Terbukanya masa lalu

30 6 9
                                    


BRAKK
.
.
.
Tampaklah seorang siswi memasuki kelas 1A. Wajahnya yang sangat cantik sekali, tubuhnya yang ramping, rambutnya yang pirang sepinggang, seperti seorang model saja.

'Wah, cantiknya. Pasti dia primadona disini." akemi hanya diam terpaku melihatnya masuk dan berjalan ke arah Ryou.

"Kyaaaaa!!"

"Kyaaaaa, Ichikawa Haruka. Lihat kemarii !!"

"Waa...Haruka-sama !!!"

"Dia cantik sekali seperti bidadari !"

"Cantik sekali, Haruka-sama. Aku ingin menjadi sepertinya !"

"Cantik sekali, sayang dia sudah menjadi kekasih Ryousuke-sama."

"Ahh..serasi sekali. Mereka memang pasangan yang serasi."

Banyak seruan dari murid dikelas ini, seperti tampang memuja mereka. Awalnya aku biasa saja, tetapi mendengar kalimat yang terakhir...aku tak suka.

Akemi dan yang lainnya hanya terdiam, ketika perempuan yang dipanggil 'Ichikawa Haruka' berdiri tepat di depan Ryousuke.
Lalu Ichikawa melihat Ryou yang tengah menyantap bento nya itu dengan tatapan tidak suka.

"Darling, itu bekal dari siapa?" Ryou memutar bola matanya malas. Lelah ketika Ichikawa menatapnya dengan seperti wajah yang bersinar.

"Dari pelayan, memangnya kenapa?" ucap Ryou jengah. Memang, dia sayang dengan Ichikawa, namun tingkahnya yang kekanakan itu yang membuatnya malas.

"Mou~ aku tak suka, kau memakan bento dari orang lain. Lain kali akan kubuatkan untukmu." rajuk Ichikawa.

"Ck. Tidak usah memaksakan diri, Haru. Kau justru harus belajar memasak, karena kau tidak bisa. Bukannya, melarangku yang bukan hak mu."

ヽ(✿゚▽゚)ノ

Akemi melihatnya dengan tatapan kagum, tapi sepertinya sifatnya dengan Ryou yang membuatku sedikit tidak menyukainya.

Entah karena ia kelihatan seperti anak kecil atau...entahlah. Akemi juga tak paham. Tapi ia seperti orang bermuka 2, bukan berarti aku menjugde atau apa. Yahh kuharap hanya perasaanku sajalah.

Ketika Ryou berkata seperti itu, akemi hanya terkaget saja. Yah namanya juga manusia, tak ada yang sempurna. Tapi, apa itu hanya perasaanku saja? Kilatan emosi dari mata Ichikawa-san terlihat jelas olehku.

Mungkin yang lain tidak menyadarinya, tetapi dia benar-benar tidak menyukai ucapan Ryou yang tadi. Dugaanku, ia merasa di permalukan di depan umum.

Ah, ia mencicipi buatanku. Matanya yang indah dan besar itu membulat kaget, mungkin ia menyadari masakanku yang lezat ini.

"Makanan ini, siapa yang buat Ryou?" tanyanya. "Enak." gumannya

Tuh kan..

"Sudah kubilang, pelayanku." kilah Ryou.

"Tidak mungkin ini masakan pelayanmu, pasti ada seseorang, kan?,"

"Jika kau menganggapnya begitu, terserahmu saja. Itu bukan urusanku."

Hahhh percakapan ini...menjengkelkan. Tapi harus didengar.

"Siapapun yang membuatkan bento menyedihkan ini, harus mengakui. Jika tidak, kalian akan merasakannya akibatnya sendiri !" 1 kelas terkaget mendengar teriakan yang cukup kencang itu.

Akemi pun juga kaget dan ingin sekali membalasnya. Jelas-jelas aku mendengar gumannya itu, tapi malah mengejek masakanknya.

"Hentikan itu, Haru ! Siapapun yang membuat ini tidak bersalah. Jika kau cemburu harusnya kau malu dan belajar memasak, tidak dengan mengejek." balas Ryou.

My Life with you, now and foreverWhere stories live. Discover now