chapter 05

6.5K 481 1
                                    

Hampir 2 jam kami berbincang, akhirnya Ryuu memutuskan untuk pulang.

"Oke, Akihiro-san aku pulang dulu. Sampai jumpa besok." Ucapnya,

"Oke, bye.." Jawabku, Ryuu berjalan keluar meninggalkan apartemen.

Aku kembali ke dalam dan membereskan beberapa sampah yang kami buat.

Setelah selesai aku melihat Tetsuya yang sangat terlelap di sofa depan televisi. Aku melangkah ke kamar dan mengambil bantal juga selimut.

Dengan penuh hati-hati aku menyelimutinya dengan selimut, kepalanya juga aku angkat sedikit agat bantal bisa masuk di antara sofa dan kepalanya.

Setelah itu aku duduk di bawah di sampingnya, aku menatap wajahnya yang tampan dan ah benar-benar tampan walaupun umur sudah berkepala 3.

"Aku hanya ingin tangannya memegang lembut wajahku atau kulitku."

Beberapa menit kemudian aku bangun dan membenarkan lagi selimutnya.

Saat aku melangkah terasa ada tangan lembut memegang tanganku. Aku menoleh ke belakang.

"Tetsuya-senpai." Ucapku pelan saat melihat Ia membuka matanya perlahan.

'Ssrrkkk..'

Tetsuya-senpai menarikku, aku cukup kaget atas perlakuannya. Tubuhku sekarang berada di atasnya.

"Oh, tidak. Wajahnya sangat dekat denganku. Mungkin ia bisa melihat wajah merahku menahan debaran jantung ini."

Wajahku dan wajahnya terlalu dekat dan makin dekat.

'Cuuuppp'

Daging kenyal berhenti tepat di bibirku, Ia menempelkan bibirnya tanpa di mainkan.

Kaget?, pasti. Ini baru pertama kalinya seseorang berani menyentuh bibirku.

Setelah beberapa detik, aku meronta dan akhirnya aku bisa melepaskan diri.

"A..apa y..ang senpai la..kukan?," tanyaku dengan nada campur aduk.

Ia bangun dari tidurnya dan duduk berdampingan denganku.

"Itu kan yang kamu ingin rasakan sejak kita bertemu?,"

'Ddeeggg!,'

Pertanyaan macam apa itu?, sangat bodoh jika Ia bicara seperti itu.

"Apa maksud ucapannya?,"

"Apa maksud senpai?," tanyaku dengan nada yang mulai meninggi.

"Dari awal kau melihatku aku sudah tau kalau kau menginginkan ini." Ucapnya sambil menunjuk bibirnya.

"Bo..bodoh!, aku tidak pernah memikirkan hal itu!," ucapku kesal.

"Ya.. Ya.. Ya.. Banyak yang bilang seperti itu tapi hasilnya dia meninggalkanku..!," ucapnya dengan nada datar.

"Apa yang orang ini katakan!,"

Emosiku makin naik, aku tidak terima jika aku disamakan oleh orang yang dibicarakannya.

"Cukup!, jangan menilai aku dengan orang lain yang menurutmu menginginkan bibirmu saja!," ucapku nada meninggi. "Aku hanya ingin.." Ucapanku terhenti ketika aku sadar kalau aku tidak mau Ia tau yang sebenarnya.

"Ingin apa?," tanyanya dingin.

Aku terdiam tidak menjawab.

"Sudahlah, aku mau pergi keluar membeli rokok." Ucapnya bangun dari tempat duduk.

Aku hanya diam tidak menjawab, setelah dia pergi aku melipat kakiku dan memeluknya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?, kenapa dia berfikir seperti itu padaku?," ucapku pelan.

aggressive and possessive! (END)Where stories live. Discover now