chapter 20

3.6K 274 3
                                    

"Tanaka-senpai." Ucapku pelan.

Aku dan Tanaka saling menatap, terlihat aura dingin Tanaka saat melihat kehadiranku.

"Kalian saling kenal?," tanya Reiyou.

Kami hanya saling terdiam tidak menjawab.

"Kenapa?, kenapa aku bertemu dengan Tanaka-senpai?, apa dia tinggal disini?, tapi bukankah tadi Reiyou-san bilang 'hoi, kau disini?,' apa berarti di sedang mengunjungi apartemen seseorang?,"

Tidak lama, suara seseorang mengalihkan pandangan kami satu sama lain.

"Hei, Tanaka kau lama sekali!," ucapnya.

Aku cukup terkejut, jantungku berdetak kencang saat mendengar dan mengenal suara itu dari dalam apartemen yang berada persis di belakang Tanaka.

Ketika pintu terbuka, terlihat wajah seseorang yang selama ini ingin kutemui.

"Tetsuya-senpai." Ucapku pelan namun masih terdengar oleh mereka.

"Hide..!," suaranya yang lembut namun dingin memanggilku, membuat tubuhku bergetar hebat.

Mataku dan mata Tetsuya tidak teralihkan oleh apapun.

"Hoi hoi hoi, Tetsu kembalilah masuk. Aku sudah selesai membuang sampah-sampah itu." Ucap Tanaka yang membuat aku menundukkan kepala tiba-tiba.

Tanaka mendorong pelan tubuh Tetsuya masuk ke apartemennya.

Aku melihat mereka, dadaku terasa sesak tubuhku terasa tidak bisa bergerak.

"Maaf kami masuk dulu ya Reiyou." Ucap Tanaka dan menutup pintunya.

Aku hanya menatap pintu apartemen yang tertutup sekarang, menatap dan berharap ada seseorang yang kembali keluar dan memelukku saat ini.

"Hide-san.. Ayo kita masuk." Ucap Reiyou membuyarkan lamunanku.

Aku menatapnya dengan senyuman kecil dan mengikutinya berjalan masuk kedalam apartemen Reiyou.

----

"Duduklah." Ucapnya.

Aku mengiyakan dan duduk dilantai beralaskan bantal khusus duduk.

"Aku akan membuatkanmu beberapa makanan. Semoga kau senang." Ucap Reiyou.

"Terimakasih." Jawabku singkat.

*

Setelah setengah jam menunggu, akhirnya Reiyou menyajikan makanan yang sudah berada di atas meja.

"Makanlah." Ucapnya.

Aku tersenyum kecil.

Reiyou duduk di hadapanku dan menatapku dengan wajahnya yang membuat aku bingung.

"Kenapa?," tanyaku.

"Ternyata Tetsuya yang membuat kau patah hati waktu itu?," tanyanya yang membuat aku terkejut.

"Ti..tidak." Jawabku.

"Bohong, aku bisa melihatnya dari matamu. Saat kau melihatnya matamu tidak bisa berhenti menatapnya begitu juga dengannya." Ucap Reiyou.

Aku terdiam tidak banyak bicara.

"Kau tau, Tanaka dan Tetsuya sudah berteman sejak kecil. Tanaka sering sekali keapartemen Tetsuya." Ucap Reiyou lagi.

"A..apa-apaan orang ini?, kenapa seperti ingin membuatku berfikir yang aneh-aneh tentang Tetsuya-senpai."

"Haha, aku dan Tetsuya-senpai hanya bawahan dan atasan di kantor tempat kami bekerja. Aku tidak patah hati karnanya, jadi tolong jangan bicara macam-macam." Ucapku bohong.

aggressive and possessive! (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt