" Bentak Jungkook dengan sedikit kesal. Bagaimana bisa ia masih bertanya tentang keadaanya, padahal melihat sendiri jika Jungkook memekik kesakitan.

"Aku akan menghubungi ambulan." Ucap Taehyung. Ia segera memencet beberapa digit di layar ponselnya. Taehyung menempelkan ponselnya ketelinganya.

Greb!

Taehyung sedikit tersentak ketika tangan Jungkook memegang tangannya. Taehyung menatap Jungkook tak mengerti.

"Jangan panggil ambulan. Aku tak suka rumah sakit." Ucap Jungkook, dengan mengalihkan pandangannya kearah lain. Taehyung memutus panggilan itu dan kembali mencari kontak orang lain. Ia kembali menempelkan ponselnya ketelinganya.

"Aish, ahjussi gila ini benar-benar. Ya! Sudah aku katakan, jangan panggil ambulan! Dasar ahjussi gila!" Teriak Jungkook dengan kesal.

"Siapa juga yang menghubungi ambulan, kelinci?!" Taehyung ikut meninggikan suaranya. Jungkook menatap semakin kesal mendengar Taehyung memanggilnya dengan sebutan kelinci.

"Ya! Ahjussi gila! Jangan memanggilku kelinci!" Bentak Jungkook semakin kesal.

"Waeyo, Tae?" Suara Namjoon terdengar dari ujung sana. Taehyung mengalihkan fokusnya pada percakapannya dengan Namjoon.

"Hyung, bisakah kau kemari. Bantu aku mengangkat Jungkook."

"Apa yang terjadi dengannya? Apa dia tak bisa jalan?"

"Jangan banyak tanya, hyung. Cepat kemari. Aku tunggu."

Pip!

Taehyung mematikan panggilan itu sepihak. Ia kembali mengantongi ponselnya. Tak lama kemudian, Namjoon datang dan membantu Taehyung mengangkat Jungkook. Mereka membawa Jungkook masuk kedalam mobil.
.
.
.
Srek!!

Taehyung dan Namjoon memapah Jungkook, membawanya masuk kedalam rumah. Mereka mendudukkan Jungkook di atas sofa.

Tep! Tep! Tep!

"Kalian sudah pulang? Bagaimana?"

Suara Suho menyambut Taehyung dan Namjoon yang mendudukkan dirinya di sofa. Jujur saja mereka sangat lelah. Suho berjalan mendekat kearah Taehyung dan Namjoon. Matanya menemukan seorang namja yang duduk di sofa.

Jungkook? Ani. Dia sudah meninggalkan. Lalu siapa dia? Chamkan, mata itu? Aku tak asing dengan mata itu.

"Jeon JK?" Ucap Suho tiba-tiba. Terlihat Jungkook menoleh dengan terkejut. Ia juga menatap bingung ke arah Suho.

Please Call Me Hyung [END]Where stories live. Discover now