Kei pulang

23 5 0
                                    


Hari minggu di pagi hari yang cerah ini, sinar matahari memasuki jendela kamar Akemi. Mengganggu aktivitas nyamannya ini.

Setelah Akemi selesai, ia teringat percakapan tadi malam. Ugggh ingin rasanya ia lompat dari tebing. Mau dimana harga dirinya?

Akemi menyatakan cinta nya duluan, dan Ryou juga membalasnya. Argh sial, ia sungguh malu sekarang.

"Ohayou." sapa Akemi kepada semuanya.

"Ohayou, Akemi-san." ucap yang lain.

Semuanya makan bersama, tentu saja tousan, kaasan, Ryou, Akemi dan Kei.

"Ojii san, obaa san... Terima kasih atas 2 minggu ini. Selama ini aku telah dibantu kalian, aku sangat berterima kasih." ucap Kei tiba-tiba.

"Dan Akemi juga Kudo, terima kasih atas kenangan selama 2 minggu ini. Terutama Akemi, kau mau menemani ku selama disini.

Kudo-kun, kau jangan khawatir. Aku dan Akemi sama sekali tidak ada apa-apa, tentang kalian ribut itu... Karena aku, bukan?"

"Kenapa kau-"

"Haha..tentu saja aku tau. Kau menyukai Akemi, kan? Itu sudah terlihat jelas di matamu. Jaga Akemi, ya. Ia itu akan menutup isi hatinya pada orang yang disukainya, paksa dia bicara."

"Hey !"

"Memangnya kau mau kemana, Kei?" tanya Ryou.

"Tentu saja, pulang ke Indonesia. Aku hanya disini selama 2 minggu saja, tidak lebih. Aku juga sudah beli oleh-oleh untuk temanku.

Aku dan Akemi pergi bareng itu, untuk membeli oleh-oleh dan memfoto apa yang kulihat di Jepang."

"Kau sudah mau pulang? Cepat sekali..."

"Kenapa? Kau rindu padaku, Akemi? Haha.. Aku bercanda kok. Cerita dan salammu akan kusampaikan pada mereka."

"Kau ini... Saat aku lagi serius, kau malah bercanda."

"Pulang ke Indonesia ya, Akemi. Sebentar pun ga masalah, itu sudah cukup."

Aku tersenyum mendengar ucapannya Kei, "ya, tapi nanti."

"Jam berapa di tiketmu itu, nanti saya antar." tanya Kudo Shinichi.

"Besok. Aku ingin pamit dengan teman-temanku dulu, banyak kesan yang mereka tinggalkan untukku. Walau sebentar, tapi aku senang sekali."

"Hmm.."

"Kei, kalau Edwin atau yang lain bertanya " kapan Akemi pulang?" bilang saja, tidak tau. Yang jelas aku akan pulang nanti."

"Bilang saja kau tidak mau di marahin, olehnya." Akemi hanya terkekeh mendengarnya.

"Tentu saja. Aku tidak bisa membalas ucapannya jika sudah ribut." Akemi cemberut.

Kei hanya terkekeh saja mendengar ucapanku itu.
_____________________________________

Keesokan harinya, Kei datang memakai pakaian casual ke sekolah.

"Semuanya diam dan dengarkan. Kei akan pulang ke negaranya hari ini."

Beberapa perempuan menghela nafas dan sebagian laki-laki hanya tersenyum.

Akemi tau, Kei cukup akrab di sini, mengingat dirinya orang yang pandai bergaul.

"Minna... Aku pamit dulu. Pertukaran udh selesai, jadinya harus balik. Meskipun sebentar, tapi aku seneng banget bisa mengenal kalian. Makasih udah mau jadi temen Kei. Alay yak?

Maafin Kei untuk kesalahan selama 2 minggu ini. Aku harap, kita masih menjadi teman, meski udah berpisah. Kenangan selama disini, akan terus aku ingat.

Arigatou...minna."

Ada yang menangis dan ada yang tidak. Semuanya memberi hadiah kenang-kenangan untuk Kei.

"Kei.., aku akan mengantarkanmu ke bandara. Aku sudah izin ke guru dan kepala sekolah." ucap Akemi.

Yang lain hanya menatapku, tapi aku tidak peduli. Sedangkan Kei hanya tersenyum saja.

"Baiklah. Kei dan Akemi, kalian harus bergegas kan?" ucap wali kelas kami.

Akemi dan Kei hanya mengangguk, lalu keluar dan pergi.

Kami pergi menaiki taksi dan pergi ke bandara Narita. Sesampainya disana, Akemi membantu Kei sampai ke depan check in

"Kau yakin semuanya sudah lengkap?" tanya Akemi.

"Tentu saja. Bahaya kan, kalo ada yang ke lupaan." ia tersenyum.

"Yah kan mungkin saja Kei. Aku hanya mengingatkan saja." ucapku.

"Yasudah, aku pergi dulu ya, Akemi."

"Iya. Makasih sudah datang. Jaga dirimu ya.."

Akemi terus saja memandang ke arah Kei yang berjalan jauh pergi, hingga tak terlihat lagi.

Lalu Akemi berbalik dan pergi menuju sekolahnya kembali.
______________________________

" Kei sudah pergi ya, Fumiya-san." tanya seorang perempuan, yang bernama Shizuka.

"Iya."

"Padahal ia sangat menyenangkan lho.. Walau baru kenal, tapi terasa sudah lama."

Aku mendengar ucapannya sambil tersenyum. "Dia memang tipikal orang yang seperti itu." guman Akemi.

See you next chap

Fanfic ini pendek banget ya, ga nyampe 700 word ceritanya. Parah banget -_-.

Tp gw beneran lagi ga ada ide. Bukannya males sih, cuman saking mentoknya ampe ga bisa mikir.

Gw juga udh sibuk banget, sama yang namanya belajar, les. U/ persiapan UN nanti.

Kalo ga fasilitasnya bakal dicabut sama emak, kan ngeselin :v yaudh lebih baik fokus dulu.

Mungkin bakal telat sampe beberapa hari / seminggu pun jadi, kek sebelum"nya.

*lho kok curhat sih?*

Yaudh Rin pamit dulu yak.

Vote, comment di sini untuk menyemangati author.

Bye-bye.







My Life with you, now and foreverHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin