PART XII. INI BUKAN TEMPATKU (BAG.1)

1.7K 96 13
                                    

Hehe.. maafkan Author yang lama nggak up... mendadak kehilangan muse... hhe... oke..., aku akan lanjutin sekarang. hehe.. semoga kalian selalu sabar menungguku. eh.. ceritaku maksudnya.. hehe...

happy reading all!! \^o^/

_____

Shinta keluar dari kamar Agni setelah memastikan jika Agni benar-benar sudah tidur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Shinta keluar dari kamar Agni setelah memastikan jika Agni benar-benar sudah tidur. Shinta menghentikan langkahnya saat melihat pintu kamar yang ada didepan kamar Agni terbuka dan lampunya menyala. Shinta melangkahkan kakinya memasuki kamar itu. Dia bisa lihat jika gadis yang tadi datang bersama Suaminya sedang memasukkan baju-bajunya dari koper ke lemari pakaian yang ada dikamar itu.

"Apa kamu suka kamarnya?" tanya Shinta membuat Oik langsung membalikkan tubuhnya menghadap kearah Shinta lalu menganggukkan kepalanya canggung. Shinta menganggukkan kepalanya pelan lalu melangkahkan kakinya mendekati Oik dan berhenti 1 meter didepan Oik.

"Baguslah kalau kamu suka. Kamu bisa tinggal dirumah ini sesuai keinginan kamu dan kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan disini. Tapi ingat 1 hal. Jangan pernah mendekati dan menyentuh Agni! Jangan pernah ganggu dia dan jangan pernah mengatakan sesuatu yang tidak penting padanya. Kamu bisa tinggal disini dengan bebas jika kamu melakukannya." Kata Shinta sambil menatap Oik dengan tatapan mengancam. Shinta langsung berbalik dan keluar dari kamar itu karena tak kunjung mendapatkan respon dari Oik. Oik menatap punggung Shinta dengan tatapan marah.

"Lo bahkan merebut Mama gue dan kasih sayangnya. Gue nggak akan biarin lo hidup tenang Agni. Akan gue pastikan gue akan rebut kembali semuanya yang seharusnya jadi milik gue. Dan gue akan pastikan lo kembali ketempat lo yang sebenarnya." Gumam Oik dengan tatapan yang penuh kemarahan dan dendam.

_____

            Pagi ini Keluarga Ramora sarapan pagi lengkap dengan anggota baru Keluarga mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi ini Keluarga Ramora sarapan pagi lengkap dengan anggota baru Keluarga mereka. Namun suasana pagi ini justru tak sehangat biasanya. Mereka makan dalam keheningan dan kecanggungan. Tidak ada yang membuka suara sejak tadi. Hanya suara sendok bersentuhan dengan piring yang menjadi backsound.

"Kamu yakin mau berangkat ke SunShine hari ini Sayang?" tanya Shinta pada Agni yang duduk disampingnya. Agni menganggukkan kepalanya.

"Iya Ma. Udah lama Agni nggak masuk. Nggak enak sama Cakka sama yang lainnya juga." Jawab Agni.

"Kamukan tinggal bilang sama Cakka kalo kamu masih butuh istirahat. Dia pasti bakalan ngasih." Oik menghentikan makannya saat mendengar ucapan Shinta barusan. Agni sedikit melirik kearah Oik yang duduk didepan Mamanya.

"Agni baik-baik ajha kok Ma. Istirahat Agni selama beberapa hari ini udah cukup." Jawab Agni sambil tersenyum pada Mamanya.

"Kalau begitu ajaklah Oik berangkat bersama Agni. Kaliankan satu tempat kerja." Kata Peter membuat semua pandangan langsung mengarah kearahnya.

"Papa belum membelikan mobil untuk Oik. Jadi Papa rasa kalian bisa berangkat bersama dulu untuk hari ini." Lanjut Peter setelah mendapatkan tatapan yang berbeda dari ketiga wanita itu. Shinta menatap Suaminya dengan tatapan tajam. Oik menatapnya dengan senyum kemenangan. Sedangkan Agni menatapnya dengan tatapan sendu.

"Lo bisa nyetirkan Ik? Lo bisa bawa mobil gue kalo lo mau." Kata Agni pada Oik membuat ketiga pasang mata itu menatapnya dengan tatapan bingung.

"Oh. Cakka jemput. Jadi aku akan berangkat sama dia." Lanjut Agni yang mengerti tatapan ketiga orang itu. Peter menganggukkan kepalanya mengerti. Shinta tersenyum lembut pada Agni. Sedangkan Oik menatapnya dengan kilatan kemarahan dimatanya.

"Jadi Cakka jemput kamu Sayang?" Agni menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaan Shinta.

"Ya udah kalo gitu Mama nggak perlu khawatir kamu berangkat kerja. Karena Mama yakin Cakka akan menjaga kamu dengan baik." Kata Shinta. Agni tersenyum.

"Tapi aku nggak bisa nyetir mobil." Kata Oik yang membuat Shinta dan Agni langsung mengalihkan pandangan mereka kearahnya. Oik tersenyum menang pada Agni.

"Kalau begitu kamu bareng Agni sama Cakka ajha. Papa yakin Cakka nggak akan keberatan." Kata Peter dengan santai. Shinta menatap Suaminya tak percaya. Dan Oik makin melebarkan senyumannya.

"Mama yang akan antar Oik." Kata Shinta yang sama sekali tak setuju dengan usul Suaminya itu. Peter langsung menatap Istrinya dan tersenyum senang. Shinta membalasnya dengan senyum kikuk. Oik menggerutu dalam hati. Sedangkan Agni menghembuskan napasnya lega.

_____

Cakka memasukkan mobilnya kedalam pekarangan rumah Ramora. Saat itu mobilnya berpapasan dengan mobil Shinta. Shinta tersenyum pada Cakka dan Cakka membalas senyum itu, namun saat itu pandangan Cakka teralih pada seorang gadis yang duduk disamping Shinta.

_____

Agni keluar dari rumahnya beberapa menit setelah Shinta dan Oik keluar.

"Agni." panggil Peter sebelum Agni membuka pintu rumah. Agni menghentikan langkahnya lalu membalikkan tubuhnya menghadap Papanya dan menatapnya dengan kening berkerut seolah bertanya 'ada apa Pa?'

"Papa mau minta tolong sama kamu Sayang." Agni kembali mengerutkan keningnya bingung.

"Minta tolong apa Pa?" tanya Agni tak mengerti.

"Papa minta kamu tolong jaga Oik ya. Bersikap baiklah padanya dan jangan sampai kalian berdua bertengkar!" pinta Peter yang membuat Agni semakin bingung.

"Sebenarnya Oik itu siapa sih Pa? Kenapa Papa selalu bilang kalo kami ini Saudara?" tanya Agni bingung. Peter bingung dia akan menjawab apa. Dia teringat ucapan Istrinya tadi malam.

"Aku tidak keberatan Anak itu tinggal disini! Selama dia tidak menyentuh Agni. Dan aku tidak akan tinggal diam jika keberadaannya disini membuat Agni terluka. Jangan sampai Agni tau yang sebenarnya! Karena aku tidak akan pernah memaafkanmu!"

"Papa dan Mama hanya ingin dia menjadi bagian dari Keluarga kita Sayang. Jangan pernah tanya apa alasannya! Cukup kamu lakukan apa yang Papa minta tadi! Mengerti?" kata Peter sambil tersenyum. Meskipun bingung tapi Agni tetap menganggukkan kepalanya.

_____

LOVE GREET Seri 4 : Bring Me Your Love #B.M.Y.LWhere stories live. Discover now