Lorient Number III - [ Lorient Nomor 3 ]

1K 96 1
                                    

Suara langkah kaki terdengar tepat dibelakang seberang jurang Albert berdiri, pada saat Albert membalikkan badannya mata Albert terfokus ke sesosok lelaki berambut hitam yang mengenakan jas hitam dengan garis merah serta sebuah pedang di pinggang kirinya.

"Dia siapa?" batin Albert bertanya.

[Berhati - hatilah Albert. Aku merasakan hawa membunuh dari dia, mungkin dia salah satu dari Lorient...] beritahu Mina.

"Apa itu?"

[Lorient adalah sekelompok orang yang memiliki kekuatan luarbiasa yang diberikan langsung oleh Loreas, Si Penguasa Kedalaman...] jawab Mina.

Lelaki yang ada diseberang jurang melompat ke tempat Albert berada, matanya keluar dan menatap tajam Albert. Tanpa basa - basi dia langsung mencabut keluar pedangnya, pedang miliknya dikelilingi aura merah yang kuat dan aura merah muda disisi kiri dan kanan lelaki itu.

"Siapa kau?" tanya Albert dalam posisi siaga.

"Nagass Lorix, Lorient III. Master of Red...." jawabnya.

"Master of Red???" bingung Albert.

[Maksudnya itu adalah keahliannya, Albert. Sedangkan angka romawi itu adalah tingkatan yang dia miliki dari semua Lorient Loreas....] jelas Mina.

"Berarti dia nomor tiga? Apa dia kuat?" tanya Albert bergumam sendiri.

[Dia benar - benar hebat....]

Setelah mendengar jawaban Mina Albert meneguk saliva-nya sendiri. Dia berhadapan dengan seseorang yang sangat berbahaya.

[Aku akan membantumu sebisaku...]

Pada waktu bersamaan keluar cahaya biru muda ditangan kiri Albert dan mengeluarkan pedang zig - zag miliknya.

"H - Hei jangan ambil lag---" perkataan Albert terhenti dengan sendirinya.

Albert mengangkat mukanya ke depan, mata Albert yang tadinya coklat kini berubah menjadi ungu tua.

"Sudah aku bilang jangan ambil kesadaranku lagi!!t

"Diamlah Al, dan biarkan seniormu ini mengatasinya..." kata Mina yang mengambil alih tubuh Albert.

"Kau pasti bercanda??!"

"Sepertinya kita bisa memulai pertarungan ini'kan?!" seru Nagass yang berjalan santai ke tempat Mina.

"Ya..."

Mina tersenyum dalam bentuk Albert, Nagass melesat cepat ke tempat Mina sembari menusukkan pedangnya yang mengarah ke dada kiri Mina. Mina ayunkan pedangnya vertikal ke atas menangkis tusukan Nagass. Mina sedikit maju ke depan seraya menarik pedangnya ke kanan lalu melancarkan tebasan horizontal ke kiri, Nagass berhasil menghindari tebasan Mina dengan mudahnya, Nagass merendahkan tubuhnya serendah pinggang Mina dan memukul perut Mina dengan pukulan uppercut ke perut.

Pukulan Nagass mengenai telak perut Mina, Mina melangkah mundur ke belakang seraya memegangi perutnya.

"P - Pukulan macam apa itu??"

"Hahaha. Maaf Albert membuatku menerima kesakitan tadi..." seru Mina tersenyum kecut.

"Sial kau!!"

Mina melesat ke tempat Nagass dan menyerangnya terus menerus. Aneh saja melihatnya yaitu seorang pria yang menggunakan cara bertarung seorang wanita.

Mina terus menyerang Nagass tapi tidak satupun serangannya yang berhasil melukai Nagass, sementara Mina yang menggunakan tubuh Albert terlihat sudah kelelahan.

"Apa ini seseorang 'Yang Terpilih' itu? Mengecewakan sekali!" ejek Nagass dengan ekspresi datarnya.

Mina berdecih kesal. Seketika itu juga Mina sudah berada tepat di depan Nagass seraya melancarkan tebasannya, Nagass dapat menghindari tebasan cepat Mina tapi dada bagian bawahnya tergores dan mengeluarkan darah merah.

"Jaga kata - katamu..." geram Mina.

