Jimmy yang menghilang?

1.3K 153 1
                                    

Dengan berbagai macam alasan yang Jo gunakan,akhirnya pun dia mendapatkan nomorku.Kupikir tidak masalah jika hanya nomor hp.Selama dia tidak mengusik ku.

"Nanti ku hubungi." Katanya sambil menyunggingkan senyum.

Jadi ini yang Bella bilang.Senyum yang mampu melelehkan hati siswi-siswi sekolahku.Yah.. Kuakui senyuman nya memang cukup manis.Hanya manis.Ini bukan berarti aku menyukainya.Sungguh!

"Hari ini tidak ada tugas.Tidak perlu menghubungiku."

"Cuek sekali." Celetuknya. "Aku bohong soal tugas."

Aku menaikkan sebelah alisku seolah bertanya lalu?

"Yah.." Gumamnya sambil menggaruk tengkuknya. "Hanya ingin lebih mengenalmu."

"Aku tahu namamu dan kau tahu namaku.Kita juga berada pada kelas yang sama.Bukankah kita sudah saling kenal?"

"Maksudku..."

"Ya sudah lah.Selama kau tidak mengusik kehidupanku." Potongku,lalu berjalan mendahuluinya.

"Aktifkan hp mu ya,Cha! Bella bilang kau jarang mengaktifkan hp mu." Teriaknya sambil mengejar langkahku.

Aku hanya menanggapinya dengan menghela nafas sambil memutar bola mataku.Sepertinya Bella sudah menceritakan banyak hal tentangku pada Jo.Termasuk soal aku yang jarang mengaktifkan hp ku.

.

.

.

Keesokan paginya,aku terbangun karena mendengar alarm yang terus berteriak hingga membuat telingaku sakit.Kumatikan alarm dengan malas-malasan.Lalu kuraih hp ku dan kuaktifkan.

5 pesan dan 15 panggilan tak terjawab.

Kubuka pesan satu per satu.

---
08xxxxxxx
"Malam,Cha.Ini aku,Jo.Save nomorku ya."
22.00
---
Dasar! Bocah ini benar-benar menghubungiku.Kusimpan nomornya dan kunamai dengan 'Jo'
---
Strawbella
"Ocha! Kau sudah tahu? Jimmy menghilang!!"
22.15
----
Aku menamai kontaknya dengan nama Strawbella karena dia sangat menyukai Strawberry.
But...wait!!!! Jimmy menghilang?!!

----
Jo
"Cha,Jimmy menghilang"
22.17
----

Alice
"Aku dapat kabar buruk.Jimmy menghilang."
22.30
----

Sial! Kalau dia hilang berarti dia bukan pelakunya?

----
Jo
"Besok pagi aku jemput kerumahmu.Jangan pergi sendirian mulai saat ini."
23.00
----

Apa-apaan dia?
Seenaknya mengaturku.

.

.

.

Aku terkejut saat melihat Jo dengan motor besarnya yang sudah terparkir didepan rumahku.

"Hey,Cha." Sapa nya sambil tersenyum dan melambaikan tangan ke arahku.

"Ibuku bisa curiga kalau kau disini." Aku buru-buru mendorongnya yang berniat menghampiriku.

"Katakan saja aku pacarmu." Candanya lalu tertawa lepas.

"Kau gila?"

"Aww..." Pekiknya sambil mengusap lututnya yang baru saja kutendang.

"Jadi... Dari mana kau bisa tahu rumahku? Dan... Bagaimana Jimmy bisa menghilang?"

"Ngobrolnya sambil jalan saja.Kau mau kita telat?"
Tanyanya sambil memberikan helm padaku.

Aku hanya mendecak kesal dan menerima helm darinya.

"Kenapa tidak mengangkat telfon dariku semalam?" Tanyanya.

"Katamu bicaranya di jalan saja kan?"

"Baiklah." Jo menghela nafas. "Hati-hati." Ujarnya saat aku berusaha menaiki motor besarnya itu.

Aku tidak pernah dibonceng oleh seorang pria.Apa lagi dia adalah pria yang paling tampan di sekolahku.Aku tidak tahu harus memegang pundak,ujung seragamnya,atau malah memeluk pinggangnya? Tidak,tidak.

"Apa yang kau tertawakan?" Tanyaku dengan kesal sambil memukul pelan bahunya.

Jo menggeleng. "Wajah bingungmu terlihat dari kaca spionku,sweety."

Aku kembali memukulnya saat dia memanggilku sweety.Apa-apaan dia?

"Kau bisa memeluk pinggangku kalau takut jatuh." Lanjutnya.

Aku masih ragu,tapi kalau aku tidak melakukan nya... Aku tidak peduli! Demi keselamatanku...
Kulingkarkan kedua tanganku dipinggangnya.Kulihat senyumnya dari kaca spion.

"Jangan berpikir macam-macam!"

"Baik tuan putri." Jawabnya lalu mulai melajukan motor besarnya.

Orang Pilihan (Complete)Kde žijí příběhy. Začni objevovat