2.5 - Grand Pentacle

70 2 1
                                    

Keluarlah sesosok manusia, berwarna hitam sekujur tubuhnya.

Luthfi kaget, terdiam ketakutan.


Sosok itu mendekati Luthfi.

Luthfi tidak dapat lagi merasakan kakinya, pikirannya buyar, matanya hanya dapat melihat ke sosok itu.

Tangannya menyentuh kepala Luthfi.

.

Otak Luthfi diisi oleh gambar gambar tidak jelas, berganti ganti setiap 0.5 detik.

Luthfi melihat seorang ayah,

dengan anaknya. Tersenyum. Menengok kearah Luthfi.

Luthfi berteriak,

lalu dia bangun dikamarnya.

(Apa tadi? Mimpi?) Luthfi pun melihat telapak kakinya.

(Iya?)

(Bukan mimpi). Luthfi pun baru sadar, dia sedang tiduran di kamarnya, lalu melihat keluar lewat jendela.

(Masih malam). Luthfi melihat jam.

(Jam 12:00. Secepat itu? Dari sana?).

Ibunya pun datang. "Fi, kok malem malem sih?" Sambil membawa minuman.

Luthfi bangun dari tidurnya, mengambil minuman. Lalu mereka berdua pun duduk di kasurnya Luthfi.

Luthfi pun berbicara lemas

"Kenapa.."

"Kenapa apaan Fi?"

"Kenapa gak.."

Ibunya mengangkat alisnya.

"Gak marah?"

"Mau marah sih. Tapi tadi ada orang yang nganter kamu kesini, kamunya lagi pingsan terus..."

Ibunya lanjut berbicara, sementara Luthfi tenggelam dalam ingatan.

(Apa tadi?)

 Adalah pertanyaan besar Luthfi saat ini. 

"... ya gitu, jadi ibu takutnya kamu masih pusing. Emangnya ada apaan, sih?" Luthfi kembali mendengar ibunya.

"Gak ke-" Luthfi memotong kata katanya sendiri.

('Gak kenapa napa'. Jawaban klasik. Justru itu dimana orang tahu ada yang salah).

"Aku tadi keserempet mobil, terus yang bawa mobilnya kabur, untung ada yang bantu".

"Oh, yaudah atuh. Ibu tinggal dulu, ya. Ada pesenan kain lagi, harus nge jahit".

"I-iya bu. Mau di bikinin kopi?".

"Nggak usah lah, kamu istirahat aja dulu".

"Oke momski".

"Alay" Kata ibunya sambil keluar.

Luthfi tersenyum sedikit sambil ibunya keluar.

.

.

(Nah)

(Apaan tadi?)

Saat Luthfi sedang memikirkan apa yang telah terjadi, sosok hitam itu keluar dari dindingnya.

Luthfi menarik nafas yang dalam, dan mengeluarkannya.

Sosok itu senyum.

Dia mengambil sesuatu dari dalam tubuhnya, yang ternyata adalah surat. Yang sudah robek.

Suratnya:

(Devil's Trap?! Tapi dia masih disini?)

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

(Devil's Trap?! Tapi dia masih disini?). Luthfi mengangguk.

"The devil's trap is a mystical symbol used to immobilize and control demons.")

Sosok itu berniat memberi tahu kalau dia tidak ada niat jahat.


Sosok itu hanya bisa berkomunikasi dengan sandi.

Luthfi ketakutan.

Terlalu banyak tekanan.

'Apakah ini artinya dia tidak berbahaya?' Atau 'Apa ini artinya dia lebih berbahaya dari itu?'.

Dia mulai berteriak.

Tapi saat dia berteriak, sosok itu menutup mulutnya,

 lalu mengembalikan waktu sebelum sosok itu datang.

Luthfi menarik nafas dalam, lalu mengeluarkannya.


Luthfi melihat ke tangannya, masih ada surat itu.

Kereta HitamKde žijí příběhy. Začni objevovat