Seluruh tubuh Albert mengeluarkan aura biru muda yang kuat, Nagass tersenyum kecil, sangat kecil melihat aura yang keluar dari Albert. Nagass mengangkat pedangnya di depannya dalam posisi horizontal ke kiri, bersamaan dengan itu keluar aura merah dari pedang Nagass dan aura merah muda di sisi kiri dan kanannya.

Mina dan Nagass menebaskan pedang mereka ke depan, tebasan biru muda beradu seimbang dengan tebasan merah yang bercampur dengan merah muda. Gelombang kuat menghantam mereka berdua setelah kedua tebasan beda arah itu menghilang, bersamaan dengan itu juga Mina dan Nagass meleset ke tempat lawan mereka masing - masing.

Adu pedang tidak bisa dihindari. Mereka berdua sangat cepat walaupun berada di dalam air yang memiliki berkat 10x lebih berat dari permukaan. Pedang Mina dan Nagass saling beradu, aura biru muda dan merah tercerai kemana - mana bersama dengan aura merah muda. Mereka saling membalas serangan, tidak ada yang mau kalah, bahkan Albert hanya bisa diam dan menerima luka yang tidak dia lakukan.

"Sialan kalian berdua!!"

Mina dan Nagass terlihat kelelahan dan tentu saja Albert juga karena Mina menggunakan tubuhnya.

"Dia kuat sekali.." cetus Mina yang mengeluarkan air keringat versi dalam air.

"Kita harus bagaimana?"

Mina tidak menjawab pertanyaan Albert, dia lebih fokus pada Nagass yang terlihat sudah siap untuk kembali bertarung.

[Aku akan melakukan 'itu'!!]

"M - melakukan apa??"

Mina meluruskan badannya, dia mengangkat telapak kanannya ke depan mengarah pada Nagass, Nagass menatap bingung Mina. Tidak lama kemudian arus yang ada di sisi kiri dan kanan Mina mendekat ke tempat mereka dan membuat pusaran air dalam laut. Nagass sedikit tertarik ke dalam pusaran itu tapi dia berhasil menahannya, Mina menurunkan tangannya dan menggenggam erat pegangan pedang dengan kedua tangannya.

"Sepertinya kau ingin mengakhiri pertarungan ini..." cetus Nagass melihat posisi badan Mina.

"Sepertinya yang terlihat..." sahut Mina sembari tersenyum kecil.

Aura biru muda menyelimuti pedang zig - zag Mina, Nagass mencabut pedangnya yang tertancap di dalam pasir dan membuat posisi siap sama dengan Mina.

Nagass ingin melakukan dash sama seperti Mina tapi dia tertipu, Mina tidak melakukan dash, dia melakukan gerakkan foul. Mina tiba - tiba berhenti dan menebaskan pedangnya ke depan ke tempat Nagass yang 'mati' dalam bergerak. Cahaya biru muda meledak di depan Mina dan membuat 10 tombak air yang tertuju ke segala sisi depan Nagass.

DHUAR....

Ledakan kuat terjadi di depan Mina, ledakan itu mengenai Nagass telak. Nagass tidak terlihat tapi pedangnya terlempar ke depan.

Mina mengatur nafasnya, Mina menatap tajam ke gumpalan debu yang mengeluarkan titik merah itu. Pada waktu bersamaan debu yang menyelimuti Nagass menghilang dan digantikan oleh keberadaan Nagass yang dilindungi perisai merah.

"D - Dia---"

Albert masih terdiam di dalam...... Dirinya sendiri.

"Maafkan aku Albert, aku tidak kuat lagi..."

"Heh? Kau bil---" kalimat Albert terhenti setelah Albert dapat mengendalikan dirinya kembali.

"Apa yan---" pertanyaan Albert terhenti, tiba - tiba saja Albert jatuh berlutut, seluruh tubuhnya kesemutan hebat.

"Hei Mina, apa yang terjadi?" batin Albert bertanya.

[..........]

Tidak ada jawaban.

Tap.. Tap..

Nagass berjalan pelan mengambil pedangnya yang tertancap di depan Albert yang jatuh berlutut, dan tidak dapat bergerak.

Nagass mengangkat pedangnya disamping kiri kepalanya, menatap Albert kosong dan dingin.

"Saatnya mengambil kepalamu, Yang Terpilih..."

"Ugh..."


Slash....

[1]The Blue Knight : Water Aluchrono[END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin