1.4 Luke dan Strawberry

Start from the beginning
                                    

"Shhh.." Rianna menggelengkan kepalanya. "Lagi gak butuh pencerahan, serius."

Luke ikut menggelengkan kepalanya. "Mata lo gak sakit apa nangis mulu?"

"Tapi Calum juga gak bisa gue salahin, Luke," ucap Rianna menghiraukan pertanyaan Luke barusan. "Itu 'kan yang orang rasain waktu ditinggal seseorang yang bener-bener dia sayang? Mungkin Calum bener, gue anak satu-satunya, Luke. Mungkin gue gak bener-bener ngerti apa itu kehilangan." Rianna tersenyum palsu.

"Calum cuma lagi butuh waktu buat sendiri, Alana. Itu doang," balas Luke sambil manatap iris cokelat milik perempuan di depannya itu dalam-dalam.

"Tapi dia benci gue, Luke. Gue udah ngebunuh kakaknya, ya 'kan?" Rianna bertanya pelan. "Iya 'kan?" ulangnya sekali lagi.

Luke menggeleng. "I swear to God, Rianna, if you blame yourself for this, lo bakal jadi orang paling bego di dunia ini. You're hurting yourself and you're hurting Mali, too!" Bentak Luke seketika.

"Terus gue harus ngapain, Luke? Lo pikir gue harus ngapain, hah?!" Bentak Rianna tak mau kalah. Sekeliling mereka hening, sepi tanpa murid-murid kelaparan yang berkeliaran.

"Give him some time, some space. Gak usah ikut campur urusan dia lagi," balas Luke dengan nada suara yang sudah merendah. "Kalian berdua sama-sama butuh waktu. Give your heart a break, Alana."

Mata perempuan itu berkaca-kaca. Beberapa hari ini telah habis dipakainya untuk menangis, menangis, dan menangis. Menangisi sesosok lelaki yang Luke tahu tidak akan ada gunanya. "Udah capek nangis..." isak perempuan itu.

"Kalau gitu berhenti."

"Gak tahu caranya...hik.." ucapnya di sela isakannya.

Luke diam sejenak. "When you were 5-no, 4 years old...lo nangis karena jatoh waktu lari-lari..." Luke tersenyum kecil, mengingat kenangan yang tiba-tiba muncul begitu saja di benaknya. "Gue jalan ngedeket ke lo, gue tanya, 'kok nangis?' Tapi lo diem aja, gak ngejawab. Terus karena tangis lo makin kenceng, papa lo lari ke halaman belakang rumah lo terus dia ngegendong lo, sambil bilang, 'Caca itu liat, ada pesawat sayang' dan hebatnya, lo langsung berhenti nangis saat itu juga." Luke tertawa sambil memandang Rianna yang tengah berusaha untuk tenang dan meredakan tangisnya.

"Waktu itu gue tanya ke mama, 'mama, kok dia nangis? Cengeng banget,ya! Kak Jack sama Kak Ben aja ga pernah nangis.' Terus mama cuma ketawa sambil bilang, 'karena di bagian tubuhnya ada yang sakit, sayang. Makanya dia nangis.' Gue cuma ngangguk-angguk waktu itu. Dan setelah itu gue ngeliat lo dibawa masuk sambil dikasih obat sama mama lo."

"Sejak saat itu, gue tahu alasan orang nangis adalah karena sakit. Di umur 6 tahun, waktu kelinci kakak mati, Jack nangis. Gue jadi tahu alasan kedua orang nangis adalah karena sedih. Di umur 8, waktu tim Ben juara futsal, gue juga tahu kalau alasan nangis bisa karena dia bahagia. Dan gue juga tahu, lo nangis karena lo sedih. Tapi dengan gue bilang, 'Al, liat ada bintang!' Enggak bakal bisa bikin lo berhenti nangis sekarang. Iya 'kan?"

Rianna tertawa kecil. "Jadi lo udah pernah ketemu gue sebelum pertemuan malem itu?"

Luke mangangguk.

"Dan lo pura-pura enggak pernah kenal gue sebelumnya?"

"Well..gue emang belom kenal lo waktu itu. Dulu kita masih kecil, gue enggak inget jelas," balas Luke cepat.

"Dan orang tua gue enggak cerita apa-apa?" tanya Rianna heran. Luke menggeleng, "Yang itu gue gak tau."

Rianna diam tak menanggapi. "Tunggu disini deh. Gue mau beliin lo es krim stroberi. Lo kalau sama Calum sukanya gelato, ya? Kalau itu jangan minta ke gue, ya, bisa-bisa gue bangkrut. Kas aja masih nunggak." Luke tertawa yang membuat Rianna ikut tertawa.

"Kenalan dari awal, ya, Al," Luke tertawa. "Gue Luke Hemmings, panggil aja Luke. Gue bisa main gitar dan walaupun gue anak IPS, gue jago matematika. Oh iya, satu lagi, gue bukan Calum." Luke tersenyum, mengulurkan satu tangannya.

Detik itu, Rianna tersenyum, balas menjabat tangan Luke sambil berucap; "Gue Rianna Shafa Alana. Gue suka nonton film, suka baca novel. Satu lagi, jangan panggil gue Alana."

⭕⭕⭕

Me : LUKE AHALAH LO NGAPAEN DAH MUNCUL MUNCUL SEGALA SOK ngebachood lagi, sok kayak Mario Teguh lo apaan dah

Luke : lhah kok lo kayak anjing kemaren lo manggil-manggil gue sekarang gue dihina. Taik lo

Vomments tq.

Love,

Gue yang bbrp hari lalu nangis nonton La La Land haha anj :(

Batere gue 1 persen males nge charge ga diedit ini hehe

Batere gue 1 persen males nge charge ga diedit ini hehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Gelato // [cth] ✔Where stories live. Discover now