"Benar juga. Tapi bagaimana caranya? Dia kan ada di perutku," Nagisa berfikir keras sambil mengelus perutnya pelan.
"Tentu saja bisa!"
"Caranya?" Nagisa semakin dibuat bingung.
"Seperti ini,"
Bruk..
Gerakan yang begitu cepat hingga Nagisa hampir terjengkang oleh rasa terkejut. Satoru tiba-tiba dan tanpa aba-aba memeluknya dengan erat. Tubuh kekar itu melingkup tubuh dan perut buncit Nagisa seolah tengah melidunginya dari serangan peluru. Posisi mereka yang duduk bersebelahan, mempermudah Satoru melakuknya hanya dalam satu gerakan. Tapi satu tindakan itu membuat Nagisa membatu dan syok oleh rasa terkejutaya.
"Seperti ini" Satoru melanjutkan serangan.
Cup
Tahapan selanjutnya tidak kalah membuat Nagisa hampir pingsan oleh rasa kaget dan malu. Satoru merendahkan tubuhnya untuk mencium perut Nagisa dengan lembut dan penuh kasih sayang. Kalau saja bayinya sudah dapat bergerak, mungkin ia akan bersalto dalam perut Nagisa karena buncahan perasaan yang tengah dirasakan Ibunya sekarang.
"Dan seperti ini,"
Cup
Kegiatan terakhir kali ini berdampak pada jantung. Organ vitalnya itu berdetak lebih cepat dua kali dibanding aktifitas normal. Nagisa bahkan harus menahan Nafasnya untuk mencegah jantungnya copot tiba-tiba.
Satoru dengan sangat sembrono mencium keningnya. Sekarang apa yang mampu ia lakukan selain mematung tanpa dapat membalas. Bahkan untuk bicara, Nagisa merasa tidak mampu. Perasaan senang yang tiba-tiba membuncah dalam hati. Apa yang baru saja terjadi sama sekali tidak membutnya risih, tapi malah membuatnya ingin merasakannya lagi.
"Apa kau merasakanya? Kasih sayang seorang ayah," tanya Satoru disela keterkejutan Nagisa.
Nagisa yang masih belum selesai menata hati yang berbunga, tidak dapat merespon pernyataan Satoru. Menerima kebisuan Nagisa, akirnya Satoru melanjutkan serangannya.
"Tidak ada pilihan lain. Kita harus melakukanya demi anak kita. Kau setuju?" kata-kata yang lebih terkesan memerintah dibanding menawarkan. Tapi lagi-lagi Nagisa hanya mampu memberikan tatapan kosong pada Satoru.
Merasa jengkel oleh respon berlebihan Nagisa. Satoru akhirnya mengeluarkan jurus terakhir.
"Kau mau dia tidak mendapat kasih sayang orang tua?"
Dan akhirnya Nagisa melakukan respon pertama berupa gelengan tidak setuju. Satoru yang berhasil membuat Nagisa sadar dari syoknya, merasa jauh lebih bahagia karena dapat memasukan Nagisa dalam perangkap.
"Kalau begitu deal... dua kali sehari cukup. Kita akan melakukanya sebelum berangkat dan setelah aku pulang kerja.," Satoru tersenyum senang, berdiri dari posisi, dan meningglakan Nagisa yang masih mencerna kata-katanya. Hingga beberapa menit kemudian...........
"NOBI-CHAN BRENSEEEEEEEEEEEEEEK!"
++++Dilarang mengcopy fic ini: Cup Chocochip++++
B. Pindahan
Dua mobil pribadi milik Satoru terparkir rapi di parkiran sebuah apartemen kecil dan murah. Satoru, Nagisa, Tori, dan beberapa pembantu rumah tangga kediaman Hasegawa, membantu membereskan dan mengepak barang-barang milik Nagisa untuk di boyong menuju rumah mewah Satoru.
YOU ARE READING
Apapun Dirimu (TAMAT)
RomanceCACAT FISIK apa yang membuatmu DIBENCI oleh semua orang? . -Bagaimana dengan cacat klamin. Satu orang memiliki dua jenis klamin dalam satu tubuh. Karena cacatku ini, semua orang menganggapku menjijikan. Bahkan tidak berani membaca cerita ini. . Ter...
Apapun Dirimu 7
Start from the beginning
