8 - Namanya

21 3 0
                                    

Mereka pun masuk.

--

Ada pintu lagi di depan mereka.

"Pintunya susah dibuka" kata Luthfi sambil mendorong dorong pintunya.

Zerg menembus pintunya.

"Sombong".

Luthfi pun mengambil sepotong kayu jati di depan rumah ini dan memukul pintunya.

Zerg menghilang.

"Oi!".

"Zerg?".

"Sial".

Luthfi mencari Zerg di dalam rumah tua ini.

(Sial, kemana dia? tempat mengerikan gini!)

(Tunggu diluar dulu deh)


Saat Luthfi melangkahkan kaki keluar pintu,

penglihatannya kabur.

Luthfi berteriak.

Berteriak keras.

Dalaman tubuh Luthfi terasa ditarik, digesek, Insting Luthfi mengatakan 'lepaskan kepala! lepaskan kepala!'.

Luthfi memegang kepalanya.

Dalam kesakitan, kaki Luthfi bergerak gerak, dan saat dia melangkah ke belakang, masuk lagi ke rumah itu, dia terasa normal lagi.

"Sial!".

(Apa tadi?).

Luthfi berdiri, diam dulu sebentar untuk menenangkan diri dan fokus.

(Apapun tadi, itu artinya aku tidak bisa keluar dulu, dan aku harus tanya ke Zerg).

(Baiklah).

Luthfi berjalan lagi mencari Zerg.


Setelah lumayan lama berjalan, Luthfi melihat banyak sekali pintu yang menuju ke ruangan lain.

(Apa apaan ini? Ada sekitar.... 20 pintu? Oh, bukan, bukan sekitar 20 tapi pas 20. Aku kira rumah ini kecil).

(Baiklah, aku pilih pintu ke.... 9).

Luthfi membuka pintu nomor 9.

Saat dibuka, hanya tembok.

(Tembok? Terus guna pintu ini apa?).

Luthfi membuka lagi pintu lain.

Pintu ke 1, 2, 3 sampai 17.

(Jangan jangan semuanya gini. Atau cuma pintu nomor 20 mungkin?)

Saat Luthfi membuka pintu nomor 19, disitu ada ruangan luas dan diterangi dengan lilin biru.

(Oke).

Luthfi langsung masuk ke pintu nomor 19.

Di tengah ruangan ini, Luthfi melihat satu meja dan juga satu lampu meja dengan selembar kertas yang terlihat seperti dokumen pribadi milik seseorang.

(Apa ini?).

Luthfi mengambil kertas itu, dan ternyata kertas itu adalah lembaran pasport yang di robek.

Luthfi pun membacanya (yang pentingnya saja).

(Nama Alan Gion, kelamin laki-laki, umur 43, kenegaraan Republik Soanila, alamat rumah kota Yander, jalan Pohon Sier nomor 2).

(Kayaknya di dunia ini gaada Kecamatan, Kelurahan, RT, RW atau semacamnya).

(Siapa Alan Gion ini?).

(Tunggu, nama panjangku juga Gion!)

(Apakah ini keluarga? Atau kebetulan?)

(Alan...).

Di depannya, Luthfi melihat pintu.

Luthfi menyimpan lembaran kertas itu di sakunya dan berjalan mendekati pintu.

Saat Luthfi membuka pintu itu, dorongan angin yang kuat keluar dari pintu itu.


Dan yang Luthfi lihat adalah Zerg, diam di tengah tengah yang terlihat seperti badai besar, melihat kedepan di dalam ruangan yang terlihat sangat luas.

"Zerg!". Luthfi teriak karena badai ini sangat kuat dan berisik.

Zerg tidak menjawabnya, Luthfi pun mencoba mendekatinya.


Di tengah kejadian itu, Luthfi melihat Zerg turun, menyentuh tanah dan kaki pun mulai tumbuh dari badannya.

Bergiliran, habis kaki tumbuhlah tangan manusia melainkan tangan kurus Haunt, lalu badan dan tubuhnya berubah menjadi badan manusia.

Zerg pun menjadi manusia kembali, dia terjatuh ke lantai dan mengucurkan air mata.

"Le- Leana" Kata Zerg.

"Leana.... Gion".

"Leana! Leana! Leana!".

Luthfi pun yang asalnya berusaha keras untuk maju mendekati Zerg, terdiam, tidak bisa merasakan badainya lagi walaupun masih terlihat.

Luthfi mengingat sesuatu.

(Leana).


Luthfi mengalami flashback.

Saat dia masih kecil, dia ingat melihat nama Leana. Leana Gion. Luthfi melihat nama itu di dompet ibunya, saat dia ingin mengambil uang dari situ. Luthfi melihat fotonya, dan tersenyum lebar. Dia melihat fotonya dengan lama, sampai ibunya datang dan duduk di sebelah Luthfi dan mengatakan "Kau mengingatnya, Luth?". Luthfi melihat muka ibunya sambil tersenyum. "Ibu kira kamu sudah lupa". Raut muka Luthfi berubah, Luthfi bingung. "Dulu kamu kenal Leana, sering bermain dengannya". Saat Luthfi mau membuka mulut, ibunya langsung bilang, "Ya sudahlah, sekarang ibu mau ke pasar dulu. Nanti nanti, kalau mau minta uang bilang, jangan main ambil, ya? Dadah". Ibunya pun langsung keluar rumah. Yang asalnya Luthfi mau tanyakan adalah 'Kenapa namanya begitu?'. Kejadian itu membuat Luthfi bertanya tanya tentang sosok 'Leana' ini.

----

(Leana Gion?).

Luthfi terdiam.

Sementara, Zerg lari kedalam badai, dengan berani.

Tidak lama setelah Zerg masuk ke badai, badai itu berhenti.

Angin yang menutupi pun hilang, hanya untuk membuka penglihatan Luthfi mengenai apa yang terjadi di dalam sana.

Yang Luthfi lihat adalah seorang ayah yang memeluk anaknya dengan erat.

(Leana?).

Perempuan yang di peluk Zerg itu persis seperti Leana.

(Itukah anak Zerg?).

(Leana?).

Mereka berdua berbicara, tersenyum dan menangis karena kebahagiaan.

Tidak,

itu salah.

Hanya Zerg yang berbicara, tersenyum dan menangis.

Leana hanya diam.

Diam seperti mati.

Zerg menyadari hal ini, dan dia langsung memeriksa detak jantungnya, dan ternyata Leana masih hidup.

Tapi mengapa dia terdiam?.

"Leana?" Ucap Zerg.

"Leana? Leana?".

"Leana bangun, nak! Ini ayah!".

Semua keadaan ini membuat Luthfi semakin bingung.

Luthfi tidak bisa bergerak, dia hanya terus dapat ingatan ingatan yang bahkan dia tidak tahu kalau ingatan itu ada di kepalanya.

"Leana!".




You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 02, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kereta HitamWhere stories live. Discover now